UNDUH LAPORAN PENDAHULUAN ANTENATAL CARE (ANC)

 

LAPORAN PENDAHULUAN ANTENATAL CARE (ANC)

 

 


 

 

 

1.1  Pengertian


BAB 1 PENDAHULUAN


Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin (Saifuddin, Abdul Bani, dkk, 2012).

Kehamilan adalah periode dimana ovum telah dibuahi dan berkembang didalam uterus mengalami proses diferenseasi dan uterus berkembang sampai bisa menunjang sendiri kehidupan diluar uterus (Mochtar Rustam,2018).

Kehamilan trimester I adalah periode pertama diukur mulai dari konsepsi sampai minggu ke-12 kehamilan. Trimester pertama disebut sebagai periode pembentukan karena pada akhir periode ini semua system organ janin sudah terbentuk dan berfungsi (Mochtar Rustam, 2018).

Kehamilan trimester pertama adalah waktu yang harus dinikmati, harapan, dan perubahan-perubahan pada seorang ibu terjadi. Meskipun setiap tahap kehamilan mempunyai karakter yang berbeda, kehamilan trimester pertama dapat merupakan saat yang sulit juga.

 

1.2  Etiologi

Faktor penyebab kehamilan trimester pertama adalah sel sperma yang berhasil membuahi sel telur sehingga menjadi zigot, morula, blastosit, embrio, dan janin.

 

1.3   Tanda dan Gejala

Gejala Pada Kehamilan Trimester 1

Ø  Gejala subjektif

a.     Amenore

b.    Nausea

c.     Mual (morning sickness)

d.    Payudara terasa penuh dan sensitif

e.     Sering berkemih

f.      Merasa lemah dan letih


g.    Berat badan naik

h.    Perubahan mood

Ø  Gejala obyektif

a.     Peningkatan temperatur basal tubuh

b.    Perubahan kulit

c.     Perubahan pada payudara

d.    Pembesaran pada abdomen

e.     Perubahan pada rahim dan vagina

 

1.4             Tahap Perkembangan Kehamilan dan Janin Trimester Pertama

Ø  Tahap perkembangan kehamilan

a.       Minggu pertama

Minggu pertama adalah minggu periode menstruasi terakhir, meskipun pembuahan belum terjadi, Ibu sekarang sudah mulai menghitung hari. Janin berkembang di dalam rahim Ibu, perasaan mual, nyeri punggung, lelah, perubahan mood, keram kaki, sering berkemih, dan konstipasi dapat terjadi di awal kehamilan.

b.       Minggu kedua

Kesehatan Ibu yang baik merupakan salah satu faktor yang penting dalam kehamilan. Nutrisi adekuat, olahraga, dan istirahat yang cukup akan mempengaruhi kesehatan Ibu. Jika berat badan Ibu berada di dalam batas normal sebelum kehamilan, Ibu memerlukan asupan kalori sebesar 2200 kalori setiap harinya pada 13 minggu pertama (trimester pertama).

c.       Minggu ke tiga

Minggu ini Ibu akan sering merasa lelah dan payudara mulai terasa tegang dan sakit. Kedua hal tersebut merupakan pertanda awal kehamilan. Ibu juga dapat mengalami ketidakseimbangan mood atau disebut ‘bad mood’ yang dikarenakan perubahan hormonal pada Ibu hamil. Selain itu, mual atau morning sickness juga dapat terjadi.

d.       Minggu ke empat

Sama seperti minggu sebelumnya, Ibu akan merasakan beberapa tanda awal kehamilan yaitu payudara yang terasa nyeri dan membesar, letih,


sering berkemih, dan mual. Serviks (leher rahim) akan melunak dan berubah warna.

e.       Minggu ke lima

Pada minggu ini Ibu tidak akan mendapatkan menstruasi, salah satu pertanda untuk kehamilan. Apabila Ibu melakukan tes kehamilan, maka akan sangat besar kemungkinannya untuk positif. Tes ini mendeteksi adanya hCG, hormon yang meningkat pada saat kehamilan. Produksi hormon yang masih meningkat dapat menimbulkan keluhan seperti minggu- minggu sebelumnya.

