UNDUH LAPORAN PENDAHULUAN POST PARTUM SPONTAN

 

LAPORAN PENDAHULUAN POST PARTUM SPONTAN

A.     Definisi

Persalinan atau kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi karena cukup bulan (36-42 Minggu) dan bersifat spontan kurang dari 18 jam tanpa ada faktor penyulit dan komplikasi baik bagi ibu maupun janin (Sudarti, 2012).

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin (Sukarni K, 2013)

 

B.      Penyebab Terjadinya Persalinan

Menurut Mochtar (2011) sebab-sebab yang menimbulkan persalinan adalah:

1.      Teori penurunan hormone

Pada saat 1-2 minggu sebelum partus, mulai terjadi penurunan kadar hormon estrogen dan progesterone. Progesterone bekerja sebagai penenang otot-otot polos Rahim. Karena itu akan terjadi kekejangan pembuluh darah yang menimbulkan his jika kadar progesterone turun.

2.      Teori plasenta menjadi tua

Penuaan plasenta akan menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progesterone sehingga terjadi kekejangan pembuluh darah hal tersebut akan menumbulkan kontraksi Rahim.

3.      Teori intraksi mekanik

Di belakang servik, terletak ganglion servikal (pleksus frankenhauser) apabila ganglion tersebut digeser dan di tekan, misalnya oleh kepala janin akan timbul kontraksi Rahim.

4.      Teori distensi Rahim

Rahim yang menjadi besar dan meregang menyebabkan iskemia otototot Rahim sehingga mengganggu sirkulasi uteroplasenta. Induksi partus dapat pula di timbulkan dengan:

a.      Gagang laminaria: beberapa laminaria dimasukan dalam kanalis serviks dengan tujuan merangsang pleksus frankenhauser.

b.      Amniotomi : Pemecahan ketuban

c.       Tetes oksitosin : pemberian oksitosin melalui tetesan per infus.

 

C.      Teori persalinan

Menurut Sukarni K. (2013), mengatakan bahwa ada beberapa teori tentang mulainya persalinan yaitu: penurunan kadar progesterone, teori oxytoksin, peregangan otot-otot uterus yang berlebihan (destended uterus), pengaruh janin, Teori prostaglandin.

Sebab terjadinya partus sampai kini masih merupakan teori-teori yang kompleks, faktor-faktor hormonal, pengaruh prostagladin, struktur uterus, sirkulasi uterus, pengaruh syaraf dan nutrisi di sebut sebagai faktorfaktor yang mengakibatkan partus. Seperti diketahui progesterone merupakan penenang bagi otot-otot uterus. Menurunnya kadar kedua hormone ini terjadi kira-kira 1-2 minggu sebelum partus di mulai. Kadar prostaglandin dalam kehamilan dari minggu ke 15 hingga aterm meningkat, lebih-lebih sewaktu partus.

Keadaan uterus yang terus membesar dan menjadi tegang mengakibatkan iskemia otot-otot uterus. Hal ini merupakan faktor yang dapat mengganggu sirkulasi uteroplasenter sehingga plasenta mengalami degenerasi. Teori berkurangnya nutrisi pada janin di kemukakan oleh Hypocrates untuk pertama kalinya. Bila nutrisi pada janin berkurang maka hasil konsepsi akan segera di keluarkan. Faktor lain yang di kemukakan iyalah tekanan pada ganglion servikal dari pleksus frankenhauser yang terletak di belakang serviks. Bila ganglion ini tertekan, kontraksi uterus dapat di bangkitkan. mengatakan bahwa ada beberapa teori tentang mulainya persalinan yaitu: penurunan kadar progesterone, teori oxytoksin, peregangan otot-otot uterus yang berlebihan (destended uterus), pengaruh janin, Teori prostaglandin.

Sebab terjadinya partus sampai kini masih merupakan teori-teori yang kompleks, faktor-faktor hormonal, pengaruh prostagladin, struktur uterus, sirkulasi uterus, pengaruh syaraf dan nutrisi di sebut sebagai faktorfaktor yang mengakibatkan partus. Seperti diketahui progesterone merupakan penenang bagi otot-otot uterus. Menurunnya kadar kedua hormone ini terjadi kira-kira 1-2 minggu sebelum partus di mulai. Kadar prostaglandin dalam kehamilan dari minggu ke 15 hingga aterm meningkat, lebih-lebih sewaktu partus.

