SAP ETIKA BATUK DAN CARA ΜΕΜΑΚΑΙ MASKER YANG BAIK DAN BENAR

 

download sap etika batuk

LATAR BELAKANG

Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan rujukan memiliki peran strategis dalam mendukung upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat, termasuk dalam penyelenggaraan program Keluarga Berencana (KB). Melalui pelayanan yang komprehensif, rumah sakit tidak hanya berperan dalam aspek kuratif dan rehabilitatif, tetapi juga promotif dan preventif, salah satunya melalui kegiatan penyuluhan kesehatan.

Program Keluarga Berencana merupakan salah satu strategi nasional untuk menekan angka kelahiran, menurunkan angka kematian ibu dan anak, serta meningkatkan kualitas hidup keluarga. Penyuluhan KB di rumah sakit sangat penting, terutama bagi pasien dan keluarga yang sedang berada dalam fase reproduktif, seperti ibu hamil, ibu nifas, atau pasien ginekologi, karena mereka merupakan kelompok sasaran yang potensial untuk mendapatkan informasi dan edukasi mengenai perencanaan keluarga dan penggunaan kontrasepsi.

Meskipun berbagai metode kontrasepsi telah tersedia dan mudah diakses di fasilitas kesehatan, masih banyak pasangan usia subur yang belum memiliki pemahaman yang tepat mengenai manfaat, jenis, cara kerja, serta efek samping dari alat kontrasepsi. Hal ini dapat menyebabkan kesalahan dalam pemilihan metode, ketidakpatuhan dalam penggunaan, bahkan penolakan terhadap program KB karena mitos dan kesalahpahaman yang berkembang di masyarakat.

Dengan adanya penyuluhan mengenai keluarga berencana dan kontrasepsi di rumah sakit, diharapkan pasien dan pengunjung rumah sakit dapat memperoleh informasi yang benar dan akurat, sehingga mampu mengambil keputusan yang bijak dalam perencanaan keluarga. Selain itu, penyuluhan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengendalian kelahiran dan peran aktif dalam mewujudkan keluarga yang sehat, sejahtera, dan berkualitas.


 

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

 

I.            Tema : Keluarga Berencana dan Kontrasepsi

II.             Tujuan instruksional umum : Setelah diberikan penyuluhan para pasien dan keluarga di ruang Flamboyan RSUD Mardi Waluyo Blitar

III.            Tujuan instruksional Khusus : Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit para Pasien dan keluarga diharapkan dapat memahmai:

·         Pengertian Keluarga Berencana dan Kontrasepsi

·         Tujuan Keluarga Berencana dan Kontrasepsi

·         Manfaat Keluarga Berencana dan Kontrasepsi

IV.            Tempat Pelaksanana : Ruang Flamboyan RSUD Mardi Waluyo Blitar

V.            Rencana Waktu : 19 April 2025

VI.            Media : Leaflet

VII.               Pokok Pembahasan : Keluarga Berencana dan Kontrasepsi dan Benar di Ruang Flamboyan

VIII.      Sub Pokok bahasan :  Pentingnya Keluarga Berencana dan Kontrasepsi

IX.            Kegiatan Operasional

·                     Materi Penyuluhan

1.      Pengertian Keluarga Berencana dan Kontrasepsi

2.      Tujuan Keluarga Berencana dan Kontrasepsi

3.      Manfaat Keluarga Berencana dan Kontrasepsi

4.      Metode Keluarga Berencana dan Kontrasepsi

·                     Metode

Ø  Ceramah

Ø  Tanya Jawab

 

 

 

 

·         Setting Tempat

 

               

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


·                    

 

: MC

 

 

: Penyaji

 

: Peserta

 

: Fasilitator

Pengorganisasian

Ø  MC                          : Sevia Aulia Putri

Ø  Penyaji                    : Mochammad Alif Hidayah

Ø  Fasilitator                 : Amrina Rosyada Pembagian Tugas

Ø  Penyaji      : Menyajikan materi penyuluhan

Ø  Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya

Ø  MC            : Membawakan acara

 


 

·                     Kegiatan Penyuluhan

 

Tahap

Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan Audiens

Alat yang

Dipakai

Pembukaan (2 menit)

