KERAGAMAN DI INDONESIA
KERAGAMAN DI INDONESIA
A. Keragaman
Kegiatan dalam Kehidupan Sehari – hari
Indonesia merupakan negara majemuk. Kemajemukan tersebut
dapat terlihat dari keragaman suku, budaya, agama, adat istiadat ataupun
profesi. Profesi adalah pekerjaan
yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap pengetahuan khusus misalnya
guru, dokter, peternak, petani, dan arsitek. Dalam menjalankan profesi
tersebut, biasanya disesuaikan dengan kondisi alam tempat tinggalnya.
a.
Pantai
è nelayan
b.
Dataran
rendah è petani, guru, dokter, peternak unggas,
arsitek
c.
Dataran
tinggi è berkebun dan beternak
Keragaman profesi dan kegiatan masyarakat dalam kehidupan
sehari – hari bisa saling melengkapi kebutuhan hidup sehingga hendaknya kita
saling menghormati dan menghargai agar tercipta kerukunan, persatuan dan
kesatuan.
B. Keragaman
Cita – cita, Ras, dan Suku Bangsa Indonesia
Cita – cita merupakan keinginan atau kehendak yang ada pada
diri seseorang yang ingin diwujudkan.
Dalam mewujudkan cita – cita, Berikut beberapa aspek yang
harus diperhatikan :
1.
Harus
bersungguh – sungguh dalam mewujudkan cita – cita
2.
Jangan
putus asa ketika mengalami kegagalan
3.
Jadikanlah
kegagalan sebagai tantangan dalam meraih cita – cita
Misalnya jika kamu memiliki cita – cita sebagai arsitek,
maka keterampilan yang harus dimiliki
arsitek sebagai berikut:
1.
Memiliki
keterampilan intelektual yang baik
2.
Memiliki
keterampilan grafik seperti fotografi, percetakan, dan seni grafis
3.
Memiliki
kemampuan membaca ruang
4.
Memiliki
keterampilan manajemen proyek
5.
Bersedia
menerima saran dan masukan serta senantiasa melakukan kritik (instropeksi) diri
Berikut beberapa peranan penting arsitek bagi kehidupan
masyarakat Indonesia :
1.
Memberikan
keindahan
2.
Menyediakan
sarana pemenuhan kebutuhan masyarakat
3.
Memperlancar
akses jalan berbagai bidang, baik ekonomi maupun infrastruktur
Selain perbedaan cita – cita, setiap orang memiliki ciri
fisik yang berbeda. Perbedaan ciri fisik atau ciri tubuh mengakibatkan adanya
keberagaman ras. Ras merupakan golongan bangsa yang memiliki perbedaan fisik,
seperti bentuk rambut, bentuk mata, warna kulit, tinggi badan, maupun bentuk
hidung.
Berikut beberapa ras yang ada dalam masyarakat Indonesia :
1. Ras
Asiatic Mongoloid
Ciri Fisik : wajah oval, mata sipit, bola mata berwarna hitam kecokelatan, dan
kulit putih. Ras ini seperti orang Tionghoa, Jepang, dan Korea
2. Ras
Malayan Mongoloid
Ciri Fisik : mata hitam, hidung dan bibir tebal, warna kulit sawo matang,
rambut hitam dan lurus berombak.
Golongan
ras Malayan Mongoloid terdiri atas dua golongan yaitu :
a.
Melayu
Tua (Proto melayu) seperti suku Batak, Toraja, dan Dayak
b.
Melayu
Muda (Deutro Melayu) seperti suku Jawa, Bali, dan Banjar
3. Ras
Melanesoid
Ciri Fisik : badan tegap, bibir agak
tebal, warna kulit hitam, rambut hitam dan keriting, hidung lebar cenderung
pesek. Ras ini dapat dijumpai di Papua, Pulau Aru di Maluku, dan Pulau Kai di
Kepulauan Maluku.