Keadaan uterus yang terus membesar dan menjadi tegang mengakibatkan iskemia otot-otot uterus. Hal ini merupakan faktor yang dapat mengganggu sirkulasi uteroplasenter sehingga plasenta mengalami degenerasi. Teori berkurangnya nutrisi pada janin di kemukakan oleh Hypocrates untuk pertama kalinya. Bila nutrisi pada janin berkurang maka hasil konsepsi akan segera di keluarkan. Faktor lain yang di kemukakan iyalah tekanan pada ganglion servikal dari pleksus frankenhauser yang terletak di belakang serviks. Bila ganglion ini tertekan, kontraksi uterus dapat di bangkitkan.

 

D.     Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persalinan

Menurut Sukarni K. (2013), mengatkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan sebagai berikut :

1.      Power (tenaga yang mendorong anak ) Power atau tenaga yang mendorong anak adalah

a.      His adalah kontraksi otot-otot Rahim pada persalinan

1)      His persalinan yang menyebabkan pendataran dan pembukaan serviks. Terdiri dari : his pembukaan, his pengeluaran dan his pelepasan uri 

2)      His pendahuluan tidak berpengaruh terhadap serviks

b.      Tenaga mengejan :

1)      Kontraksi otot-otot dinding perut

2)      Kepala di dasar panggul merangsang mengejan

3)      Paling efektif saat kontraksi/his

2.      Passage/panggul

a.      Bagian-bagian tulang panggul

Panggul terdiri dari empat buah tulang yaitu :

1)      Os ischium

2)       Os pubis

3)       Os sacrum

4)       Os illium

b.      Os cossygis

Pelvis mayor disebelah atas pelvis minor, superior dari linea terminalis. Fungsi obstetriknya menyangga uterus yang membesar waktu hamil

1)      Os illium

a)      Spina iliaka anterior superior : tempat perlekatan ligamentum inguinale.

b)      Spina iliaka posterior superior : setinggi vertebral sacral kedua, dari luar tampak sebagai lekuk pada kulit.

c)      Crista illiaka yang memanjang dari spina illiaka anterior superior ke spina illiaka posterior superior

2)      Os ischium

Terdiri atas corpus tempat bersatunyamramus inferior dan superior

a)      Corpus membentuk acetabulum

b)      Ramus superior terletak dibelakang dan bawah corpus

c)      Ramus inferior menjadi satu dengan ramus interior osis pubis

3)      Ramus inferior

 menjadi satu dengan ramus interior osis pubis

a)      Corpus mempunyai mermukaan medial yang kasar bagian ini menjadi satu dengan bagian yang sama pada os pubis sisi yang lain sehingga membentuk sympisis pubis

b)      Crista pubis adalah tepi atas corpus

c)      Tuberculum pubicium adalah ujung lateral crista pubica

4)      Os sacrum

a)      Berbentuk segitiga, basis di atas, apek di bawah

b)      Terdiri dari 5 Os vertebra yang tumbuh menjadi Satu

c)      Diantara os coxae, melekat pada tulang tersebut melalui articulatio sacroiliaka

5)      Os coccyges

a)      Terbentuk dari 4 buah vertabra rudimenter

b)      Permukaan atas vertebra coccygalis pertama bersendi dengan permukaan bawah vertabra sacralis ke 5, sehingga membentuk artikulasi ocoocygeaslis.

c)      Dari atas kebawah pada cocygis melekat otot m, coccygeus levator ani dan m, spinter ani eksternus.

 

3.      Bagian-bagian pelvis minor

1.      Pintu atas panggul / PAP

2.      Cavum pelvis

3.      Pintu bawah panggul / PBP

4.      Bidang panggul

Bidang panggul adalah bidang datar imajiner yang melintang terhadap panggul pada tempat yang berbeda. Bidang ini digunakan untuk menjelaskan proses persalinan.