f.        Minggu ke enam

Ibu mungkin akan mulai merasa moody (sedih di satu waktu dan bahagia di waktu berikutnya), hal tersebut wajar terjadi dan disebabkan oleh hormonal yang berfluktuasi. Perdarahan berupa bercak merupakan hal normal yang terjadi di awal kehamilan, namun berhati-hatilah karena bercak atau flek perdarahan tersebut dapat berupa tanda awal dari keguguran atau kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim).

g.       Minggu ke tujuh

Apabila Ibu mulai merasa mual atau mengalami morning sickness, disarankan Ibu mengurangi makan makanan berlemak, banyak minum cairan, frekuensi makan ditingkatkan namun dalam porsi yang lebih kecil (6x/hari), istirahat teratur, dan jangan lupa untuk mengkonsumsi vitamin prenatal.

h.       Minggu ke delapan

Payudara Ibu akan terus membesar sebagai persiapan untuk menyusui. Sedangkan rahim Ibu sekarang berukuran sebesar

jeruk.

i.         Minggu ke sembilan

Ibu akan mulai merasakan peningkatan dari lingkar pinggul minggu ini, meskipun Ibu masih belum terlihat jelas sedang hamil.

j.         Minggu ke sepuluh

Gejala dari mual dan muntah Ibu atau morning sickness mulai menurun. Meskipun begitu, fluktuasi kadar hormonal di dalam tubuh


masih menyebabkan ketidakstabilan emosional atau mood yang naik turun pada Ibu hamil. Ibu masih belum mebutuhkan baju hamil sekarang, namun ibu mungkin merasakan bahwa pakaian atau baju sehari-hari mulai terasa tidak nyaman atau terasa ketat dan bra Ibu mulai terasa sempit akibat dari pembesaran payudara. Untuk mengatasi hal tersebut, pakailah celana yang memiliki karet elastis pada bagian pinggang, Ibu dapat membeli bra baru yang nyaman (ukuran payudara dapat meningkat 1-2 ukuran), dan pakailan pakaian yang longgar.

k.       Minggu ke sebelas

Minggu ini mual dan muntah akan mulai berkurang, Ibu akan merasa lebih nyaman dan dapat makan tanpa diiringi rasa mual, sayangnya beberapa keluhan selama kehamilan seperti konstipasi (hambatan pengeluaran dari sisa-sisa makanan yang berkaitan dengan kesulitan BAB akibat tinja yang keras disertai dengan nyeri pada perut.), heart burn ( sensasi rasa panas atau rasa tidak nyaman yang dirasakan dibalik tulang dada atau tenggorokan atau keduanya), kembung, bersendawa, dan buang gas yang berkaitan dengan perubahan hormon mulai dirasakan. Progesteron akan merelaksasi otot polos di tubuh Ibu. Sakit kepala juga dapat Ibu rasakan akibat dari peningkatan kadar hormon. Ibu dapat mencegah terjadinya sakit kepala dengan makan teratur, tingkatkan asupan cairan, istirahat dan tidur teratur, serta hindari stress.

l.         Minggu duabelas

Rahim Ibu saat ini teraba tepat di atas simpisis pubis atau di bawah tulang kemaluan. Ibu sudah mulai dapat berbelanja baju kehamilan saat ini dan akan lebih baik dan lebih nyaman bila Ibu mulai menggunakan pakaian yang tidak terlalu ketat.

Ø  Tahap Perkembangan Janin

a.      Minggu pertama

Sekitar 80 jam sejak ovulasi, hasil konsepsi (pembuahan) berada di ampulla tuba fallopii, Sekitar 30 jam setelah terbentuk, zigot kemudian membelah diri. Menjadi 2 sel, selanjutnya membelah diri secara deret ukur


tanpa henti dengan selang waktu antara 12 dan 15 jam. Zigot yang terdiri dari 12-16 sel dan berbentuk mirip buah anggur yang disebut morula, bergerak menggelinding dari tuba falopii menuju rahim. Dari hari ke hari, sel-sel morula terus membelah dan berkembang jadi embrio.

b.     Minggu kedua

Embrio diperkirakan berukuran 0,1-0,2 mm.