4. Ras
Kaukasoid
Ciri Fisik : kulit putih, rambut pirang,
hidung mancung, mata biru, dan dagu panjang.Ras ini dapat dijumpai pada orang
India, Timur Tengah, Australia, dan Amerika
5. Ras
Negroid
Ciri Fisik : rambut keriting, perawakan
kecil, dan kulit hitam. Ras Negroid antara lain orang Semang di Semenanjung
Malaka dan orang Mikopsi di Kepulauan Andaman.
6. Ras
Veddoid
Ciri Fisik : hidung pesek, dahi cekung,
kulit cokelat cenderung terang, mempunyai tonjolan mata, mulut besar dengan
bibir tipis, rambut berombak, dan berwarna hitam kasar. Ras ini dapat dijumpai
di Siak Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Enggano, dan Kepulauan Mentawai.
C. Keragaman
Kegemaran dalam Kehidupan Sehari – hari
Setiap orang mempunyai kegemaran. Kegemaran seseorang tidak
bisa dipaksakan oleh siapa pun. Kegemaran melekat pada diri setiap orang
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
Berikut
contoh kegemaran dan manfaatnya:
No. |
Bentuk
Kegemaran |
Manfaat
Kegemaran |
1 |
Menari |
Menumbuhkan
sikap ulet dan dedikasi tinggi serta kerja keras dalam menjalankan tugas atau
pekerjaan |
2 |
Melukis |
Menjadi
pribadi yang lebih kreatif dan ekspresif (terbiasa mewujudkan ide – ide yang dimiliki
dalam bentuk nyata |
3 |
Membaca |
Menjadikan
pribadi yang pandai karena kaya ilmu dan pengetahuan, berpikir terbuka, serta
berpandangan luas |
Kegemaran berbeda dengan cita – cita. Kegemaran atau hobi adalah suatu kegiatan atau aktivitas bermanfaat
yang paling disukai. Sementara itu, Cita
– cita adalah impian seseorang yang ingin dicapai karena ia memiliki minat
dan kesukaan (hobi).
Memiliki kegemaran dan cita – cita merupakan hak setiap
orang. Setiap orang berkewajiban menghargai kegemaran dan cita – cita orang
lain. Sikap saling menghargai kegemaran dan cita - cita antarwarga masyarakat
akan menciptakan kerukunan dan keharmonisan dalam masyarakat yang beragam.
D. Upaya
Menjaga Persatuan dan Kesatuan dalam Keragaman di Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan yang berciri
Nusantara. Wilayah Indonesia terbentang dari Sabang hingga Merauke dan terdiri
atas 34 provinsi. Tiap – tiap provinsi memiliki suku bangsa dan kebudayaan,
sehingga beragamlah suku bangsa dan kebudayaan di Indonesia. Keragaman suku
bangsa dan kebudayaan Indonesia yang terdapat di berbagai daerah bukan
merupakan factor pemecah belah bangsa, melainkan alat pemersatu bangsa. Tiap –
tiap warga negara memiliki tanggung jawab untuk menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa temasuk sebagai peserta didik.
Beberapa contoh
sikap yang dapat dilakukan peserta didik dalam menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa dalam keragaman suku dan
budaya sebagai berikut:
1.
Menghargai
keragaman suku dan kebudayaan teman.
2.
Memberikan
pujian dan apresiasi atau penghargaan terhadap kebudayaan daerah lain.
3.
Ikut
serta mempelajari suku bangsa yang ada di Indonesia serta kebudayaan daerah
lain seperti tarian dan lagu daerah.
4.
Ikut
serta melestarikan kebudayaan daerah sebagai wujud rasa bangga terhadap
kekayaan budaya Indonesia.
Sebagai warga masyarakat yang berada di tengah keberagaman
Indonesia sebaiknya memiliki sikap bijak
dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, contohnya sebagai berikut:
1.
Tidak
merendahkan tradisi yang tumbuh dalam masyarakat daerah lain.
2.
Mendukung
kegiatan masyarakat meskipun memiliki budaya yang berbeda.
3.
Tidak
membedakan tiap – tiap suku yang ada di Indonesia
4.
Membiarkan
orang lain menjalankan ibadah sesuai keyakinan yang dianut
5.
