GANGGUAN KEKURANGAN KEBUTUHAN NUTRISI BERHUBUNGAN DENGAN POST OPERASI SECTIO CAESARIA

 

GANGGUAN KEKURANGAN

KEBUTUHAN NUTRISI BERHUBUNGAN DENGAN

POST OPERASI SECTIO CAESARIA

 

A.        Pengertian

Nutrisi adalah zat organik dan non organik penghasil energi yang dijumpai untuk pertumbuhan dan pemeliharaan seluruh jaringan tubuh dan fungsi normal seluruh proses tubuh. (Brunner A. Suddart, 2002). Nutrisi adalah seluruh interaksi antara organisme dan makanan yang dikonsumsi (Lynda Juall, 2001).

Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat-zat lain yang berhubungan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. (Evelyn C. Pearce, 1989).

B.         Penyebab/ Etiologi

Ø  Gaya hidup

Ø  Kesukaran/ pilihan terhadap makanan

Ø  Kesehatan

Ø  Mal nutrisi

Ø  Virus dengan serotipe 1,2,3 dan 4 yang ditularkan melalui vektor nyamuk Aedes Aegypti, infeksi dengan salah satu serotipe akan menimbulkan antibodi  seumur hidup terhadap serotipe bersangkutan tetapi tidak ada perlindungan terhadap serotipe lain.

C.        Tanda dan Gejala

·         Anoreksia

·         Tubuh terasa lemas, dan pucat

·         Mual

·         Muntah

·         BB menurun

·         Hipertermi

·         Gangguan pertumbuhan

 

D.        Klasifikasi

o   Mual

o   Muntah

o   Penyakit tertentu

o   Keletihan

o   Imobilisasi

o    Pola makan

o    Perilaku makan dan minum

         E.  Patofisiologi

1.      Anatomi

Saluran pencernaan manusia terdiri dari:

-          Mulut

-          Faring

-          Esophagus/ kerongkongan

-          Lambung

-          Usus halus : duodenum dan jejunum

-          Usus besar/ kolon

-          Rectum dan anus

2.      Elemen/ zat gizi terdiri dari :

-          Karbohidrat

-          Protein

-          Lemak

-          Mineral

-          Air

3.      Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan energy

-          Basal metabolisme meningkat

-          Aktivitas tubuh

-          Faktor usia

-          Penyakit        

4.      Kegiatan yang membutuhkan energi

-          Vital kehidupan, pernapasan, sirkulasi darah, suhu tubuh

-          Kegiatan mekanik oleh otot

-          Aktivitas otak dan syaraf

-          Absorbs zat-zat gizi disalurkan, pencernaan

-          Sekresi cairan pencernaan

-          Energy kimia untuk membangun sel, jaringan enzim, hormone

-          Pengeluaran hasil metabolisme

        F. Pathways

                                                -Mal nutrisi

                                                -Gaya hidup

                                                -Post SC

 

Mual,muntah,anoreksia

Peningkatan asam lambung                                                                Dehidrasi                           

Nyeri                        Gangguan kebutuhan nutrisi                      -intake<                  

      -output>

Kekurangan volume cairan

Gangguan pola                      BB menurun         pengobatan masuk RS

  Lemah                        hospitalisasi    

Gangguan tumbuh kembang    Intoleransi aktivitas        gangguan ansietas/cemas

 

G.    Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium / test laboratorium

§   Albumin

§   Transferin

§   Hb (hemoglobin)

§   BUN

§   Ekskresi kreatinin

H. macam-macam gangguan kebutuhan

1. gangguan rasa nyaman/nyeri

2. gangguan nutrisi

3. gangguan pola istirahat

4. gangguan pola aktivitas

I. Pengkajian Keperawatan

          1.  Pemeriksaan fisik

ü  Keadaan fisik

ü  Berat badan

ü  Otot

ü  System syaraf

ü  Fungsi gastro intestinal

ü  Kardiovaskuler

ü   Rambut kusam

ü  Kulit

ü   Bibir

ü  Gusi

ü   Lidah

2.  Faktor yang mempengaruhi diit

-          Status kesehatan

-          Status sosial ekonomi

-          Kepercayaan

-          Faktor psikologis

-          Informasi yang salah tentang makanan dan cara berdiit

3.  Riwayat keperawatan dan dii

-          Anggaran makanan

-          Ada diit yang dilakukan secara khusus apa tidak

-          Ada kenaikan dan penurunan berat badan apa tidak dan ada demam apa tidak 

I.  Diagnosa Keperawatan

1.Resiko gangguan kekurangan nutrisi kebutuhan tubuh  b/d post op SC,mual dan muntah

2.Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan imobilitas, kelemahan fisik, nyeri post op SC

3. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan luka post op Sc

J. Rencana Tindakan Keperawatan

1.  Kekurangan nutrisi berhubungan dengan post SC

   Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam kebutuhan nutrisi terpenuhi.

Kriteria hasil : - Nafsu makan bertambah

-    Berat badan stabil/ dipertahankan

-    Makanan habis ½ porsi makan

Intervensi : 1.  Kaji keluhan mual muntah dan sakit menelan

2.   Berikan makanan dalam porsi sedikit tapi sering

3.   Timbang berat badan klien secara berkala

4.   Berikan makanan yang mudah ditelan seperti bubur

5.   Kolaborasi dengan ahli gizi

6.   Berikan cairan intravena sesuai indikasi

Evaluasi :  Dx.1.   S  :     Pasien menyatakan tidak mual muntah lagi

Pasien mernyatakan nafsu makan bertambah

O  :    Pasien tidak muntah

          Pasien tidak lemas

          Diit pasien ½ porsi habis

A  :    Masalah gangguan nutrisi teratasi

P   :    Pertahankan intervensinya

2. Cemas berhubungan dengan hospitalisasi

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan rasa cemas hilang.

Kriteria hasil :   - Pasien dapat diajak kerjasama dalam tindakan keperawatan

-          Ajarkan pasien untuk mengutarakan perasaannya

-          Anjurkan orang tua untuk selalu menemani pasien

-          Tingkatkan kunjungan teman atau orang terdekat supaya pasien merasa terhibur

        Evaluasi : Dx.3.     S  :  Pasien menyatakan tidak cemas lagi

                         O  :  Pasien tampak rileks dan mau ceria lagi

                         A  :  Masalah kecemasan sudah teratasi

                         P  :   Pertahankan intervensinya

3. Nyeri perut berhubungan dengan luka post SC

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan nyeri perut berkurang/ hilang.

Kriteria hasil : -    Wajah tampak rileks

-           Nyeri skala 3 peningkatan aktivitas dengan tepat

-           Perut rileks dan tidak tegang

Intervensi :  1. Kaji karakter, intensitas dan letak nyeri

        2.  Anjurkan pasien tetap bedrest

        3.  Anjurkan pada pasien tehnik relaksasi dengan nafas dalam

        4.  Berikan rasa nyaman dengan kompres hangat

        5.  Kolaborasi dengan medis

             Evaluasi :  Dx.2.     S  :  Pasien menyatakan sakit perut berkurang

                                O :  Pasien tampak tenang dan nyeri berkurang

                                       Tanda vital normal

                                A  :  Masalah nyeri perut teratasi sebagian

                                P   :   Lanjutkan  intervensinya

 DOWNLOAD

 

Comments

Popular posts from this blog

DOWNLOAD CONTOH SURAT LAMARAN DAPUR MBG

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN AN. M.A DENGAN DIAGNOSA MEDIS KEJANG DEMAM (HIPERTERMIA)

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN SYOK SEPSIS DI RUANG ICU