1.      Memberi salam dan perkenalan

2.      Menjelaskan tujuan

penyuluhan

3.      Menjelaskan pokok bahasan yang akan

disampaikan

4.      Menjelaskan kontrak waktu

1.      Membalas salam penyaji

2.      Mendengarkan dan

memperhatikan

 

Pelaksanaan (10 menit )

1.    Penyuluh

menjelaskan pengertian Keluarga Berencana dan Kontrasepsi

2.    Penyuluh

menjelaskan tujuan Keluarga Berencana dan Kontrasepsi

 

 

1.      Sasaran

menyimak penjelasan tentang

pengertian Keluarga Berencana dan Kontrasepsi

2.      Sasaran

menyimak penjelasan

tentang tujuan

Keluarga Berencana dan Kontrasepsi

Leaflet,


 

3.    Penyuluh

Menjelaskan manfaat Keluarga Berencana dan Kontrasepsi

 

4.   Penyuluh

menjelaskan

metode Keluarga Berencana dan Kontrasepsi

3.      Sasaran

menyimak penjelasan

tentang manfaat Keluarga Berencana dan Kontrasepsi

 

4.      Sasaran

menyimak penjelasan

tentang metode Keluarga Berencana dan Kontrasepsi

 

 

Penutup
(3 menit)

1.    Penyuluh

memberikan pertanyaan

sebagai evaluasi kepada sasaran

2.      Penyuluh menyimpulkan materi yang

Telah disampaikan

3.      Mengakhiri penyuluhan

4.      Memberi salam penutup

1.      Sasaran

menjawab

pertanyan yang diajukan

2.    Membalas salam penutup

 

 


 

·                     Evaluasi

a.       Prosedur     : Post Test

b.      Jenis           : Tes Lisan

c.       Bentuk       : Pertanyaan

d.      Pertanyaan :

1.      Apakah keluarga berencana bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga?

         Ya                                            Tidak

2.      Apakah semua metode kontrasepsi aman digunakan tanpa konsultasi tenaga kesehatan?

                      Ya                                            Tidak

3.      Apakah penggunaan kondom dapat mencegah penularan infeksi menular seksual?

                      Ya                                            Tidak

4.      Apakah KB hanya ditujukan untuk wanita?

         Ya                                            Tidak

5.      Apakah suntik KB termasuk metode kontrasepsi jangka pendek?

         Ya                                            Tidak

6.      Apakah IUD (alat kontrasepsi dalam rahim) bisa digunakan oleh wanita yang belum pernah melahirkan?

         Ya                                            Tidak

7.      Apakah pasangan suami istri bisa memilih metode kontrasepsi sesuai kebutuhan dan kondisi kesehatan mereka?

         Ya                                            Tidak 

8.      Apakah metode kontrasepsi alami seperti kalender selalu efektif mencegah kehamilan?

         Ya                                            Tidak 

9.      Apakah vasektomi merupakan metode kontrasepsi permanen untuk pria?

         Ya                                            Tidak 

10.  Apakah penggunaan kontrasepsi bertentangan dengan hak reproduksi?

         Ya                                            Tidak

 


 

LAMPIRAN MATERI

KELUARGA BERENCANA

A.    PENGERTIAN

Kontrasepsi adalah upaya mencegah kehamilan yang bersifat sementara ataupun menetap. Kontrasepsi dapat dilakukan tanpa menggunakan alat, secara mekanis, menggunakan obat/alat, atau dengan operasi.

B.     MANFAAT KB

a.       Menunda kehamilan Pasangan dengan istri berusia dibawah 20 tahun dianjurkan menunda kehamilannya.

1. Kontrasepsi yang sesuai : pil, alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) mini, cara sederhana.

2. Alasan :

1) Usia dibawah 20 tahun adalah usia dimana sebaiknya tidak mempunyai anak dulu.

2) Prioritas penggunaan kontrasepsi pil oral karena peserta masih muda.

3) Penggunaan kondom kurang menguntungkan karena pasangan muda masih sering berhubungan (frekuensi tinggi) sehingga mempunyai angka kegagalan yang tinggi.

4) Penggunaan AKDR mini bagi yang belum mempunyai anak dapat dianjurkan, terutama pada akseptor dengan kontraindikasi terhadap pil oral.

b.      Mengatur kehamilan

Masa saat istri berusia 20-35 tahun adalah yang paling baik untuk melahirkan 2 anak dengan jarak kelahiran 3-4 tahun.