Ikut
serta dalam kegiatan gotong royong di masyarakat tanpa melihat keragaman yang
hidup di masyarakat
Beberapa sikap yang
sebaiknya dihindari oleh warga negara Indonesia dalam upaya menjaga persatuan
dan kesatuan seperti berikut :
1.
Egois è sikap yang selalu mementingkan
diri sendiri dan tidak memedulikan orang lain.
2.
Primordialisme è pandangan yang dimiliki
seseorang dan dibawa sejak kecil dapat berupa tradisi, adat istiadat, maupun
kepercayaan yang dibawa sejak kecil dan dipegang teguh.
3.
Chauvinisme è sikap cinta tanah air yang
berlebihan
4.
Etnosentrisme è sikap yang mencintai secara
berlebihan pada masyarakat dan kebudayaan sendiri dan meremehkan masyarakat dan
kebudayaan lain.
5.
Apatis è sikap acuh tak acuh dan
tidak peduli terhadap lingkungan sekitar.
E. Keragaman
Agama di Indonesia
Di Indonesia memiliki keragaman agama yang patut dibanggakan.
Seluruh agama yang ada di Indonesia dapat hidup rukun dalam satu wilayah tanpa
adanya perpecahan. Enam agama yang diakui pemerintah Indonesia yaitu agama
Hindu, Buddha, Islam, Katolik, Kristen, dan Konghucu. Setiap agama memiliki
tempat ibadah untuk emningkatkan keimanan dan keyakinannya kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
Berikut enam tempat
ibadah di Indonesia :
1.
Masjid è tempat ibadah umat Islam
2.
Gereja è tempat ibadah umat Katolik
dan Kristen
3.
Pura è tempat ibadah umat Hindu
4.
Wihara è tempat ibadah umat Buddha
5.
Kelenteng è tempat ibadah umat Konghucu
Selain untuk beribadah, tempat ibadah juga mempunyai fungsi
sosial. Contohnya masjid è digunakan untuk pendidikan
baca tulis Alquran, pernikahan, salat jenazah, serta tempat bermusyawarah takmir masjid dan masyarakat muslim sekitar.
Dalam keberagaman agama, masyarakat Indonesia hendaknya
memiliki sikap toleransi yang tinggi, saling mengahrgai, dan saling menghormati
antarumat beragama yang berbeda sehingga akan tercipta kerukunan dan persatuan
dalam perbedaan.
Berikut contoh sikap toleransi yang Tinggi di Indonesia :
a.
Desa
Sukoreno, Jember, Jawa Timur è terdapat bangunan rumah
ibadah yang berdiri berdampingan è para warga saling gotong
royong untuk membersihkan tempat ibadah
b.
DKI
Jakarta è Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral
yang berdiri berdampingan è simbol kerukunan dan
keharmonisan kehidupan beragama di Indonesia serta simbol toleransi dan
persatuan bangsa è arsitek : Frederich Silaban
yang beragama Kristen
F. Keragaman
Hari Besar Agama di Indonesia
Setiap agama mempunyai hari besar yang selalu dirayakan
setiap tahun oleh seluruh umatnya. Berikut hari besar keenam agama yang ada di
Indonesia :
1. Hari
Besar Agama Islam
a.
Hari Raya Idul Fitri (Hari
Lebaran)
jatuh pada 1 syawal è Hari kemenangan umat Islam
karena telah melaksanakan puasa pada bulan Ramadan.
b.
Hari Raya Idul Adha (Idul
Kurban)
jatuh pada 10 Dzulhijah biasanya disebut juga dengan lebaran haji.
2. Hari
Besar Agama Kristen dan Katolik
Hari
besar gama Kristen dan Katolik yaitu Paskah
dan Hari Raya Natal. Natal diperingati setiap tahun pada 25 Desember.
3. Hari
Besar Agama Hindu
a.
Hari raya Galunganè hari suci ini tiba setiap
enam bulan sekali (210 hari) pada hari Rabu Kliwon Dungulan untuk emrayakan
kemenangan kebajikan (dharma) melawan kebatilan (adharma)
b.
Hari raya Kuningan è dirayakan setiap enam bulan
sekali dalam kalender Bali, tepatnya 10 hari setelah perayaan hari raya
Galungan
c.
