MAKALAH MANAJEMEN ”PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI”


MAKALAH MANAJEMEN

”PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI”
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur hanya milik Allah SWT. Karena berkat dia lah penulis akhirnya bisa menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Pengantar Manajemen dengan judul Perubahan dan Pengembangan Organisasi, tanpa mengalami kendala yang sangat sulit.

Kemampuan seorang manajer untunk memotivasi bawahannya akan mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi akan menentukan efektivitas manajer. Kemampuan itulah yang akan membawa pengaruh terhadap perkembangan organisasi yang di kelolanya. Di dalam organisasi pasti akan menemukan permasalahan seperti masalah konflik organisasi, masalah perubahan dalam organisasi, dan masalah pengembangan organisasi. Oleh karena itu makalah ini akan membahas itu semua.

Ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada seluruh pihak yang telah membantu kelancaran dalam proses penyelesaian makalah ini. Baik bantuan materil maupun moril yang telah diberikan kepada penulis. Terutama kepada kedua orang tua penulis yang selalu mendukung serta membantu penulis baik dalam bentuk materil maupun moril. Dan juga kepada seluruh orang – orang yang ada di sekitar penulis yang selalu memberikan inspirasinya kepada penulis sehingga makalah ini bisa rampung dengan tanpa kendala yang berarti.

Penulis sadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, banyak kekurangan didalam nya. Oleh karena itu penulis nantikan saran serta kritikan yang membangun guna memperbaiki kesalahan yang ada padanya. Agar makalah dan penulis ini bisa lebih baik kedepannya. Dan semoga makalah ini bisa dikaji secara mendalam oleh seluruh Mahasiswa khusus nya, dan oleh seluruh Masyarakat pada umumnya.

Serang, Oktober 2016

Penulis




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR·················································································· I
DAFTAR ISI······························································································ II

BAGIAN I·································································································· 1
Latar Belakang··························································································· 1
Rumusan Masalah······················································································· 1
Tujuan······································································································ 1


BAGIAN II································································································ 2
A. Pengertian Motivasi················································································· 2
B. Pengertian Komunikasi············································································ 3
C. Pengertian Kepemimpinan········································································ 4
D. Perubahan Organisasi·············································································· 5
E. Manajemen Konflik················································································· 6
F. Langkah – Langkah Manajemen Menangani  Konflik···································· 10
G. Pengembangan Organisasi········································································ 11

BAGIAN III······························································································· 12
PENUTUP································································································· 12
CATATAN································································································

BAGIAN I

Latar Belakang

Pengarahan dan pengembangan organisasi dalam makalah ini akan dibahas berbagai permasalahan tentang pengarahan dan pengembangan organisasi, termasuk didalamnya bagaimana menggerakkan para anggotanya untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, bagaimana memotivasi para anggotanya, bagaimana mengadakan komunikasi didalam organisasi, bagaimana mengadakan perubahan dan pengembangan dalam organisasi dan bagaimana mengatasi segala konflik yang ada dalam organisasi.

Kemampuan seorang manajer untuk memotivasi adan mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi akan menentukan efektifitas manajer. Dan ini bukan satu-satunya factor yang mempengaruhi tingkat prestasi seseorang. Manajer yang dapat melihat motivasi sebagai suatu system akan mampu meramalkan perilaku dari bawahannya. Selain dari pada itu manajer harus memiliki jaringan komunikasi, serta jiwa kepemimpinan agar dapat melaksanakan tugas nya sebagai pemimpin


Rumusan Masalah

1.      Apa yang di maksud dengan motivasi
2.      Bagaimana pandangan motivasi dalam organisasi
3.      Pengertian komunikasi
4.      Proses komunikasi dalam organisasi dan peran komunikasi dalam manajemen
5.      Pengertian Kepemimpinan
6.      Fungsi kepemimpinan dalam manajemen
7.      Apa pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
8.      Faktor – faktor yang memperngaruhi perubahan
9.      Ciri –ciri pengembangan
10.  Apa definisi manajemen konflik?
11.  Aspek-aspek dalam manajemen konflik.
12.  Pengelolaan konflik.
13.  Metode dan langkah-langkah yang digunakan untuk menangani konflik.
14.  Aplikasi manajemen konflik.

Tujuan

Untuk mengetahui hubungan yang terjadi pada manajemen yang meliputi motivasi,komunikasi, kepemimpinan, yang akan di paparkan dengan konsep perubahan dan pengembangan organisasi, serta mengetahui konflik yang ada pada manajemen, dan cara mengelola konflik yang ada.