1. Kontrasepsi yang sesuai : AKDR, pil, suntik, cara sederhana, susuk KB, kontrasepsi mantap (kontap).

2. Alasan :

a.       Usia 20-35 tahun merupakan usia terbaik untuk mengandung dan melahirkan.

b.      Segera setelah anak lahir, dianjurkan untuk menggunakan AKDR sebagai pilihan utama.

c.       Kegagalan yang menyebabkan kehamilan cukup tinggi namun tidak/kurang berbahaya karena akseptor berada pada usia yang baik untuk mengandung dan melahirkan.

 

c.       Membatasi kehamilan

Saat usia istri diatas 35 tahun , dianjurkan untuk mengakhiri kesuburan setelah mempunyai 2 anak.

1.Kontrasepsi yang sesuai : kontrasepsi mantap (tubektomi/vasektomi), susuk KB, AKDRsuntikan, pil, dan cara sederhana.

2. Alasan :

1) Ibu dengan usia diatas 35 tahun dianjurkan tidak hamil lagi atau tidak punya anak lagi karena alasan medis.

2) Pilihan utama adalah kontrasepsi mantap.

3) Pada kondisi darurat, kontap cocok dipakai dan relatif lebih baik dibandingkan susuk KB atau AKDR.

4) Pil kurang dianjurkan karena usia ibu relatif tua dan mempunyai kemungkinan timbulnya efek samping dan komplikasi.

C.    SYARAT-SYARAT KONTRASEPSI

a. Amanpemakaiannya dan dapat dipercaya

b. Efek samping yang merugikan tidak ada

c. Lamakerjanya dapat diatur menurut keinginan

d. Tidak mengganggu hubungan seksual

e. Tidak memerlukan bantuan medik atau kontrol yang ketat selama pemakaiannya

f. Cara penggunaannya sederhana

g. Harganya terjangkau

h. Dapat diterima oleh pasangan

KONTRASEPSI DENGAN BERBAGAI METODE

1.      Metode Sederhana

1) Tanpa alat (KB Alamiah)

a. Ibu harus belajar mengetahui kapan masa suburnya berlangsung

b. Efektif bila dipakai dengan tertip

c. Tidak ada efek samping

d. Pasangan secara sukarela menghindar senggama pada masa subur ibu (Ketika ibu tersebut dapat menjadi hamil). Atau sanggama pada masa subur untuk mencapai kehamilan.


 

Macam- macam KB Alamiah:

a.      Teknik Pantang berkala

Senggama dihindari pada masa subur yaitu dekat pertengahan siklus atau terdapat tanda–tanda adanya kesuburan yaitu keluarnaya lendir encer dari liang vagina. Untuk perhitungan masa subur dipakai rumus siklus terpanjang dikurangi 11, siklus terpendek dikurangi 18 antara kedua waktu, senggama dihindari.

b.      Metode Ovulasi Billings (MOB)

1. Metode Lendir Serviks Billings/Metode Ovulasi Billings (MOB) Anda dapat mengenali masa subur dengan memantau lendir serviks yang keluar dari vagina. Pengamatan sepanjang hari dan ambil kesimpulan pada malam hari. Periksa lendir dengan jari tangan atau tisu diluar vagina dan perhatikan perubahan perasan kering-basah. Tidak dianjurkan untuk memeriksa ke dalam vagina.

2. Untuk mengunakan metode Ovulasi Billings (MOB) ini seorang perempuan harus belajar mengenali Pola Kesuburan dan Pola Dasar ke-Tidak Suburan. Untuk menghindari kekeliruan dan untuk menjamin keberhasilan pada awal masa belajar. Pasangan diminta secara penuh tidak bersenggama pada satu siklus haid, untuk mengenali pola kesuburan dan pola ketidak suburan. Hari–hari kering: setelah darah haid bersih, kebanyakan ibu mempunyai 1 sampai beberapa hari tidak terlihat adanya lendir, dan daerah vagina kering, ini dinamakan hari– hari kering. Hari–hari subur: ketika terobservasi adanya lendir sebelum ovulasi ibu dianggap subur, juga ketika terlihat adanya lendir, walaupun jenis lendir yang kental dan lengket. Lendir subur dan basah dan licin mungkin ada di serviks dan hari subur sudah dimulai. Hari puncak: adalah hari terakhir adanya lendir paling licin, mulur dan ada perasaan basah.

