MAKALAH MANAJEMEN ”PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI”
MAKALAH MANAJEMEN
”PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI”
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,
segala puji dan syukur hanya milik Allah SWT. Karena berkat dia lah penulis
akhirnya bisa menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Pengantar Manajemen
dengan judul Perubahan dan Pengembangan Organisasi, tanpa mengalami kendala
yang sangat sulit.
Kemampuan
seorang manajer untunk memotivasi bawahannya akan mempengaruhi, mengarahkan dan
berkomunikasi akan menentukan efektivitas manajer. Kemampuan itulah yang akan
membawa pengaruh terhadap perkembangan organisasi yang di kelolanya. Di dalam
organisasi pasti akan menemukan permasalahan seperti masalah konflik
organisasi, masalah perubahan dalam organisasi, dan masalah pengembangan
organisasi. Oleh karena itu makalah ini akan membahas itu semua.
Ucapan
terimakasih penulis ucapkan kepada seluruh pihak yang telah membantu kelancaran
dalam proses penyelesaian makalah ini. Baik bantuan materil maupun moril yang
telah diberikan kepada penulis. Terutama kepada kedua orang tua penulis yang
selalu mendukung serta membantu penulis baik dalam bentuk materil maupun moril.
Dan juga kepada seluruh orang – orang yang ada di sekitar penulis yang selalu
memberikan inspirasinya kepada penulis sehingga makalah ini bisa rampung dengan
tanpa kendala yang berarti.
Penulis
sadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, banyak kekurangan didalam
nya. Oleh karena itu penulis nantikan saran serta kritikan yang membangun guna
memperbaiki kesalahan yang ada padanya. Agar makalah dan penulis ini bisa lebih
baik kedepannya. Dan semoga makalah ini bisa dikaji secara mendalam oleh
seluruh Mahasiswa khusus nya, dan oleh seluruh Masyarakat pada umumnya.
Serang, Oktober 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR·················································································· I
DAFTAR
ISI······························································································ II
BAGIAN
I·································································································· 1
Latar
Belakang··························································································· 1
Rumusan
Masalah······················································································· 1
Tujuan······································································································ 1
BAGIAN
II································································································ 2
A.
Pengertian Motivasi················································································· 2
B.
Pengertian Komunikasi············································································ 3
C.
Pengertian Kepemimpinan········································································ 4
D.
Perubahan Organisasi·············································································· 5
E.
Manajemen Konflik················································································· 6
F.
Langkah – Langkah Manajemen Menangani
Konflik···································· 10
G.
Pengembangan Organisasi········································································ 11
BAGIAN
III······························································································· 12
PENUTUP································································································· 12
CATATAN································································································
BAGIAN
I
Latar
Belakang
Pengarahan dan pengembangan
organisasi dalam makalah ini akan dibahas berbagai permasalahan tentang pengarahan
dan pengembangan organisasi, termasuk didalamnya bagaimana menggerakkan para
anggotanya untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, bagaimana memotivasi para
anggotanya, bagaimana mengadakan komunikasi didalam organisasi, bagaimana
mengadakan perubahan dan pengembangan dalam organisasi dan bagaimana mengatasi
segala konflik yang ada dalam organisasi.
Kemampuan seorang manajer
untuk memotivasi adan mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi akan
menentukan efektifitas manajer. Dan ini bukan satu-satunya factor yang
mempengaruhi tingkat prestasi seseorang. Manajer yang dapat melihat motivasi
sebagai suatu system akan mampu meramalkan perilaku dari bawahannya. Selain
dari pada itu manajer harus memiliki jaringan komunikasi, serta jiwa
kepemimpinan agar dapat melaksanakan tugas nya sebagai pemimpin
Rumusan
Masalah
1. Apa yang di maksud dengan motivasi
2. Bagaimana pandangan motivasi dalam
organisasi
3. Pengertian komunikasi
4. Proses komunikasi dalam organisasi dan
peran komunikasi dalam manajemen
5. Pengertian Kepemimpinan
6. Fungsi kepemimpinan dalam manajemen
7. Apa pengertian perubahan dan
pengembangan organisasi
8. Faktor – faktor yang memperngaruhi
perubahan
9. Ciri –ciri pengembangan
10.
Apa definisi
manajemen konflik?
11.
Aspek-aspek
dalam manajemen konflik.
12.
Pengelolaan
konflik.
13.
Metode dan
langkah-langkah yang digunakan untuk menangani konflik.