BAGIAN II

A. PENGERTIAN MOTIVASI

Motivasi berasal dari kata movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditujukan pada sumber daya manusia umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan.

Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias untuk mencapai hasil yang optimal. Motivasi semakin penting karena manajer  membagikan pekerjaan pada bawahannya untuk dikerjakan dengan baik dan terintegrasi kepada tujuan yang diinginkan.

Perusahaan tidak hanya mengharapkan karyawan mampu, cakap dan terampil tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang maksimal. Kemampuan dan kecakapan karyawan tidak ada artinya bagi perusahaan jika mereka tidak mau bekerja giat.

a.    Model Motivasi

·      Model Tradisional
Tidak lepas dari teori manajemen ilmiah yang dikemukakan oleh Frederic Winslow Taylor. Model ini mengisyaratkan bagaimana manajer menentukan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan dengan sistem pengupahan insentif untuk memacu para pekerja agar memberikan produktivitas yang tinggi.

Teori produktivitas memandang bahwa tenaga kerja pada umumnya malas dan hanya dapat dimotivasi dengan memberikan penghargaan dalam wujud materi (uang). Pendekatan ini cukup efektif dalam banyak situasi sejalan dengan peningkatan efisiensi. Disini pemutusan hubungan kerja sudah merupakan suatu kebiasaan dan para pekerja akan mencari jaminan daripada hanya kenaikanupahkecildansementara.

·      Model Hubungan Manusiawi
Elton Mayo dan para peneliti hubungan manusiawi lainnya menemukan bahwa kontak-kontak sosial karyawan pada pekerjaannya adalah penting, kebosanan dan tugas yang rutin merupakan pengurang dari motivasi.

Untuk itu para karyawan perlu dimotivasi melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan sosial dan membuat mereka berguna dan penting dalam organisasi. Para karyawan diberi kebebasan membuat keputusan sendiri dalam pekerjaannya, untuk para pekerja informal perlu mendapat perhatian yang lebih besar. Lebih banyak informasi disediakan untuk karyawan tentang perhatian manajer dan operasi organisasi.

·      Model Sumber Daya Manusia
McGregor, Maslow, Argyris dan Likert mengkritik model hubungan manusiawi, bahwa seorang bawahan tidak hanya dimotivasi dengan memberikan uang atau keinginan untuk mencapai kepuasan, tapi juga kebutuhan untuk berprestasi dan memperoleh pekerjaan yang berarti, dalam arti lebih menyukai pemenuhan kepuasan dari suatu prestasi kerja yang baik, diberi tanggung jawab yang lebih besar untuk pembuatan keputusan dan pelaksanaan tugas.


B. PENGERTIAN KOMUNIKASI

Secara etimologis, kata komunikasi berasal dari bahasa Latin communicatio, dari kata yang berarti berpartisipasi atau memberitahukan.

Kemudian dalam bahasa Latin communicatus, yang artinya berbagi atau milik bersama. Atau dari kata communis berarti milik bersama atau berlaku dimana-mana, sehingga kata communis opinion mempunyai arti pendapat umum atau pendapat mayoritas.

Proses Komunikasi Dalam Suatu Organisasi

Proses komunikasi diawali oleh sumber (source) baik individu ataupun kelompok yang berusaha berkomunikasi dengan individu atau kelompok lain, sebagai berikut:

a.       Langkah pertama yang dilakukan sumber adalah ideation yaitu penciptaan satu gagasan atau pemilihan seperangkat informasi untuk dikomunikasikan.  Ideation ini merupakan landasan bagi suatu pesan yang akan disampaikan.

b.      Langkah kedua dalam penciptaan suatu pesan adalah encoding, yaitu sumber menerjemahkan informasi atau gagasan dalam wujud kata-kaya, tanda-tanda atau lambang-lambang yang disengaja untuk menyampaikan informasi dan diharapkan mempunyai efek terhadap orang lain.  Pesan atau message adalah alat-alat di mana sumber mengekspresikan gagasannya dalam bentuk bahasa lisan, bahasa tulisan ataupun perilaku nonverbal seperti bahasa isyarat, ekspresi wajah atau gambar-gambar.