Hari raya Nyepi è diperingati sebagai tahun
Baru Saka sehingga dilaksanakan setahun sekali. Penyambutan tahun baru ini
dilakukan dengan keheningan dan ketenangan. Setiap warga Hindu wajib
melaksanakan catur brata penyepian (empat pantangan) yaitu tidak boleh
bepergian, beraktivitas, berbuat gaduh, menyalakan api (lampu)
4. Hari
Besar Agama Buddha
Salah
satu hasi besar agama Buddha adalah hari
raya Waisak yang jatuh pada purnama bulan Mei atau Juni. Hari raya Waisak
juga dirayakan di Wihara, Cetiya, Arama, Mahavihara, dan candi.
5. Hari
Besar Agama Konghucu
a.
Tahun Baru Imlek (Tahun Baru
Cina) è pada umumnya, yang merayakan
Imlek adalah warga keturuna Tionghoa. Tahun Baru Imlek jatuh pada tanggal 1
bulan 1 Imlek.
b.
Capgome (hari Raya Lampion) è upacara sembahyang kepada
Tuhan untuk mengucapkan terima kasih dan memulai kehidupan baru yang jatuh pada
tanggal 15 bulan 1 Imlek. Pada malam Capgome, umat Konghucu memiliki kebiasaan
memasang lampion warna – warni.
Sebagai warga negara Indonesia yang memiliki keberagaman
hari – hari besar agama, kita hendaknya memiliki sikap toleransi dan saling
menghormati antar pemeluk agama yang berbeda. Sikap toleransi terhadap perayaan hari besar agama yng berbeda dapat
ditunjukkan dengan cara sebagai berikut :
1.
Menghormati
hak dan kewajiban antarumat beragama.
2.
Membangun
dan memperbaiki sarana umum.
3.
Membantu
korban kecelakaan dan bencana alam.
4.
Gotong
royong membersihkan kampong.
5.
Menghormati
ibadah orang lain.
6.
Tidak
memaksakan agama kepada orang lain.
7.
Saling
menyayangi.
G. Keberagaman
Pakaian Khas Umat beragama dalam merayakan Hari Besar Agamanya di Indonesia
Bentuk pakaian umat beragama dalam merayakan hari besar
agamanya sangat beragam. Setiap agama memiliki ciri khas masing – masing.
Berikut ciri khas pakaian perayaan hari besar dari keenam agama di Indonesia :
1.
Islam è pada perayaan hari raya Idul
Fitri dan Idul Adha semua umat Islam menjalankan salat Idul Fitri dan Idul
Adha. Bagi perempuan mengenakan mukena
yang menutup aurat dan bagi laki – laki mengenakan baju koko, sarung, dan peci.
2.
Kristen dan Katolik è mengenakan pakaian yang
bagus dan bersih pada saat merayakan Natal. Hiasan khas pada perayaan Natal
antara lain pohon natal dan lilin.
3.
Hindu è para pria mengenakan kain dan
udeng (penutup kepala yang terbuat dari kain) sedangkan wanitanya memakai
kebaya lengkap dengan umpal (selendang pengikat pinggang)
4.
Buddha è Pakaian khas yang dikenakan
para biksu pada saat perayaan Waisak yaitu jubah.
5.
Konghucu è mengenakan pakaian khas
tiongkok yang disebut cheongsam. Umumnya pakaian ini
berwarna dominan merah dan emas yang merupakan simbol permulaan, semangat, dan
harapan baru. Dalam perayaan tahun baru Imlek banyak aksesori seperti balon,
angpao, hiasan Imlek, lampion, dan pohon mei hoa berwarna merah serta kue
keranjang dan jeruk juga menjadi ciri khas hari raya Imlek.
Keberagaman
pakaian peribadatan dalam masyarakat Indonesia secara otomatis memperkaya
khazanah budaya bangsa serta menjadi ciri khas bangsa Indonesia yang majemuk.
Masyarakat Indonesia diharapkan senantiasa hidup rukun dan bersatu padu
meningkatkan khazanah budaya bangsa.
Comments
Post a Comment