Cerita Tentang Perjuangan Belajar Selama Pandemi
Cerita Tentang Perjuangan Belajar
Selama Pandemi
Saya sebagai orang tua
dan anak saya yang menjadi salah satu siswi Kelas XI SMAN 1 Kota Baubau merasa
belajar di rumah ada senang dan susahnya. Namun, kami berharap ingin sekali
belajar secara langsung atau tatap muka. karena selama belajar daring dari
rumah interaksi kita dengan guru sangat kurang. Kita hanya bisa berinteraksi
melalui pesan-pesan di 'handphone' seperti di Whatsapp, Google Classroom, tanpa
kita bertemu dan bertatap muka secara langsung.
Anak-anak sangat rindu
dengan teman sekolahnya, apalagi ketika belajar di kelas ada diskusi. Ia bisa
berkomunikasi secara langsung untuk bertukar pikiran. Mereka juga merindukan
suasana ketika jam istirahat pergi ke kantin lalu bersenda gurau Bersama, Bahkan
juga merindukan ekspresi sosok guru yang marah namun mengandung maksud untuk
mendidik anak-anak ke arah yang lebih baik.
Selama melakukan
pembelajaran dari rumah kami bersyukur belajar di rumah karena bisa terhindar
dari penularan COVID-19 walaupun tetap menerapkan protokol Kesehatan, Namun,
susahnya, berupa ruang geraknya bersama teman-temannya yang terbatas, seperti
ketika praktik harus membuat tugas mandiri di rumah dengan fasilitas yang
terbatas. Apalagi, Ketika sedang belajar daring tiba-tiba listrik mati dan
jaringan internet tidak stabil. Tentu hal itu menjadi penghalang dalam proses
belajar mengajar. Dan paling di sisi negatif adalah pembelajaran yang diberikan
oleh tenaga pendidik, yakni guru tidak efektif dan optimal, beberapa alasannya seperti
jaringan internet guru maupun murid yang terganggu. Namun dari sisi positif,
menurut dia, pembelajaran daring juga menghemat ekonomi karena Kemendikbud juga
sudah memberi kuota gratis internet untuk belajar sehingga uang jajannya dapat
tabung. Kemudian lebih teratur dalam mengatur waktu seperti jadwal belajar, termasuk
waktu bersama keluarga, dan waktu luang tentu lebih banyak sehingga ada banyak
kreatifitas dan ide juga waktu untuk diri sendiri.
Anak menjadi merasa
sangat bosan ketika belajar dari rumah karena tidak ada interaksi langsung
dengan warga sekolah, terutama teman-temannya yang bakal jadi kenangan jika
lulus nanti, bilamana proses belajar mengajar terus dilakukan secara daring, Termasuk
baju sekolah yang hanya menjadi kawan lemari sampai saat ini
Kami sangat menginginkan
mengikuti proses belajar mengajar tatap muka, karena selain dari sisi akademik,
ada beberapa hal yang memotivasi ke sekolah. Dari segi pembelajaran dapat
dilakukan secara tatap muka sehingga para siswa dapat berkreasi, berinovasi,
dan berkontribusi besar serta berpreatasi sesuai minat dan bakat mereka
masing-masing.
Kami berharap dan berdoa semoga
pandemi COVD-19 segera berakhir agar proses belajar mengajar dapat kembali
dilakukan secara tatap muka.
Comments
Post a Comment