c.      Minggu ketiga

Embrio diperkirakan berukuran 0,4 mm, Ukurannya meningkat jadi sekitar 1,0-1,5 mm, cikal-bakal sistem pembuluh darah dan sistem saraf mulai terbentuk. ukuran embrio sudah mencapai 1,5-2,5 mm, pembentukan mata pun mulai terjadi. Secara keseluruhan, pada minggu ini sudah terdapat materi genetik, termasuk warna rambut, bentuk mata, dan intelegensi si calon bayi.

d.     Minggu ke empat

Ukuran embrio sekitar 2 hingga 3,5 mm, jantung mulai berdenyut dan sistem peredaran darah sudah melaksanakan fungsinya meski masih dalam taraf yang sangat sederhana. Cikal-bakal otak sudah bisa dibedakan menjadi tiga bagian utama (prosensefalon, mesensefalon, dan rombensefalon) yang kelak akan menjalankan fungsi masing-masing.

Pada minggu ini pula saraf-saraf spinal yang kelak menjadi cikal-bakal tulang belakang sudah mengalami penebalan. Sementara cikal-bakal telinga sudah terlihat meski masih berupa gelembung. Plasenta atau yang biasa disebut ari-ari juga terbentuk pada minggu ini

e.      Minggu kelima

Embrio diperkirakan berukuran antara 5-7 mm. Pembentukan telinga makin sempurna dengan terbentuknya duktus endolimfatikus, yakni saluran untuk menyalurkan cairan yang terdapat dalam selaput labirin telinga dalam, sistem pencernaan makin sempurna dan Bahkan cikal-bakal ginjal dan hati pun sudah terbentuk.

 

 

 

 

 

 

 


f.       Minggu keenam

Embrio diperkirakan berukuran sekitar 7-9 mm, pembuluh- pembuluh nadi di bagian kepala kian jelas terbagi-bagi menurut tugas masing-masing, rongga mulut sudah tampak, struktur mata sudah terbentuk meski masih berjauhan letaknya, Ruas-ruas tulang belakang sudah terbentuk meski masih terlihat samar. Organ tubuh lain yang juga mulai berkembang di usia kehamilan ini adalah pembungkus saraf, penciuman, kandung kemih, jari-jemari, bahkan otot-otot punggung

g.      Minggu ketujuh

Terbentuk lekukan-lekukan yang menandai tempat dimana jari tangan dan jari kaki akan tumbuh.

h.     Minggu kedelapan

Sekalipun panjang janin baru sekitar 2.5 cm (1 in), semua organ bagian dalam sudah ada pada tempatnya dan sendi- sendi utama seperti pundak dan pinggul sudah terlihat dengan jelas.

i.        Minggu kesembilan

Mulut dan hidung sudah kelihatan; kedua lengan pun tumbuh dengan cepat.

j.        Minggu kesepuluh

Bentuk jari tangan dan jari kaki sudah kelihatan, walaupun satu sama lainnya masih tersambung oleh selaput kulit.Diakhir

k.      Minggu kesebelas

Semua organ bagian dalam sudah berbentuk dan berfungsi.

l.        Minggu keduabelas

Akhir trimester pertama- kelopak mata, kuku jari tangan dan kaki telah kelihatan, persendian bisa bergerak, bayi mampu mengisap dan menelan.


 

1.5   Pathway / WOC

Terlampir

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


1.6    Kebutuhan Nutrisi Bagi Kehamilan Trimester Pertama

a.     Asam Lemak Omega-6 (Asam lenoleat) dan Asam Lemak Omega-3 (Asam Alfa-Lenoleat).

·         Manfaat : Asam lemak omega-6 prekusor pembentukan asam lemak arakidonat (AA). Sedangkan asam lemak omega-3 di dalam tubuh diubah jadi EPA (asam eikosapentaenoat) dan DHA (asam dokosaheksaenoat) . AA dan DHA terbukti sebagai lemak dominan penyusun sel-sel saraf dan otak janin.

·         Jenis Makanan : Asam lemak omega-6 misalnya minyak kedelai atau minyak zaitun. Asam omega-3 misalnya ikan salmon, sardin, kembung, tuna, tenggiri, ikan tawas.

a.     Asam Folat.

·         Manfaat : Salah satu jenis vitamin B ini berperan dalam proses pembentukan sistem saraf pusat, termasuk otak.