14. Aplikasi manajemen konflik.
Tujuan
Untuk mengetahui hubungan
yang terjadi pada manajemen yang meliputi motivasi,komunikasi, kepemimpinan,
yang akan di paparkan dengan konsep perubahan dan pengembangan organisasi,
serta mengetahui konflik yang ada pada manajemen, dan cara mengelola konflik
yang ada.
BAGIAN II
A. PENGERTIAN MOTIVASI
Motivasi
berasal dari kata movere yang
berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditujukan pada sumber daya
manusia umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya
mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif
berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan.
Pentingnya
motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung
perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias untuk mencapai hasil
yang optimal. Motivasi semakin penting karena manajer membagikan pekerjaan pada bawahannya untuk
dikerjakan dengan baik dan terintegrasi kepada tujuan yang diinginkan.
Perusahaan
tidak hanya mengharapkan karyawan mampu, cakap dan terampil tetapi yang
terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja
yang maksimal. Kemampuan dan kecakapan karyawan tidak ada artinya bagi
perusahaan jika mereka tidak mau bekerja giat.
a. Model Motivasi
·
Model
Tradisional
Tidak lepas dari teori manajemen ilmiah yang dikemukakan oleh
Frederic Winslow Taylor. Model ini mengisyaratkan bagaimana manajer menentukan
pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan dengan sistem pengupahan insentif
untuk memacu para pekerja agar memberikan produktivitas yang tinggi.
Teori produktivitas memandang bahwa tenaga kerja pada umumnya
malas dan hanya dapat dimotivasi dengan memberikan penghargaan dalam wujud
materi (uang). Pendekatan ini cukup efektif dalam banyak situasi sejalan dengan
peningkatan efisiensi. Disini pemutusan hubungan kerja sudah merupakan suatu
kebiasaan dan para pekerja akan mencari jaminan daripada hanya
kenaikanupahkecildansementara.
·
Model Hubungan
Manusiawi
Elton Mayo dan para peneliti hubungan manusiawi lainnya
menemukan bahwa kontak-kontak sosial karyawan pada pekerjaannya adalah penting,
kebosanan dan tugas yang rutin merupakan pengurang dari motivasi.
Untuk itu para karyawan perlu dimotivasi melalui pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan sosial dan membuat mereka berguna dan penting dalam
organisasi. Para karyawan diberi kebebasan membuat keputusan sendiri dalam
pekerjaannya, untuk para pekerja informal perlu mendapat perhatian yang lebih
besar. Lebih banyak informasi disediakan untuk karyawan tentang perhatian
manajer dan operasi organisasi.
·
Model Sumber
Daya Manusia
McGregor,
Maslow, Argyris dan Likert mengkritik model hubungan manusiawi, bahwa seorang
bawahan tidak hanya dimotivasi dengan memberikan uang atau keinginan untuk
mencapai kepuasan, tapi juga kebutuhan untuk berprestasi dan memperoleh
pekerjaan yang berarti, dalam arti lebih menyukai pemenuhan kepuasan dari suatu
prestasi kerja yang baik, diberi tanggung jawab yang lebih besar untuk
pembuatan keputusan dan pelaksanaan tugas.
B. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Secara etimologis, kata komunikasi berasal dari bahasa Latin
communicatio, dari kata yang berarti berpartisipasi atau memberitahukan.
Kemudian dalam bahasa Latin communicatus, yang artinya
berbagi atau milik bersama. Atau dari kata communis berarti milik bersama atau
berlaku dimana-mana, sehingga kata communis opinion mempunyai arti pendapat
umum atau pendapat mayoritas.
Proses Komunikasi Dalam Suatu Organisasi
Proses
komunikasi diawali oleh sumber (source) baik individu ataupun kelompok yang
berusaha berkomunikasi dengan individu atau kelompok lain, sebagai berikut:
a.
Langkah pertama yang dilakukan
sumber adalah ideation yaitu penciptaan satu gagasan atau pemilihan seperangkat
informasi untuk dikomunikasikan.
Ideation ini merupakan landasan bagi suatu pesan yang akan disampaikan.
b.
Langkah kedua dalam
penciptaan suatu pesan adalah encoding, yaitu sumber menerjemahkan informasi
atau gagasan dalam wujud kata-kaya, tanda-tanda atau lambang-lambang yang
disengaja untuk menyampaikan informasi dan diharapkan mempunyai efek terhadap
orang lain. Pesan atau message adalah
alat-alat di mana sumber mengekspresikan gagasannya dalam bentuk bahasa lisan,
bahasa tulisan ataupun perilaku nonverbal seperti bahasa isyarat, ekspresi
wajah atau gambar-gambar.
c.