c.       Langkah ketiga dalam proses komunikasi adalah penyampaian pesan yang telah disandi (encode).  Sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan cara berbicara, menulis, menggambar ataupun melalui suatu tindakan tertentu.  Pada langkah ketiga ini, kita mengenal istilah channel atau saluran, yaitu alat-alat untuk menyampaikan suatu pesan.  Saluran untuk komunikasi lisan adalah komunikasi tatap muka, radio dan telepon.  Sedangkan saluran untuk komunikasi tertulis meliputi setiap materi yang tertulis ataupun sebuah media yang dapat mereproduksi kata-kata tertulis seperti: televisi, kaset, video atau OHP (overheadprojector).  Sumber berusaha untuk mebebaskan saluran komunikasi dari gangguan ataupun hambatan, sehingga pesan dapat sampai kepada penerima seperti yang dikehendaki.

d.      Langkah keempat, perhatian dialihkan kepada penerima pesan.  Jika pesan itu bersifat lisan, maka penerima perlu menjadi seorang pendengar yang baik, karena jika penerima tidak mendengar, pesan tersebut akan hilang.  Dalam proses ini, penerima melakukan decoding, yaitu memberikan penafsiran interpretasi terhadap pesan yang disampaikan kepadanya.  Pemahaman (understanding) merupakan kunci untuk melakukan decoding dan  hanya terjadi dalam pikiran penerima.  Akhirnya penerimalah yang akan menentukan bagaimana memahami suatu pesan dan bagaimana pula memberikan respons terhadap pesan tersebut.

e.       Proses terakhir dalam proses komunikasi adalah feedback atau umpan balik yang memungkinkan sumber mempertimbangkan kembali pesan yang telah disampaikannya kepada penerima.  Respons atau umpan balik dari penerima terhadap pesan yang disampaikan sumber dapat berwujud kata-kata ataupun tindakan-tindakan tertentu.  Penerima bisa mengabaikan pesan tersebut ataupun menyimpannya.  Umpan balik inilah yang dapat dijadikan landasan untuk mengevaluasi efektivitas komunikasi.

Adapun peranan komunikasi dalam manajemen yaitu sebagai berikut :
·         Untuk manajer – hubungan karyawan
·         Untuk motivasi dan semangat kerja karyawan
·         Untuk meningkatkan produktivitas

C. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN

Dalam bahasa Indonesia "pemimpin" sering disebut penghulu, pemuka, pelopor, pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya. Sedangkan menurut istilah pemimpin adalah orang yang mempunyai wewenang dalam pengambilan keputusan suatu organisasi.

Fungsi Kepemimpinan

Fungsi dari kepemimpinan yaitu :
Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan sesuatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang bersangkutan. Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :
·         Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanaan administrasi dan menyediakan fasilitasnya.
·         Fungsi sebagai Top Manajemen, yakni mengadakan planning, organizing, staffing, directing, commanding, controling, dsb.
Dalam upaya mewujudkan kepemimpinan yang efektif, maka kepemimpinan tersebut harus dijalankan sesuai dengan fungsinya. Sehubungan dengan hal tersebut, menurut Hadari Nawawi (1995:74), fungsi kepemimpinan berhubungn langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan kelompok masing-masing yang mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada didalam, bukan berada diluar situasi itu Pemimpin harus berusaha agar menjadi bagian didalam situasi sosial keiompok atau organisasinya.

D. PERUBAHAN ORGANISASI
·      Pengertian Perubahan Organisasi
Perubahan organisasi adalah kegiatan episodic, artinya perubahan dimulai pda satu titik, berlanjut melalui serangkaian tahap, dan mencapai puncaka dalam hasil yang diharapkan oleh mereka yang terlibat berupa perbaikan dari titik awal. Perubahan memiliki permulaan, pertengahan dan akhir.
Perubahan organisasi atau pembaharuan organisasi (organizational change) didefinisikan sebagai pengadopsian ide-ide atau perilaku baru oleh sebuah organisasi. Organiasasi dirancang untuk beradaptasi dengan peruabahan lingkungan melalui pembaharuan dan pengembangan internal.
 Perubahan organisasi dicirikan dengan berbagai usaha penyesuaian-penyesuaian disain organisasi di waktu mendatang. Pengelolaan perubahan secara efektif tidak hanya diperlukan bagi kelangsungan hidup organisasi, tetapi juga sebagai tantangan pengembangan. Dalam pengertian lain perubahan organisasi merupakan proses penyesuaian desain organisasi terhadap kondisi lingkungan yang dihadapi. Perubahan dapat bersifat reaktif dan proaktif