c.       Metode Kalender

Metode kalender atau dikenal sebagai metode Knaus-Ogino bergantung pada perhitungan hari untuk mengkira-kira kapan jauhnya fase subur. Kekurangan : Metode kalender tidaklah akurat karena panjang siklus mestruasi wanita tidaklah sama. Dalam praktek sukar untuk menetukan saat ovulasi dengan tepat.

d.      Methode Amenorea Laktasi (MAL)

1. Adalah kontrasepsi mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif, artinya hanya diberikan ASI tampa tambahan makanan atau minuman apapun lainnya.

 

2. MALdapat dipakai sebagai kontrsepsi bila :

a.Menyusui secara penuh (full Breast Feeding); lebih efektif bila pemberian > 8x sehari.

b. Belum haid dan Umur bayi kurang dari 6 bulan.

3. Efektif sampai 6 bulan dan harus dilanjutkan dengan pemakaina metode kontrasepsi lainnya.

2)      Dengan alat

a.       Mekanis/Barier

1. Kondomlaki-laki

a. Kondom tidak hanya mencegah kehamilan, tetapi juga mencegah IMS termasuk HIV/AIDS.

b. Dapat dipakai bersama kontrasepsi lain untuk mencegah IMS.

c. Kondom pria dan wanita. Kondom untuk pria sudah cukup dikenal namun unutk kondom wanita walaupun sudah ada belum populer dengan alasan ketidak senambungan (berisik).

2. Kondom Wanit/ Barier Intra Vaginal (Diagfragma)

adalah kap berbentuk cembung, terbuat dari lateks (Karet) yang dimasukan kedalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks. Cara kerjanya menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat reproduksi bagian atas (Uterus dan tuba falopii) dan sebagai alat tempat spermisida. Diagfragma dipasang di vagina sampai 6 jam sebelum hubungan seksual. Jika hubungan seksual berlangsung diatas 6 jam setelah pemasangan, tambahkan spermisida kedalam vagina. Jangan tinggalkan diagfragma di dalam vagina lebih dari 24 jam sebelum diangkat (tidak dianjur cuci vagina setiap waktu, pencucian vagina bisa dilakukan setelah ditunda 6 jam sesudah hubungan seksual).

b.      Kimiawi (Spermisida)

Adalah bahan kimia digunakan untuk menonaktifkan atau membunuh sperma. Dikemas dalam bentuk :

1. Aerosol (Busa)

2. Tablet Vagianal, Supositoria atau dissolvable film

3. Krim. Cara kerjanya dapat menyebabkan sel membran sperma terpecah, memperlambat pergerakan sperma dan menurunkan kemampuan pembunuhan sel telur.

 

 

2.      Metode Modern

A.    Kontrasepsi Hormonal

a) Oral Kontrasepsi

1. Pil Kombinasi (Estrorogen/Progesteron)

Waktu Mulai menggunakan Pil Kombinasi

a. Setiap saat selagi haid, untuk meyakinkan kalau perempuan tersebut tidak hamil.

b. Hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid.

c. Boleh menggunakan pada hari ke 8, tetapi perlu menggunakan metode kontrasepsi yang lain (kondom) mulai hari ke 8 sampai hari ke 14 atau tidak melakukan hubungan seksual smpai anda telah menghabiskan paket pil tersebut.

d. Setelah melahirkan :- setelah 6 bulan pemberian ASI eksklusif.- Setelah 3 bulan dan tidak menyusui.- Pascakeguguran (segera atau dalam waktu 7 hari)

c. Bila berhenti menggunakan kontrasepsi suntikan, dan ingin menggantikan dengan pil kombinasi, pil dapat segera diberikan tampa perlu menunggu haid.

