PENGAWASAN BAHAN / PRODUK KEAMANAN PANGAN
PENGAWASAN BAHAN / PRODUK KEAMANAN PANGAN
Mutu adalah , menurut HUBEIS
1994
Gabungan dari sejumlah yang
dimiliki oleh bahan produk pangan yang dapat dinilai secara organoleptic
Atribut Organoleptik
1.
Parameter kenampakan
2.
Warna
3.
Tekstur
4.
Rasa
5.
Bau
150/Dis 8402-1992 (Fardiaz,
199)
Definisi
Mutu adalah : sebagai karakteristik menyuluh dari suatu wujud apakah itu
produk, kegiatan, proses, organisasi atau manusia yang menunjukkan kemampuannya
dalam memenuhi kebutuhan yang telah ditentukan.
Ø
Perbedaan mutu dengan kualitas
Pisang
cavendis : pisang bermutu baik
Ø
Kualitas karakter ukuran, jenis /
kesegarannya
Pisang
batu mempunyai kualitas lebih baik sebagai bahan baku rujak gula
Dua hal penting yang dapat dilakukan
untuk menghambat / menghentikan proses penurunan mutu bahan pangan yaitu :
1.
Manajemen keamanan pangan
2.
Analisis mutu
Ø
Manajemen pangan ditunjukkan untuk
menghasilkan pangan yang aman dikonsumsi. Manajemen keamanan pangan diwujudkan
dengan PMMT (penerapan mnajemen mutu terpadu)
Penerapan
manajemen mutu terpadu terdiri dari 3 komponen yang saling berkaitan yaitu :
1.
GMP (good manufcfaturing practices)
adalah bagaimana cara menghasilkan bahan pangan dengan mutu reative, dengan
mutu sebelum dan mutu setelahnya.
2.
SSOP (standar sanitation operating
procedures) adalah :
Prosedur standar, operasi
sanitasi untuk mencegah terkontaminasinya bahan baku pangan, tahapan SSOP
meliputi bahan baku peralatan, pekerja dan lingkungan steril.
3.
HACCP (Hazard Analysis and Critical
Control Point)
Berdasarkan pelaksanaannya
HACCP dapat dibagi menjadi dua yaitu :
-
HA (Hazard Analysis) yi : analisis
bahaya
-
CCPC (critical control point) yi L
peraturan di titik kritis.
Analysis bahaya adalah :
penentuan titik titik bahaya yang mungkin ada pada alur produksi bahan pangan.
Bahaya yang mungkin ada dalam alur proses produksi bahan pangan dapat
digolongkan menjadi :
1.
Bahaya fisik
2.
Bahaya kimia
3.
Bahaya biologi
Penentuan titik itik kritis dilakukan
karena tidak semua titik bahaya yang dijumpai berpengaruh buruk terhadap mutu
pangan yang dihasilkan.
Alur proses yang baik
dicirikan dengan adanya aktivitas untuk mengatasi bahaya yang mungkin timbul
pada tahap sebelumnya, contoh bahaya yang ditimbulkan dari keberadaan mikroba
pada bahan yang akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan ikan kaleng, bahan
merupakan titik kritis mengapa demikiran ? karena pada tahap selanjutnya dari
alur proses ada kegiatan sterilisasi yang dapat membunuh mikroba sehingga ikan
kaleng menjadi aman untuk dikonsumsi.
Comments
Post a Comment