Langkah ketiga dalam proses
komunikasi adalah penyampaian pesan yang telah disandi (encode). Sumber menyampaikan pesan kepada penerima
dengan cara berbicara, menulis, menggambar ataupun melalui suatu tindakan
tertentu. Pada langkah ketiga ini, kita
mengenal istilah channel atau saluran, yaitu alat-alat untuk menyampaikan suatu
pesan. Saluran untuk komunikasi lisan
adalah komunikasi tatap muka, radio dan telepon. Sedangkan saluran untuk komunikasi tertulis
meliputi setiap materi yang tertulis ataupun sebuah media yang dapat
mereproduksi kata-kata tertulis seperti: televisi, kaset, video atau OHP
(overheadprojector). Sumber berusaha
untuk mebebaskan saluran komunikasi dari gangguan ataupun hambatan, sehingga
pesan dapat sampai kepada penerima seperti yang dikehendaki.
d.
Langkah keempat, perhatian
dialihkan kepada penerima pesan. Jika
pesan itu bersifat lisan, maka penerima perlu menjadi seorang pendengar yang
baik, karena jika penerima tidak mendengar, pesan tersebut akan hilang. Dalam proses ini, penerima melakukan
decoding, yaitu memberikan penafsiran interpretasi terhadap pesan yang
disampaikan kepadanya. Pemahaman
(understanding) merupakan kunci untuk melakukan decoding dan hanya terjadi dalam pikiran penerima. Akhirnya penerimalah yang akan menentukan
bagaimana memahami suatu pesan dan bagaimana pula memberikan respons terhadap
pesan tersebut.
e.
Proses terakhir dalam proses
komunikasi adalah feedback atau umpan balik yang memungkinkan sumber
mempertimbangkan kembali pesan yang telah disampaikannya kepada penerima. Respons atau umpan balik dari penerima terhadap
pesan yang disampaikan sumber dapat berwujud kata-kata ataupun
tindakan-tindakan tertentu. Penerima
bisa mengabaikan pesan tersebut ataupun menyimpannya. Umpan balik inilah yang dapat dijadikan
landasan untuk mengevaluasi efektivitas komunikasi.
Adapun
peranan komunikasi dalam manajemen yaitu sebagai berikut :
·
Untuk manajer – hubungan karyawan
·
Untuk motivasi dan semangat kerja karyawan
·
Untuk meningkatkan produktivitas
C.
PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Dalam
bahasa Indonesia "pemimpin" sering disebut penghulu, pemuka, pelopor,
pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun,
raja, tua-tua, dan sebagainya. Sedangkan menurut istilah pemimpin adalah orang
yang mempunyai wewenang dalam pengambilan keputusan suatu organisasi.
Fungsi
Kepemimpinan
Fungsi
dari kepemimpinan yaitu :
Fungsi
pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan sesuatu fungsi
yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang bersangkutan.
Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :
·
Fungsi
administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanaan administrasi dan
menyediakan fasilitasnya.
·
Fungsi
sebagai Top Manajemen, yakni mengadakan planning, organizing, staffing,
directing, commanding, controling, dsb.
Dalam upaya mewujudkan kepemimpinan yang efektif,
maka kepemimpinan tersebut harus dijalankan sesuai dengan fungsinya. Sehubungan
dengan hal tersebut, menurut Hadari Nawawi (1995:74), fungsi kepemimpinan
berhubungn langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan kelompok
masing-masing yang mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada didalam, bukan
berada diluar situasi itu Pemimpin harus berusaha agar menjadi bagian didalam
situasi sosial keiompok atau organisasinya.
D.
PERUBAHAN ORGANISASI
· Pengertian Perubahan Organisasi
Perubahan organisasi adalah kegiatan episodic,
artinya perubahan dimulai pda satu titik, berlanjut melalui serangkaian tahap,
dan mencapai puncaka dalam hasil yang diharapkan oleh mereka yang terlibat
berupa perbaikan dari titik awal. Perubahan memiliki permulaan, pertengahan dan
akhir.
Perubahan organisasi atau pembaharuan organisasi
(organizational change) didefinisikan sebagai pengadopsian ide-ide atau
perilaku baru oleh sebuah organisasi. Organiasasi dirancang untuk beradaptasi
dengan peruabahan lingkungan melalui pembaharuan dan pengembangan internal.