·       Pengertian Pembangunan Organisasi
Pengembangan organisasi adalah suatu perspektif tentang perubahan sosial yang direncanakan dan yang dibina. Hal ini menyangkut inovasi yang menyiratkan perubahan kualitatif dalam norma, pola perilaku dalam hubungan perorangan dan hubungan kelompok dalam persepsi tujuan maupun metode.
Pengembangan organisasi dapat dirumuskan sebagai perencanaan, penataan dan bimbingan dari organisasi baru atau yang disusun kembali; (a) yang mewujudkan perubahan dalam nilai-nilai, teknologi fisik dan atau sosial, (b). Menetapkan, mengembangkan dan melindungi hubungan-hubungan normatif dan pola-pola tindakan yang baru, dan (c). Memperoleh dukungan dan kelengkapan dalam lingkungan tersebut.
Secara ringkas pengembangan organisasi mencakup juga penyusunan kembali struktur organisasi, dan berkaitan dengan keseluruhan faktor yang mempengaruhi tugas dan fungsi seluruh organisasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan organisasi atau mempengaruhi desain organisasi adalah faktor lingkungan eskternal dan internal organisasi.
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan
a.      Faktor Ekstern
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari luar, atau sering disebut lingkungan. Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya.
 Oleh karena itu, jarang sekali suatu organisasi melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat dari lingkungannya. Artinya, perubahan yang besar itu terjadi karena lingkungan menuntut seperti itu. Beberapa penyebab perubahan organisasi yang termasuk faktor ekstern adalah perkembangan teknologi, faktor ekonomi dan peraturan pemerintah.
b.      Faktor Intern
Adalah perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang bersangkutan. Yang dapat berasal dari berbagai sumber antara lain :
- Problem hubungan antar anggota
- Problem dalam proses kerja sama
- Dan problem keuangan.
Hubungan antar anggota yang kurang harmonis merupakan salah satu problem yang lazim terjadi. Dibedakan menjadi dua, yaitu: problem yang menyangkut hubungan atasan bawahan (hubungan yang bersifat vertikal), dan problem yang menyangkut hubungan sesama anggota yang kedudukannya setingkat (hubungan yang bersifat horizontal).

E. MANAJEMEN KONFLIK
Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku maupun pihak luar dalam suatu konflik. Manajemen konflik termasuk pada suatu pendekatan yang berorientasi pada proses yang mengarahkan pada bentuk komunikasi (termasuk tingkah laku) dari pelaku maupun pihak luar dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan dan interpretasi.

Aspek – Aspek Dalam Manajemen
Dalam manajemen konflik ada dua aspek yang bisa muncul yaitu, aspek positif dan aspek negatif.
a. Aspek Positif
Konflik bisa jadi merupakan sumber energi dan kreativitas yang positif apabila dikelola dengan baik. Misalnya, konflik dapat menggerakan suatu perubahan :
§  Membantu setiap orang untuk saling memahami tentang perbedaan pekerjaan dan tanggung jawab mereka.
§   Memberikan saluran baru untuk komunikasi.
§  Menumbuhkan semangat baru pada staf. 
§  Memberikan kesempatan untuk menyalurkan emosi.
§  Menghasilkan distribusi sumber tenaga  yang lebih merata  dalam organisasi

b. Aspek Negatif

Apabila konflik mengarah pada hal negatif dan kondisi destruktif baik untuk perorangan maupun kelompok, maka hal ini dapat berdampak :

§  Penurunan efektivitas kerja;
§    Adanya penolakan;
§    Resistensi terhadap perubahan;
§    Apatis,
§    Acuh tak acuh,
§    Bahkan mungkin muncul luapan emosi destruktif, berupa demonstrasi.

