ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN KEJANG DEMAM
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN KEJANG
DEMAM
1.1 Pengertian Pneumonia
Pneumonia
merupakan proses inflamasi parenkim paru yang terdapat konsolidasi dan terjadi
pengisian rongga alveoli yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, dan benda
asing. Pneumonia bisa disebabkan oleh
terapi radiasi, bahan kimia, dan aspirasi. Pneumonia radiasi dapat menyertai
radiasi untuk kanker payudara atau paru, pneumonia kimiawi terjadi setelah
menghirup kerosin atau inhalasi gas. (Mutttaqin, 2008)
1.2 Etiologi
1)
Pneumonia
bisa disebabkan karena beberapa faktor, diantaranya adalah :
2)
Bakteri
(Pneumokokus, streptokokus, stafilokokus, H.Influenza, Klebsiela mycoplasma pneumonia).
3)
Virus
(Virus adena, virus para influenza, virus influenza).
4)
Jamur/fungsi
(kandida abicang, histoplasma, capsulatum, koksidiodes).
5)
Protozoa
(Pneumokistis Karinti).
6)
Bahan
kimia (Aspirasi makan/susu/isi lambung, keracunan hidrokarbon (minyak tanah,
bensin, dll) (Riyadi & Suharsono, 2010).
1.3 Klasifikasi
:
Menurut (Riyadi
& Suharsono 2010) klasifikasi pneumonia dibagi berdasarkan menurut penyebabnya, antara lain
:
1) Berdasarkan Klinis dan Epidemologi
a)
Pneumonia
yang dapat di masyarakat (CAP) disebabkan pneumokokus
b)
Pneumonia
yang dapat di rumah sakit (Hospital Acquaired Pneumonia/Nosokomial Pneumonia)
biasanya disebabkan bakteri gram negatif dan angka kematian lebih tinggi
c)
Pneumonia
aspirasi, sering pada bayi dan anak
d)
Pneumonia
berulang, terjadi bila punya penyakit penyerta
2) Berdasarkan Kuman Penyakit
a)
Pneumonia
bakterialis/topikal, dapat terjadi pada semua usia, beberapa kuman tendensi
menyerang seseorang yang peka, misal :
1)
Klebsiela
pada orang alkoholik
2)
Stapilokokus
pada orang influenza
b)
Pneumonia
atipikal, sering mengenai anak dan dewasa muda
c)
dan
disebabkan oleh mycoplasma, clamidia dan coxlella.
d)
Pneumonia
karena virus, sering pada bayi dan anak
e)
Pneumonia
karena jamur, sering disertai infeksi sekunder terutama pada orang dengan daya
tahan lemah dan pengobatannya lebih sulit
3) Berdasarkan Prediksi Infeksi
a)
Pneumonia
lobaris mengenal satu lobus atau lebih, disebabkan karena abstrukti bronkus,
misalnya aspirasi benda asing, proses keganasan.
b)
Bronkopneumonia,
adanya bercak-bercak infiltrat pada paru dan disebabkan oleh virus atau
bakteri.
1.4 Manifestasi Klinik
Manifestasi klinik yang sering terlihat
pada anak yang menderita pneumonia adalah demam, batuk, anak akan
memperlihatkan kesulitan bernapas, retraksi interkostal, nyeri dada, nyeri
abdomen, krakles, penurunan bunyi napas, pernapasan cuping hidung, sianosis,
batuk kering kemudian berlanjut ke batuk produktif, adanya ronkhi basah, halus
dan nyaring, adanya takipnea (frekuensi pernapasan > 50x/menit).
Pemeriksaan kardiovaskuler akan didapatkan
takikardi, sedangkan pada pemeriksaan neurologis anak mengeluh nyeri kepala,
kesulitan tidur, gelisah, terdapat iritabilitas dan kemungkinan disertai dengan
kejang. Gejala lain yang sering timbul adalah terdapat penurunan nafsu makan
dan nyeri lambung, kelelahan, gelisah dan sianosis. Sedangkan tanda yang sering
muncul adalah tandanya peningkatan suhu tubuh yang mendadak
1.5 Pemeriksaan Penunjang
1.
Foto
rontgent
Kelainan yang tampak pada foto rontgent penderita pneumonia
dapat berupa : bercak putih setempat atau tersebar di sekitar paru ataupun
gambaran lainnya terdapat komplikasi pneumonia. Pemeriksaan dengan menggunakan
foto rontgen kadang-kadang dapat dibedakan dengan penderita Tuberkulosis (TB)
yaitu gambaran bercak putih dibagian atas paru. Perlu juga dilakukan
pengambilan sputum/dahak untuk dikultur dan ditest resistensi kuman untuk dapat
mengetahui mikroorganisme penyebab pneumonia
1.5 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
yang tepat dilakukan untuk mengatasi penyakit pneumonia adalah dengan pemberian
antibiotik, pengobatan suportif, dan vaksinasi (Pardede 2013).
1.
Pengobatan
suportif bila virus pneumonia, bila kondisi anak berat harus dirawat di rumah
sakit. Selanjutnya berikan oksigen
sesuai kebutuhan anak dan sesuai program
pengobatan, lakukan fisioterapi dada untuk membantu anak mengeluarkan dahak,
setiap empat jam dan sesuai petunjuk, berikan cairan intravena untuk mencegah
terjadinya dehidrasi.
2.
Untuk
mengatasi infeksi, berikan obat antibiotik sesuai program, misalnya amoxillin,
clarithromycin/ erythromycin dan ampicillin. Ada dua golongan penicilin dan
golongan sefalosporin (Suharjono et all, 2009).
3.
Apabila
pada pemeriksaan pewarnaan gram terdapat organisme, dan cairan berbau tidak enak, maka
lakukan pemasangan chest tube.
4.
Pemberian
zink dapat mencegah terjadinya pneumonia pada anak, walaupun jika untuk terapi
zink kurang bermanfaat (Pardede 2013). Pemberian zink 20mg/hari pada anak
pneumonia efektif terhadap pemulihan demam, sesak napas, dan laju pernapasan
(Wahani 2012).
Comments
Post a Comment