Yang Dapat Mengunakan Pil Kombinasi :

Pada prinsipnya hampir semua ibu boleh mengunakan pil kombinasi, seperti:

a. Usia reproduksi

b. Telah memiliki anak ataupun yang belum memiliki anak.

c. Gemuk atau kurus.

d. Mengiginkan metode kontrasepsi dengan efektifitas tinggi.

e. Setelah melahirkan dan tidak menyusui.

f. Setelah melahirkan 6 bulan yang tidak memberikan ASI eksklusif, sedangkan semua cara kontrasepsi yang dianjurkan tidak cocok bagi ibu tersebut.

g. Paska keguguran dan anemia karena haid berlebihan.

h. Nyeri haid hebat dan siklus haid tidak teratur.

i. Riwayat kehamilan ektopik dan kelainan payudara jinak.

j. Kencing manis tampa komplikasi pada ginjal, pembuluh darah , mata dan saraf.

k. Penyakit tiroid, penyakit radang panggul, endometroisis, atau tumor ovarium jinak.

l. Menderita tuberculosis (Kecuali yang sedang mengunakan rifampisin).

m. varises Vena.

Yang Tidak Boleh Menggunakan Pil Kombinasi

a. Hamil atau dicurigai hamil

b. Menyusui eksklusif.

c. Perdarhan pervagina yang belum diketahui penyebabnya.

d. Penyakit hati acut (hepatitis).

e. Perokok dengan usia > 35 tahun.

f. Riwayat penyakit jantung, stroke atau tekanan darah > 180/110 mmHg.

g. Riwayat gangguan faktor pembekuan darah atau kencing manis >20 tahun.

h. Kanker payudara atau dicurigai kanker payudara.

i. Migrain dan gejala neurologik fokal (epilepsi/riwayat epilepsi).

j. Tidak dapat mengunakan pil secara teratur setiap hari.

cara mengeluarkan pil dari kemasan mengikuti panah yang menunjuk deretan pil berikutnya.

a. Sebaiknya pil diminum setiap hari. lebih baik pada saat yang sama setiap hari.

b. Pil yang pertama dimulai pada hari pertama sampai pada hari ke-7 siklus haid.

c. Sangat dianjurkan pengunaannya pada hari pertama haid.

d. Pada paket 28 pil dianjaurkan mulai minum pil plasebo sesuai dengan hari yang ada pada paket.

e. Bila muntah dalam waktu 2 jam setelah mengunakan pil, ambilah pil lain yang mungkin, dan tidak memperburuk keadaan anda. Pil dapat diteruskan.

f. Bila muntah dan diare berlangsung sampai 2 hari atau lebih, cara penggunaan pil mengikuti cara mengunakan pil lupa.

g. Bila lupa minum 1 pil (1-21) segera minum pil setelah ingat boleh minum 2 pil pada hari yang sama.

h. Bila tidak haid, perlu dilakukan test kehamilan.

2. Kontrasepsi Pil Progestin.

a. Cocok untuk ibu menyusui yang ingin memakai pil KB.

b. Sangat efektif pada masa laktasi.

c. Tidak menurunkan produksi ASI.

d. Tidak memberikan efek samping estrogen.

e. Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat.

Yang boleh menggunakan Minipil

a. Usia reproduksi.

b. Telah memiliki anak,atau belum memiliki anak

c. Menginginkan suatu metode kontrasepsi yang sangat efektif selama periode menyusui.

d. Pascapersalinan dan tidak menyusui.

e. Pasca keguguran serta perokok segala usia.

f. Mempunyai tekanan darah tinggi (selama < 180/110) atau dengan masalah pembekuan darah.

g. Tidak boleh mengunakan estrogen atau lebih senang tidak mengunakan estrogen.

Yang tidak boleh menggunakan Minipil

a. Hamil atau diduga hamil

b. Pendarahan pervaginaan yang belum jelas penyebabnya

c. Tidak dapat menerima penyabab terjadinya haid.

d. Menggunakan obat tuberkulosis rifampisisn, atau obat untuk epilepsi.

e. Kanker payudara atau riwayat kenker payudara.

f. Sering lupa menggunakan pil.

g. Riwayat stroke. Progestin menyebabkan spasme pembuluh darah.

Efek samping pemakaian Pil : Peningkatan berat badan, Sakit kepala, timbul mual, Nyeri payudara perdarahan bercak (spotting) yang bisa hilang sendiri. Muncul 3 bulan pertama. Bila Sakit berlanjut konsul ke dokter/bidan.

b). Suntikan

1. Suntikan kombinasi (sebulan sekali)

Yang boleh menggunakan suntikan kombinasi

a. Usia reproduksi.

b. Telah memiliki anak ataupun belum memiliki anak

c. Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektivitas yang tinggi menyusui ASI paskapersalinan > 6 bulan.

d. Pascapersalinan dan tidak menyusui, anemia.

e. Nyeri haid hebat serta haid teratur.

f. Riwayat kehamilan ektopit dan sering lupa menggunakan pil kontrasepsi.