·         Jenis Makanan : Kacang kedelai(tempe, tahu), hati sapi, serelia yang sudah difortifikasi asam folat, sayuran berwarna hijau tua, jeruk, apel dan sebagainya.

b.    Vitamin B2 ( Riboflavin).

·         Manfaat : Membantu melepas energi dari proterin serta membantu memenuhi kebutuhan protein yang meningkat selama hamil.

·         Jenis makanan : telur dan keju cheddar.

c.     Vitamin B 12.

·         Manfaat : 1) Menjaga kerja sel-sel sumsum tulang belakang, sistem saraf dan saluran penceranan. Dengan demikian berbagai sel tubuh janin yang telah terbentuk berfungsi normal. 2) Membantu kelancaran pembentukan sel darah merah.

·         Jenis makanan : produk olahan kacang kedelai tahu dan tempe, susu dan produk lainnya.

d.    Vitamin C.

·         Manfaat : 1) Membantu penyerapan zat besi kacang-kacangan, buah serta sayuran. 2) Meningkatkan penyerapan asam folat, mengurangi risiko pre- eklampsia, meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

·         Jenis makanan : jeruk, kiwi, blimbing, paprika.


e.     Vitamin D.

·         Manfaat : 1) Memperbaiki penyerapan kalsium ( Ca) dan membantu keseimbangan mineral dalam darah. 2) Untuk pembentukan tulang dan gigi.

·         Jenis makanan : Ikan salmon, ikan hering dan susu.

 

1.7   Pemeriksaan Penunjang

a)      Pemeriksaan Hemoglobin (HB)

Pemeriksaandarah pada kehamilan trimester III perlu dilakukan untukmengetahuiterjadianemiaatautidak.Normalnya hemoglobin adalah sekitar 10-16 gram per liter ada darah. Bila ibu hamil positif mengidap anemia, biasanya dokter akan menyarankan ibu untuk lebih banyak mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi dan folat. KlasifikasianemiamenurutRukiyah, 2013:

1)                  Hb≥11,0gr%  : tidak anemia

2)                  Hb9,0-10,9gr%: anemia ringan

3)                  Hb7,0-8,9gr% : anemia sedang

4)                  Hb≤7,0gr%   : anemiaberat

b)      Pemeriksaan golongan darah

Selain memeriksa golongan darah (A, B, AB atau O), ibu hamil juga akan diperiksa golongan darah rhesusnya. Pemeriksaan rhesus ini penting karena apabila rhesus ibu berbeda dengan rhesus bayi, maka kondisi ini dapat menyebabkan bayi mengalami kelainan darah.

 

c)      Tes HIV

Infeksi HIV penyebab AIDS pada ibu hamil bisa menular ke janin selama kehamilan, saat melahirkan, atau selama menyusui, di Indonesia semua ibu hamil diwilayah dengan angka kasus HIV yang tinggi atau ibu hamil dengan perilaku berisiko dianjurkan untuk menjalani tes HIV. Tujuannya untuk memberikan pelayanan VCT. Bila ternyata ibu hamil positif HIV, penanganan medis akan dilakukan untuk mengurangi risiko penularan HIV


kepada bayi dan mencegah berkembangnya infeksi HIV menjadi lebih berat.

 

d)      Tes Sifilis

Semua ibu hamil disarankan untuk menjalani skrining sifilis, terutama bagi yang memiliki perilaku seks berisiko atau tanda gejala penyakit menular seksual. Sifilis yang tidak ditangani dapat menyebabkan cacat berat pada bayi, bahkan pada kasus yang lebih fatal, bayi bisa lahir dalam keadaan meninggal. Bila ibu hamil didiagnosis memiliki sifilis, dokter akan memberikan antibiotik penisilin untuk mengobati penyakit tersebut dan mencegah penularan sifilis pada janin.

e)      Pemeriksaan HBSAG

Tes heatitis B biasanya dilakukan dengan rapid Diagnostic Test (RDT). Hepatitis B surface Antigen (HBsAG) akan mendeteksi keberadaan virus hepatitis B dalam darah. Tes ini juga mampu mendeteksi hepatitis B lebih awal sebelum gejala muncul. Jika hasilnya positif, ibu telah terinfeksi dan berisiko menularkan pada janin dalam kandungan.