1.      PAP

2.      Bidang terbesar pada cavum pelvis

3.      Bidang terkecil dari cavum pelvis

4.      PBP

5.   Passager/fetus

1.      Akhir minggu ke 8 janin mulai Nampak menyerupai manusia dewasa, menjadi jelas pada akhir minggu 12.

2.      Usia 12 mg jenis kelamin luarnya sudah dapat di kenali

3.       Quickening (terasa gerakan janin pada ibu hamil) terjadi usia kehamilan 16-20 mg

4.       Djj mulai terdengar minggu ke 18-10

5.       Panjang rata-rata janin cukup bulan 50 cm

6.       Berat rata-rata janin laki-laki 3400 gr/ perempuan 3150 gr

7.       Janin cukup bulan lingkar kepala dan bahu hamper sama

6.   Plasenta

Merupakan salah satu faktor dengan memperhitungkan implantasi plasenta pada dinding Rahim.

7.      Psychologic

Psychologic adalah kondisi psikis klien, tersedianya dorongan positif, persiapan persalinan, pengalaman dan strategi adaptasi/coping

 

E.     Tahap Persalinan

            Menurut Sukarni K. (2013), tahap persalinan sebagai berikut:

1.      Kala I

Kontraksi uterus pada persalinan merupakan kontraksi otot fisiologis yang menimbulkan nyeri pada tubuh. Kontraksi ini merupakan kontraksi yang involunter karena berada di bawah pengaruh saraf interinsi, wanita tidak memiliki kendali fisiologi terhadap frekuensi dan durasi kala pembuka di bagi menjadi 2 fase antara lain ;

a.       Fase laten, fase laten persalinan dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan servik secara bertahap,  pembukaan servik kurang dari 4 cm biasanya berlangsung hingga di bawa 8 jam.

b.      Fase aktif frekuensi dan lama kontraksi uterus umumnya meningkat (Kontraksi dianggap adekuat /memadai jika terjadi tiga kali atau lebih dalam 10 menit dan berlangsung selama 40 detik atau lebih) Fase aktif di bagi menjadi 3 yaitu :

Ø  Akselerasi berlangsung 2 jam pembukaan menjadi 3 cm

Ø   Dilatasi maksimal dalam waktu 2 jam, pembukaan berlangsung sangat cepat dari 4 cm waktu 2 jam

Ø   Deselerasi pembukaan menjadi lambat kembali dalam waktu 2 jam pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap


 

2.      Kala II (Kala pengeluaran janin)

Kala II di mulai dari pembukaan lengkap (10 cm ) sampai bayi lahir. Perubahan fisiologis secara umum yang terjadi pada persalinan kala II:

a.       His menjadi lebih kuat dan lebih sering faetus axis pressure

b.       Timbul tenaga untuk meneran

c.        Perubahan dalam dasar panggul

d.       Lahirnya fetus

3.       Kala III (Kala pengeluaran uri)

 Tanda pelepasan plasenta :

a.        Uterus menjadi bundar

b.      Perdarahan

c.        Tali pusat yang lahir memanjang

d.       Fundus uteri naik

4.       Kala IV (Menurut Sudarti, 2012)

 Saat yang paling kritis pada ibu pasca melahirkan adalah pada masa post partum. Pemantauan ini dilakukan untuk mencegah adanya kematian ibu akibat perdarahan. Selama kala IV, pemantauan di lakukan 15 menit pertama setelah plasenta lahir dan 30 menit kedua setelah bersalin. Kematian ibu pasca persalinan biasanya terjadi dalam 6 jam post partum. Hal ini di sebabkan oleh infeksi, perdarahan dan eklampsia post partum.

 

F.      Tanda-tanda persalinan

       Menurut Sukarni K. (2013), tanda –tanda persalinan sebagai berikut :

1.       Tanda persalinan sudah dekat

a.      Terjadinya lightening

 Persalinan di mulai bila ibu sudah dalam inpartu (saat uterus sudah berkontraksi menyebabkan perubahan pada serviks membuka dan menipis. Perasaan distensi berkurang (lightening) perubahan serviks, persalinan palsu, ketuban pecah, blood show, lonjakan energy, gangguan pada saluran cerna. Masuknya kepala bayi kedalam pintu atas panggul, menyebabkan ibu merasakan terasa ringan di bagian atas, rasa sesak berkurang, terjadi kesulitan dalam berjalan saat berjalan, sering miksi (kening).