Yang tidak boleh menggunakan suntikan kombinasi

a. Hamil atau diduga hamil.

b. Menyusui dibawah umur 6 mgg pasca persalinan.

c. Perdarahan pervaginaan yang belum jelas penyebabnya.

d. Penyakit hati akut (virus hepatitis).

e. Usia > 35 tahun yang merokok.

f. Riwayat penyakit jantung, stroke atau dengan tekanan darah tinggi (>180/110 mmHg).

g. Riwayat kelainan tromboemboli atau dengan kencing manis >20 tahun.

h. Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala ringan atau migrain.

i. Keganasan pada payudara.

2. Suntikan Progestin

Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntikan yang hanya mengandung progestin, yaitu:

a. Depo Medroksiprogesteron Asetat (Depo provera), yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuskular (didaerah bokong).

b. Depo Nerotisteron Enantat (Depo Noristerat), diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik intramuskular.

Yang dapat menggunakan kontrasepsi suntikan progestin

a. Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki efektivitas yang tinggi.

b. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai.

c. Setelah melahirkan dan tidak menyusui.

d. Setelah abortus atau keguguran serta perokok.

e. Tekanan darah > 180/110 mmHg dengan masalah pembekuan darah atau anemia bulan sabit.

f. Menggunakan obat untuk epilepsi (fenitoin dan barbiurat) atau obat tuberculosis (rifampsin).

g. Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen.

h. Sering lupa menggunakan pil dan Anemia defisiensi besi.

i. Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan pil kontrasepsi kombinasi.

Yang tidak dapat menggunakan kontrasepsi suntikan progestin

a. Hamil atau dicurigai hamil (resiko cacat pada janin 7/100.000 kelahiran).

b. Perdarahan pervagina yang belum jelas penyebabnya.

c. Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama Amenorea.

d. Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara.

e. Diabetes melitus disertai komplikasi.

Efek Samping Pemakaian Suntikan :

Gangguan haid (Amenore), Peningkatan berat badan sakit kepala, nyeri dada. Setelah henti suntik kadang 6 bulan baru haid (tidak boleh berhubungan) karena kemungkinan akan terjadi kehamilan.

 

c.       Implant

a. Norplant efektif 5 tahun (6 batang), Jadena, endoplant 2 batang efektif 3 tahun, Implanon, 1 batang efektif 3 tahun.

b. Kesuburan segera kembali setelah implant dicabut.

c. Efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur, perdahan bercak dan amnorea serta aman dipakai pada masa Laktasi.

Yang boleh menggunakan implant

a. Menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektivitas tinggi dan menghendaki pencegahan kehamilan jangka panjang.

b. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi serta pascapersalinan dan tidak menyusui.

c. Riwayat kehamilan Ektopik

d. Tekanan darah < 180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah atau anemia bulan sabit (sickle cell).

e. Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen dan yang sering lupa menggunakan pil.

Yang tidak boleh menggunakan implant

a. Diduga hamil serta perdarahan pervagina yang belum jelas penyebabnya.

b. Benjolan atau kanker payudara atau riwayat kanker payudara.

c. Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi, mioma uterus dan kanker payudara serta gangguan toleransi glukosa.

Efek samping pemakaian Implan : Gangguan pola haid terutama pada 6-12 bulan pertama. Sakit kepala, berat badan akan meningkat atau menurun, nyeri payudara.


 

ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)

1. Sangat efektif, berjangka panjang (dapat sampai 10 tahun: CuT-380 A).

2. Haid menjadi lebih lama dan lebih banyak serta dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi.

3. Tidak boleh dipakai perempuan yang terpapar pada Infeksi Menular Seksual (IMS).

Yang dapat menggunakan AKDR

a. Usia reproduksi serta keadaan lebih parah.

b. Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang

c. Menyusui yang mengingikan menggunakan kontrasepsi.

d. Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya serta setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi.

e. Tidak ingin metode hormonal dan malas minum pil setiap hari.

f. Tidak menghendaki kehamilan setelah 1-5 hari senggama.

g. Penderita tumor jinak payudara dan kanker payudara, pusing pusing, sakit kepala serta tekanan darah tinggi.

h. Varises ditungkai atau di vulva serta penderita penyebab penyakit jantung.

i. Pernah menderita stroke, diabetes, penyakit hati atau empedu, malaria, penyakit tiroid, epilepsi, Nonpelvik TBC, setelah kehamilan ektopik, setelah pembedahan pelvik.