f)       Pemeriksaan urine

1.      Protein urine

Pemeriksaan protein urine perlu dilakukan pada kehamilan trimester I untuk mengetahui ada atau tidaknya tanda pre- eklampsia pada ibu. Carakerja pemeriksaan nya adalah:

Pertama isi urine ibu yang telah ditampung tadi kedalam tabung reaksisebanyak 3cc lalu miringkan tabung, panaskan bagian atas urinhingga mendidih. Pehatikan apakah terjadi keruhan dibagian atas urin, jika urindalam tabung tidak ada keruhan maka hasilnya negatif, namun bila urindalam tabung terjadi keruhan maka tambahkan Asam Asetat 6% sebanyak3-5 tetes, panaskan kembali hingga mendidih jika urin kembali beningmaka hasilnya negatif namun jika keruhan urin tetap ada maka hasilnya positif.

Hasilpemeriksaan:

a)  Negatif (-) larutan tidak keruh/jernih


b)  Positif1 (+) larutan keruh

c)  Positif 2(++) larutan keruh berbutir

d)  Positif 3(+++) larutan membentuk awan

e)  Positif 4(++++) larutan menggumpal

2.      Glukosa urine

Untuk mengetahui kadar gula dalam urine. Langkah kerjanya adalah, pertama sekali masukkan larutan benedict kedalam tabung reaksi sebanyak 5cc, lalu campurkan urin ibu yang ditampung tadi sebanyak 3-5tetes saja kedalam tabung reaksi yang berisikan benedict, panaskan tabung diatas spritus/Bunsen dan sambil digoyang kan pelan-pelan sampai mendidih. Dinginkan dan amati hasil terjadi perubahan warna atau tidak.

Hasilnya:

a)  Negatif(-)       :larutan tetap biru

b)  Positif1(+)     :larutan berwarna hijau dan endapan kuning

c)  Positif2(++) :larutan berwarna kuning

d)  Positif3(+++) :larutan berwarna orange endapan kuning

e)  Positif4(++++):larutan berwarna merah bata

g)      Pemeriksaan USG

Untuk mengetahui diameter biparietal, gerakan janin, ketuban , tafsiran Berat Badan Janin (TBJ), tafsiran persalinan, denyut jantung janin(DJJ).

a.  Usg awal kehanilan

Pemeriksaan USG di awal kehamilan penting dilakukan bila ibu mengalami nyeri, pendarahan atau pernah mengalami keguguran atau kehamilan ectopic pada kehamilan 6-10 minggu.

b.  Dating SCAN

Scan ini dilakukan pada kehamilan 6-12 minggu kebanyakan rumah sakit menawarkan scan ini untuk mengetahui beberapa hal penting seperti usia janin, apakah terdapat lebih dari 1 bayi, aakah ada kelainan yang jelas, apakah ovarium ibu dalam kondisi sehat.


c.  Scan Nuchal Translucency

Scan ini dilakukan untuk mengetahui apakah janin mengalami Down Syndrome atau kelainan kromosom lainnya. Biasanya scan ini dilakukan pada ibu hamil berisiko tinggi atau berusia di atas 35 tahun. Scan ini dilakukan saat usia kehamilan antara 11 sampai 14 minggu.

 

1.8   Diagnosa Banding

1. Devisit volume cairan

2. Konstipasi

 

1.9   Penatalaksanaan

Proses pemeriksaan terjadi sepanjang periode prenatal.proses dimulai saat wanita bertemu dengan tenaga kesehatan karena ia menduga dirinya hamil. Teknik pengkajian meliputi wawancara, pemeriksaan fisik dan tes laboratorium.Kunjungan Prenatal Pertama.

Tujuan pemeriksaan ibu pada kunjungan prenatal pertama adalah sebagai berikut :

1.    Untuk memastikan kehamilan

2.    Untuk pemeriksaan kesehatan fisik ibu hamil.

3.    Untuk mengkaji pertumbuhan dan perkembangan janin

4.    Untuk mengevaluasi kebutuhan psikososial ibu dan keluarganya 5. Untuk mengkaji kebutuhan konseling dan pembelajaran

6. untuk menyusun rencana perawatan guna meningkatkan kesehatan ibu dan bayi.