Pengelolaan Konflik
Sepanjang kehidupan  manusia senantiasa dihadapkan dan bergelut dengan konflik baik itu secara individu maupun organisasi. Konflik merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindarkan.
Demikian halnya dengan kehidupan organisasi, setiap anggota organisasi senantiasa dihadapkan pada konflik. Agar konflik tidak jadi berlarut-larut maka konflik dapat dicegah atau dikelola dengan :

1.      Disiplin
Mempertahankan disiplin dapat digunakan untuk mengelola dan mencegah konflik. Manajer perawat harus mengetahui dan memahami peraturan-peraturan yang ada dalam organisasi. Jika belum jelas, mereka harus mencari bantuan untuk memahaminya.
2.      PertimbanganPengalamandalamTahapanKehidupan
Konflik dapat dikelola dengan mendukung perawat untuk mencapai tujuan sesuai dengan pengalaman dan tahapan hidupnya. Misalnya; Perawat junior yang berprestasi dapat dipromosikan untuk mengikuti pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, sedangkan bagi perawat senior yang berprestasi dapat dipromosikan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi.
3.      Komunikasi
Suatu Komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan yang terapetik dan kondusif. Suatu upaya yang dapat dilakukan manajer untuk menghindari konflik adalah dengan menerapkan komunikasi yang efektif dalam kegitan sehari-hari yang akhirnya dapat dijadikan sebagai satu cara hidup.
4.      Mendengarkansecaraaktif
Mendengarkan secara aktif merupakan hal penting untuk mengelola konflik. Untuk memastikan bahwa penerimaan para manajer perawat telah memiliki pemahaman yang benar, mereka dapat merumuskan kembali permasalahan para pegawai sebagai tanda bahwa mereka telah mendengarkan.

Dalam mengelola konflik tidak bisa begitu saja tapi di perlukan teknik atau keahlian untuk mengelola konflik seperti pendekatan dalam resolusi konflik tergantung pada :
1.        Konflik itu sendiri
2.        Karakteristik orang-orang yang terlibat di dalamnya
3.        Keahlian individu yang terlibat dalam penyelesaian konflik
4.        Pentingnya isu yang menimbulkan konflik
5.        Ketersediaan waktu dan tenaga

Metode Penanganan Konflik

Dalam menyelesaikan konflik kita membutuhkan beberapa metode. Metode yang sering digunakan untuk menangani konflik adalah :

1. Mengurangi Konflik
Untuk metode pengurangan konflik salah satu cara yang sering efektif adalah dengan mendinginkan persoalan terlebih dahulu (cooling thing down). Meskipun demikian cara semacam ini sebenarnya belum menyentuh persoalan yang sebenarnya. Cara lain adalah dengan membuat “musuh bersama”, sehingga para anggota di dalam kelompok tersebut bersatu untuk menghadapi “musuh” tersebut. Cara semacam ini sebenarnya juga hanya mengalihkan perhatian para anggota kelompok yang sedang mengalami konflik.

2. Menyelesai Konflik
Dengan cara metode penyelesaian konflik yang ditempuh adalah sebagai berikut :

a. Dominasi (Penekanan)
Metode-metode dominasi biasanya memilki dua macam persamaan, yaitu
1)   Mereka menekan konflik, dan bahkan menyelesaikannya dengan jalan memaksakan konflik tersebut menghilang “di bawah tanah”;

2)   Mereka menimbulkan suatu situasi manang-kalah, di mana pihak yang kalah terpaksa mengalah karena otoritas lebih tinggi, atau pihak yang lebih besar kekuasaanya, dan mereka biasanya menjadi tidak puas, dan sikap bermusuhan muncul.

b. Penyelesaian Secara Integratif
Dengan menyelesaikan konflik secara integratif, konflik antar kelompok diubah menjadi situasi pemecahan persoalan bersama yang bisa dipecahkan dengan bantuan tehnik-tehnik pemecahan masalah (problem solving).

Pihak-pihak yang bertentangan bersama-sama mencoba memecahkan masalahnya,dan bukan hanya mencoba menekan konflik atau berkompromi. Meskipun hal ini merupakan cara yang terbaik bagi organisasi, dalam prakteknya sering sulit tercapai secara memuaskan karena kurang adanya kemauan yang sunguh-sungguh dan jujur untuk memecahkan persoalan yang menimbulkan persoalan.

c. Kompetisi

Penyelesaian konflik yang menggambarkan satu pihak mengalahkan atau mengorbankan yang lain. Penyelesaian bentuk kompetisi dikenal dengan istilah win-lose orientation. Win-Lose Orientation terdiri dari lima orientasi sebagai berikut:

·         Win – Lose ( Menang – Kalah )
Paradigma ini mengatakan jika “saya menang, anda kalah “. Dalam gaya ini seseorang cenderung menggunakan kekuasaan, jabatan, mandat, barang milik, atau kepribadian untuk mendapatkan apa yang diinginkan dengan mengorbankan orang lain.
Dengan paradigma ini seseorang akan merasa berarti jika ia bisa menang dan orang lain kalah. Ia akan merasa terancam dan iri jika orang lain menang sebab ia berpikir jika orang lain menang pasti dirinya kalah.
Jika menang pun sebenarnya ia diliputi rasa bersalah karena ia menganggap kemenangannya pasti mengorbankan orang lain. Pihak yang kalah pun akan menyimpan rasa kecewa, sakit hati, dan merasa diabaikan.
Sikap menang – kalah dapat muncul dalam bentuk :
a)      Menggunakan orang lain , baik secara emosional atau pun fisik, untuk kepentingan diri.
b)      Mencoba untuk berada di atas orang lain.
c)      Menjelek-jelekkan orang lain supaya diri sendiri nampak baik.
d)      Selalu mencoba memaksakan kehendak tanpa memperhatikan perasaan orang lain.
e)      Iri dan dengki ketika orang lain berhasil


·         Lose – Win ( Kalah – Menang )
Dalam gaya ini seseorang tidak mempunyai tuntutan, visi, dan harapan. Ia cenderung cepat menyenangkan atau memenuhi tuntutan orang lain. Mereka mencari kekuatan dari popularitas atau penerimaan.
Karena paradigma ini lebih mementingkan popularitas dan penerimaan maka menang bukanlah yang utama. Akibatnya banyak perasaan yang terpendam dan tidak terungkapkan sehingga akan menyebabkan penyakit psikosomatik seperti sesak napas, saraf, gangguan sistem peredaran darah yang merupakan perwujudann dari kekecewaan dan kemarahan yang mendalam.

F. LANGKAH – LANGKAH MANAJEMEN MENANGANI KONFLIK
Langkah – langkah manajemen untuk menangani konflik diantaranya :
·           Menerima dan mendefinisikan pokok masalah yang menimbulkan ketidak puasan.
Langkah ini sangat penting karena kekeliruan dalam mengetahui masalah yang sebenarnya akan menimbulkan kekeliruan pula dalam merumuskan cara pemecahannya.

·           Mengumpulkan fakta/ keterangan. Fakta yang dikumpulkan haruslah lengkap dan akurat, tetapi juga harus dihindari tercampurnya dengan opini atau pendapat. Opini atau pendapat sudah dimasuki unsur subyektif. Oleh karena itu pengumpulan fakta haruslah dilakukan denganm hati-hati.

·           Menganalisa dan memutuskan dengan evaluasi terhadap keadaan
·           Memberikan jawaban. Meskipun manajemen kemudian sudah memutuskan.
·           Tindak lanjut. Langkah ini diperlukan untuk mengawasi akibat dari keputusan yang telah dibuat.


G. PENGEMBANGAN ORGANISASI

Pengembangan organisasi adalah suatu usaha jangka panjang untuk memperbaiki proses – proses pemecahan masalah dan perubahan organisasi. Terutama melalui manajemen budaya organisasi yang lebih efektif dan kolaboraty dengan tekanan khusus pada budaya tim – tim kerja formal, dengan bantuan pengantar perubahan.

Faktor – faktor penyebab dilakukannya perubahan pengembangangan organisasi adalah :

1.    Kekuatan eksternal
      Kompetisi yang semakin tajam antar organisasi.
      Perkembangan IPTEK.
      Perubahan lingkungan baik lingkungan fisik maupun sosial yang membuat organisasi      berfikir bagaimana mendapatkan sumber diluar organisasi untuk masa depan organisasi.

2.    Kekuatan internal
Struktur, sistem dan prosedur, perlengkapan dan fasilitas, proses dan sasaran bila tidak cocok akan membuat organisasi melakukan perbaikan. Perubahan organisasi dilakukan untuk mencocokkan dengan kebutuhan yang ada.


BAGIAN III

PENUTUP

Demikianlah pembahasan mengenai Perubahan dan Pengembangan Organisasi, serta macam – macam konflik dan cara mengatasinya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Semoga makalah ini dapat dikaji lebih dalam lagi oleh Mahasiswa khususnya dan Masyarakat umumnya. Kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini agar lebih baik kedepannya.

CATATAN

·················································································································  
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································


Comments

Popular posts from this blog

DOWNLOAD CONTOH SURAT LAMARAN DAPUR MBG

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN AN. M.A DENGAN DIAGNOSA MEDIS KEJANG DEMAM (HIPERTERMIA)

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN SYOK SEPSIS DI RUANG ICU