b.      Terjadinya his pemula

Pada saat hamil muda, sering terjadinya kontraksi Braxton Hicks, kontraksi ini dirasakan sebagai keluhan karena terasa sakit dan mengganggu. Kontraksi Braxton hicks terjadi karena keseimbangan hormone esrogen, progesterone mengalami perubahan sehingga terjadi rangsangan dari hormone oksitosin. Dengan makin tuanya umur kehamilan, produksi estrogen dan progesterone mulai berkurang sehingga pengeluaran hormone oksitosin yang meningkat dapat menimbulkan kontraksi lebih sering, sebagai his palsu. Sifat his pemulaan :

Ø  Rasa nyeri ringan dibagian bawah

Ø   Datang tidak teratur

Ø  Tidak ada perubahan pada serviks atau tanda persalinan

Ø   Durasinya pendek tidak bertambah tidak bertambah jika ibu beraktifitas

2.      Tanda awal persalinan

 Menurut Heri rosyanti tanda awal persalina adalah :

a.       Ibu merasakan ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi

b.       Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rectum dan vagina

c.        Perineum menonjol

d.      Vulva-vagina dan spingter ani membuka

e.      Meningkatnya pengeluaran lender bercampur darah

 

G.     Mekanisme Persalinan

       Menurut Sukarni K. (2013), terdapat beberapa mekanisme persalinan sebagian berikut :

1.      Engagement

Pada minggu-minggu akhir kehamilan atau pada saat persalinan dimulai kepala masuk lewat PAP, umumnya dengan presentasi biparietal (diameter lebar yang paling panjang berkisar 8,5 – 9,5 cm) atau 70% pada panggul ginekoid. Masuknya kepala : a) Pada primi terjadi pada bulan terakhir kehamilan b) Pada multi terjadi pada pemulaan persalinan Kepala masuk pintu atas panggul dengan sumbu kepala janin dapat tegak lurus dengan pintu atas panggul (asinklitismus anterior/prosterior). Masuknya kepala ke dalam PAP dengan pleksi ringan, sutura sagitalis/SS melintang

 Bila SS di tengah-tengah jalan lahir : synklitismus

Bila SS tidak ditengah-tengah jalan lahir :

 asynklitismus Asynklitismus posterior : SS mendekati simfisis

 Asynklitismus anterior : SS Mendekati promonterium

a.      Desent

 Penurunan kepala janin sangat tergantung pada arsitektur pelvis dengan hubungan ukuran kepala dan ukuran pelvis sehingga 18 penurunan kepala berlangsung lambat. Kepala turun ke dalam rongga panggul, akibat : tekanan langsung dari his dari daerah fundus kea rah daerah bokong, tekanan dari cairan aminion, kontraksi otot dinding perut dan diafragma (mengejan), dan badan janin terjadi ekstensi dan menegang.

b.       Flexion

Pada umumnya terjadi flexi penuh/sempurna sehingga sumbu panjang kepala sejajar sumber panggul membantu penurunan kepala selanjutnya. Fleksi : kepala jenis fleksi, dagu menempel ke toraks, posisi kepala berubah dari diameter oksipito-frontalis (puncak kepala) menjadi diameter suboksipito-bregmatikus (belakang kepala)

c.        Internal Rotation

 Rotasi interna (putaran paksa dalam ) : selalu disertai turunnya kepala, putaran ubun-ubun kecil kea rah depan (kebawah simfisis pubis), membawa kepala melewati distansia interspinarum dengan diameter biparietalis Perputaran kepala (penunjuk ) dari samping ke atau kearah posterior (jarang) disebabkan :

a.      Ada his selaku tenaga/gaya pemutar

b.      Ada dasar panggul beserta otot-otot dasar panggul selaku tahanan.

d.      Extension

Dengan kontraksi perut yang benar dan adekuat kepala makin turun dan menyebabkan perineum distensi.pada saat ini puncak kepala berada di simfisis dan dalam keadaan begini kontraksi perut ibu yang kuat mendorong kepala ekspulsi dan melewati introitus vaginae.

e.       External rotation (araestitution)

Setelah seluruh kepala sudah lahir terjadi putaran kepala ke posisi pada saat engagement. Dengan demikian bahu depan dan belakang



UNDUH FILE DISINI

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DOWNLOAD CONTOH SURAT LAMARAN DAPUR MBG

LAPORAN PENDAHULUAN DIARE

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN AN. M.A DENGAN DIAGNOSA MEDIS KEJANG DEMAM (HIPERTERMIA)