 

1.10         Komplikasi

1.      Perdarahan Pervagina

Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu. Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam yang berhubungan dengan kehamilan dapat berupa: abortus, kehamilan mola, kehamilan ektopik.


 

2.      Mola Hidatidosa

Pada trimester I gambaran mola hidatidosa tidak spesifik, sehingga sering kali sulit dibedakan dari kehamilan anembrionik, missed abortion, abortus inkompletus, atau mioma uteri. Penanganan umum: jika diagnosis kehamilan mola telah ditegakkan, lakukan evaluasi uterus, segera lakukan evakuasi jaringan mola dan sementara proses evakuasi berlangsung berikan infus 10 unit oksitosin dalam 500 ml cairan IV (NaCl atau Ringer Laktat) dengan kecepatan 40-60 tetes per menit (sebagai tindakan preventif terhadap perdarahan hebat  dan  efektifitas  kontraksi terhadap pengosongan uterus secara cepat).

3.      Mual Muntah Berlebihan

Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala – gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Mual dan muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mualini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Pengaruh fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Keadaan inilah disebut hiperemisis gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat ringanya penyakit.

4.      Sakit Kepala Yang Hebat

Sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan, dan sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah serius dalam kehamilan adalah sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Terkadang sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan


bahwa penglihatanya menjadi kabur atau terbayang. Hal ini merupakan gejala dari pre-eklamsia dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian.

5.      Penglihatan Kabur

Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan gangguan penglihatan. Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang- kunang. Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda- tanda yang menujukkan adanya pre-eklampsia berat yang mengarah pada eklampsia. Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina (oedema retina dan spasme pembuluh darah).

6.      Bengkak Pada Wajah, Kaki dan Tangan.

Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh, dan dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Oedema pretibial yang ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan diagnosis pre-eklampsia. Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya hilang setelah beristirahat atau meninggikan kaki. Oedema yang mengkhawatirkan ialah oedema yang muncul mendadak dan cenderung meluas. Oedema biasa menjadi menunjukkan adanya masalah serius dengan tanda-tanda antara lain: jika muncul pada muka dan tangan, bengkak tidak hilang setelah beristirahat, bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya, seperti: sakit kepala yang hebat, pandangan mata kabur dll. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau pre-eklampsia.


 

7.      Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya

Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu, ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun kehamilan aterm.

8.      Kejang

Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejala – gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklamsia.

9.      Demam Tinggi

Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38° C dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.

10.  Selaput Kelopak Mata Pucat.

Anemia adalah masalah medis yang umum terjadi pada banyak wanita hamil. Jumlah sel darah merah dalam keadaan rendah, kuantitas dari sel ini tidak memadai untuk memberikan oksigen yang dibutuhkan oleh bayi. Anemia sering terjadi pada kehamilan karena volume darah meningkat kira –k ira 50% selama kehamilan. Darah terbuat dari cairan dan sel. Cairan tersebut biasanya meningkat lebih cepat daripada sel- selnya. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan hematokrit (volume, jumlah atau persen sel darah merah dalam darah). Penurunan ini dapat mengakibatkan anemia.

 

1.11         Proses Keperawatan

a.      Pengkajian

a)      Data subjektif

1.      Biodata:

Mengkaji identitas klien dan penanggung yang meliputi ; nama, umur, agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, perkawinan ke- , lamanya perkawinan dan alamat.


2.      Keluhan utama:

Kaji adanya menstruasi tidak lancar dan adanya perdarahan pervaginam berulang

3.      Riwayat kesehatan:

1).    Riwayat kesehatan sekarang yaitu keluhan sampai saat klien pergi ke Rumah Sakit atau pada saat pengkajian seperti perdarahan pervaginam di luar siklus haid, pembesaran uterus lebih besar dari usia kehamilan.

2).  Riwayat kesehatan masa lalu.

4.      Riwayat pembedahan:

Kaji adanya pembedahan yang pernah dialami oleh klien, jenis pembedahan , kapan , oleh siapa dan di mana tindakan tersebut berlangsung.

 

5.      Riwayat penyakit yang pernah dialami:Kaji adanya penyakit yang pernah dialami oleh klien misalnya DM , jantung , hipertensi , masalah ginekologi/urinary , penyakit endokrin , dan penyakit- penyakit lainnya.