Yang tidak dapat menggunakan AKDR

a. Diketahui hamil atau kemungkinan hamil serta perdarahan vagina yang tidak diketahui.

b. Sedang menderita infeksi alat genital (vaginistis, servinistis).

c. Tiga bulan terakhir sedang menderita PRP atau abortus septik.

d. Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang dapat mempengaruhi cavum uteri.

e. Penyakit trofoblas yang ganas atau diketahui menderita TBC pelvic.

f. Kanker alat genital serta ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm.

STERILISASI

a. Tubektomi

1. Sangat efektif dan permanen, tindakan pembedahan yang aman dan sederhana, tidak ada efek samping.

2. Konseling dan informed consent (persetujuan tindakan) mutlak diperlukan. Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilisasi (kesuburan) seorang perempuan.

Mekanisme kerja

Dengan mengoklusi tuba falopii (mengikat dan memotong atau memasang cincin), sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum.

Yang dapat menjalani tubektomi

a. Usia > 6 tahun dan Paritas >.

b.Yakin untuk tidak mempunyai anak lagi..

c. Pada kehamilannya akan menimbulkan risiko kesehatan yang serius.

d. Pascapersalinan dan pascakeguguran.

e. Paham dan secara sukarela setuju dengan prosedur ini.

Yang sebaiknya tidak menjalani Tubektomi

a. Perdarahan vaginal yang belum terjelaskan hinggan harus dievaluasi.

b. Infeksi sistemik atau pelvik yang acut hingga masalah itu disembuhkan atau dikontrol.

c.Tidak boleh mengalami proses pembedahan.

d. Kurang pasti mengenai keinginannya untuk fertilitas dimasa depan.

e. Belum memberikan persetujuan tertulis.

 

Instruksi kepada klien yang sudah sterilisasi.

Jagalah luka operasi agar tetap kering hingga pembalut dilepaskan. Mulai lagi aktivitas normal secara bertahap (sebaiknya dapat kembali ke aktivitas normal dalam waktu 7 hari setelah pembedahan).

a. Hindari hubungan intim hingga merasa cukup nyaman. Setelah mulai kembali melakukan hubungan intim, hentikanlah bila ada perasaan kurang nyaman.

b. Hindari mengangkat benda-benda berat dan bekerja keras selama 1 minggu.

c. Kalau sakit, minumlah 1 atau 2 tablet analgesik (atau penghilang rasa sakit) setiap 4 hingga 6 jam.

d. Jadwalkan sebuah kunjungan pemeriksaan secara rutin antara 7 dan 14 hari setelah pembedahan.

e. Kembalilah setiap waktu apabila anda menghendaki perhatian tertentu, atau tanda-tanda dan simpton-simpton yang tidak biasa.

b. Vasektomi

Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan jalan melakukan oklusi vasa deferensia sehingga jalur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi penyatuan dengan ovum tidak terjadi.

Informasi bagi klien

a. Luka yang sedang dalam penyembuhan jangan ditarik atau digaruk.

b. Boleh mandi setelah 24 jam, asal daerah luka tidak basah. Setelah 3 hari luka boleh dicuci dengan sabun atau air.

c. Pakailah penunjang skrotum, usahakan daerah operasi kering.

d. Jika ada nyeri, berikan tablet analgetik

e. Hindari mengangkat barang berat dan kerja keras untuk tiga hari.

f. Boleh bersanggama sesudah hari 2-3. Namun untuk mencegah kehamilan, pakailah kodom atau cara kontrasepsi lain selama tiga bulan atau sampai ejakulasi 15-20 kali.

g. Periksa semen 3 bulan pasca Vasektomi atau sesudah 15-20 kali ejakulasi.

Comments

Popular posts from this blog

DOWNLOAD CONTOH SURAT LAMARAN DAPUR MBG

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN AN. M.A DENGAN DIAGNOSA MEDIS KEJANG DEMAM (HIPERTERMIA)

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN SYOK SEPSIS DI RUANG ICU