6.      Riwayat kesehatan keluarga:

Yang dapat dikaji melalui genogram dan dari genogram tersebut dapat diidentifikasi mengenai penyakit turunan dan penyakit menular yang terdapat dalam keluarga.

7.      Riwayat kesehatan reproduksi:

Kaji tentang mennorhoe, siklus menstruasi, lamanya, banyaknya, sifat darah, bau, warna dan adanya dismenorhoe serta kaji kapan menopause terjadi, gejala serta keluahan yang menyertainya.

8.      Riwayat kehamilan , persalinan dan nifas:

Kaji bagaimana keadaan anak klien mulai dari dalam kandungan hingga saat ini, bagaimana keadaan kesehatan anaknya.

9.      Riwayat seksual:

Kaji mengenai aktivitas seksual klien, jenis kontrasepsi yang digunakan serta keluahn yang menyertainya.


10.  Riwayat pemakaian obat:

Kaji riwayat pemakaian obat-obatankontrasepsi oral, obat digitalis dan jenis obat lainnya.

11.  Pola aktivitas sehari-hari:

Kaji mengenai nutrisi, cairan dan elektrolit, eliminasi (BAB dan BAK), istirahat tidur, hygiene, ketergantungan, baik sebelum dan saat sakit.

b)      Data objektif

Pentingnya melakukan pemeriksaan fisik pada kunjungan awal wanita hamil untuk memastikan apakah wanita hamil tersebut mempunyai abnormalitas media atau penyakit.

Berikut adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan:

a.     Keadaan umum dan kesadaran penderita

Composmentis (kesadaranbaik), gangguan kesadaran meliputi apatis (masabodoh),samnolen(kesadaranmenurun),spoor(mengantuk), koma. Pengukuran tanda-tanda vital.

1.     Tekanan darah: Tekanan darah yang normal adalah 110/80mmHg sampai 140/90mmHg. Bila >140/90mmHg hati-hati adanya hipertensi / preeklamsi.

2.     Nadi: Nadi normal adalah 60-100menit. Bila nadi tidak normal mungkin ada kelainan paru-paru atau jantung.

3.     Pernapasan: Pernapasan normal adalah 18-24kali/menit.

4.     SuhuBadan: Suhu badan normal adalah 36,5-37,5. Bila suhu lebih tinggi dari 37,5 kemungkinan adainfeksi.

5. Tinggi Badan: Tinggi badan ibu dikategorikan adanya resiko apabila hasil pengukuran <145 cm.

6.     BeratBadan : Pada kehamilan peningkatan berat badan sektar 25 % dari sebelum hamil(9,5 - 12,5 kg). Selama TM I kisaran pertambahan berat badan sebaiknya1-2 kg (350-500 gr/minggu).

b.    Kepala dan Leher

1.    Apakah ada edema pada wajah, adakah cloasma gravidarium


2.    Pada mata : adakah pucat pada konjungtiva,adakah ikhterus pada sclera dan oedem pada palpebra

3.    Pada hidung : adakah pengeluaran cairan atau polip

4.    Pada mulut : adakah gigi yang berlubang,lihat keadaan lidah

5.    Telinga : adakah pengeluaran dari saluran luar telinga.

6.    Leher : apakah ada pembesaran kelenjar tiroid dan pembuluh limfe.

c.     Payudara

1.    Memeriksa bentuk,ukuran dan simestris atau tidak

2.    Puting payudara menonjol,datar,atau masuk ke dalam.

3.    Ada colostrum atau cairan lain dari putting susu.

4.    Pada saat klien berbaring, lakukan palpasi secara sistematis dari arah payudara dan aksila, kemungkinan terdapat massa atau pembesaran pembuluh limfe dan benjolan.

d.    Abdomen

1.    Leopold I

Untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan bagian yang berada pada bagian fundus dan mengukur tinggi fundus uteri menggunakan pitacm(Mc.Donald).

Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan pada UK (usia kehamilan) 24minggu (4bulan) ketika semua bagian janin sudah dapat diraba

2.    Leopold II

Untuk mengetahui letak janin memanjang atau melintang, dan bagian yang teraba disebelah kiri atau kanan.

3.    Leopold III

Untuk menetukan bagian terbawah janin (presentasi).

4.    Leopold IV

Untuk menetukan bagian terbawah janin apakah sudah memasuki PAP(divergen)atau belummemasuki PAP(convergen).

5.    Denyut jantung janin biasa di dengar pada kuadran bagian punggung, 3 jari dibawah pusat ibu. Denyut jantung janin yang normal 130-160kali/menit.


6.    Tafsiran berat badan janin (TBJ) untuk mengetahui tafsiran berat badan janin saat usia kehamilan trimesterIII. Dengan rumus: (TFUn)x155 = ...gram n=13 jika kepala belum masuk pintu atas panggul (PAP) n= 12 jika kepala berada diatas PAP

n=11 jika kepala sudah masuk PAP

7.    Pemeriksaan panggul,ukuran panggul luar meliputi:

(1)  Distansi aspinarum : jarak antara spinailiaka anterior superior kiri dan kanan (23cm-26cm).

(2)  Distansi acristarum : jarak antara cristailiaka kiri dan kanan (26cm- 29cm).

(3)  Conjugata eksterna : jarak antara tepi atas simfisis pubis dan ujung prosessus spina

e.     Ekstremitas : apakah ada edema, apakah kuku pucat, apakah ada varices dan bagaimana refleks patella

f.      GenetaliaLihat adanya luka, varices, atau pengeluaran cairan.

 

a.                   Diagnosa Keperawatan

1.       Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan makanan (D.0019)

2.       Hipovolemia    berhubungan    dengan    kehilangan    cairan    aktif (D.0023)

3.      Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi (D.0111)

 

b.                  Intervensi

1.    Defisit Nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menalan makanan (D.0019)

Tujuan: diharapkan nutrisi terpenuhi sesuai kebutuhan tubuh Intervensi:

1. Tentukan     keadekuatan    kebiasaan     asupan     nutrisi     dengan mengunakan batasan 24 jam.


Rasional : kesejahteraan janin/ibu tergantung pada nutrisi ibu selama kehamilan.

2.   Dapatkan riwayat kesehatan, catat usia khususnya kurang dari 17 tahun dan lebih dari 35 tahun.

Rasional : remaja dapat cenderung malnutrisi/anemia, dank lien lansia mungkin cenderung obesitas

3.   Pastikan tingkat pengetahuan tentang kebutuhan diet.

Rasional: menentukan kebutuhan belajar khususnya pada periode prenatal mencegah terjandinya resiko klien dengan nutrisi buruk dan diet yang seimbang dapat meningkatkan kebutuhan kalori yang adekuat.

4.   Berikan informasi tertulis/verbal yang tepap tentang diet pranatal dan suplemen vitamin/zat besi setiap hari

Rasional:materi referensi yang dapat dipelajari dirumah, meningkatkan kemungkinan klien memilih diet seimbang

5.      Evaluasi/motivasi sikap dengan mendengar keterangan klien dengan umpan balik tentang informasi yang telah diberikan. Rasional: bila klien tidak termotivasi untuk memperbaiki diet, evaluasi lanjut atau intervensi lain mungkin dapat di indikasikan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Rustam Mohtar. 2018. Asuhan Keperawatan Maternitas. Salemba Medika:Jakarta

Pillitteri, Adele. 2015. Buku Saku Perawatan Kesehatan Ibu dan Anak. EGC:

Departemen Kesehatan RI,2016, Konsep Asuhan Kebidanan, Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, 2018. Konsep Asuhan Ilmu kebidanan, penyakit    kandungan, dan KB :Jakarta. PPNI, 2018.Standart Luaran Keperawatan Indonesia.Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

Reader Martin,2019. Keperwatan maternitas.EGC : Jakarta

Departemen Kesehatan RI, 2018. Konsep Asuhan Ilmu kebidanan, penyakit kandungan, dan KB :Jakarta. PPNI, 2018.Standart Luaran Keperawatan Indonesia.Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

Reader Martin,2019. Keperwatan maternitas.EGC : Jakarta


DOWNLOAD FILENYA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DOWNLOAD CONTOH SURAT LAMARAN DAPUR MBG

LAPORAN PENDAHULUAN DIARE

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN AN. M.A DENGAN DIAGNOSA MEDIS KEJANG DEMAM (HIPERTERMIA)