Perubahan
organisasi dicirikan dengan berbagai usaha penyesuaian-penyesuaian disain
organisasi di waktu mendatang. Pengelolaan perubahan secara efektif tidak hanya
diperlukan bagi kelangsungan hidup organisasi, tetapi juga sebagai tantangan
pengembangan. Dalam pengertian lain perubahan organisasi merupakan proses
penyesuaian desain organisasi terhadap kondisi lingkungan yang dihadapi.
Perubahan dapat bersifat reaktif dan proaktif
· Pengertian Pembangunan Organisasi
Pengembangan organisasi adalah suatu perspektif
tentang perubahan sosial yang direncanakan dan yang dibina. Hal ini menyangkut
inovasi yang menyiratkan perubahan kualitatif dalam norma, pola perilaku dalam
hubungan perorangan dan hubungan kelompok dalam persepsi tujuan maupun metode.
Pengembangan organisasi dapat dirumuskan sebagai
perencanaan, penataan dan bimbingan dari organisasi baru atau yang disusun
kembali; (a) yang mewujudkan perubahan dalam nilai-nilai, teknologi fisik dan
atau sosial, (b). Menetapkan, mengembangkan dan melindungi hubungan-hubungan
normatif dan pola-pola tindakan yang baru, dan (c). Memperoleh dukungan dan
kelengkapan dalam lingkungan tersebut.
Secara ringkas pengembangan organisasi mencakup
juga penyusunan kembali struktur organisasi, dan berkaitan dengan keseluruhan
faktor yang mempengaruhi tugas dan fungsi seluruh organisasi. Faktor-faktor
yang mempengaruhi perubahan organisasi atau mempengaruhi desain organisasi
adalah faktor lingkungan eskternal dan internal organisasi.
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan
a. Faktor Ekstern
Adalah
penyebab perubahan yang berasal dari luar, atau sering disebut lingkungan.
Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan yang terjadi di
lingkungannya.
Oleh karena itu, jarang sekali suatu
organisasi melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat dari
lingkungannya. Artinya, perubahan yang besar itu terjadi karena lingkungan
menuntut seperti itu. Beberapa penyebab perubahan organisasi yang termasuk faktor
ekstern adalah perkembangan teknologi, faktor ekonomi dan peraturan pemerintah.
b. Faktor Intern
Adalah perubahan yang berasal dari dalam
organisasi yang bersangkutan. Yang dapat berasal dari berbagai sumber antara
lain :
- Problem hubungan antar anggota
- Problem dalam proses kerja sama
- Dan problem keuangan.
Hubungan
antar anggota yang kurang harmonis merupakan salah satu problem yang lazim
terjadi. Dibedakan menjadi dua, yaitu: problem yang menyangkut hubungan atasan
bawahan (hubungan yang bersifat vertikal), dan problem yang menyangkut hubungan
sesama anggota yang kedudukannya setingkat (hubungan yang bersifat horizontal).
E. MANAJEMEN KONFLIK
Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan
reaksi antara pelaku maupun pihak luar dalam suatu konflik. Manajemen konflik
termasuk pada suatu pendekatan yang berorientasi pada proses yang mengarahkan
pada bentuk komunikasi (termasuk tingkah laku) dari pelaku maupun pihak luar
dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan dan interpretasi.
Aspek – Aspek Dalam Manajemen
Dalam manajemen konflik ada dua aspek yang bisa
muncul yaitu, aspek positif dan aspek negatif.
a. Aspek Positif
Konflik bisa jadi merupakan sumber energi dan
kreativitas yang positif apabila dikelola dengan baik. Misalnya, konflik dapat
menggerakan suatu perubahan :
§ Membantu setiap
orang untuk saling memahami tentang perbedaan pekerjaan dan tanggung jawab
mereka.
§
Memberikan saluran baru untuk
komunikasi.
§ Menumbuhkan
semangat baru pada staf.
§ Memberikan
kesempatan untuk menyalurkan emosi.
§ Menghasilkan
distribusi sumber tenaga yang lebih
merata dalam organisasi
b. Aspek Negatif
Apabila
konflik mengarah pada hal negatif dan kondisi destruktif baik untuk perorangan
maupun kelompok, maka hal ini dapat berdampak :
§ Penurunan efektivitas kerja;
§ Adanya penolakan;
§ Resistensi terhadap perubahan;
§ Apatis,
§ Acuh tak acuh,
§ Bahkan mungkin muncul luapan emosi
destruktif, berupa demonstrasi.
Pengelolaan
Konflik
Sepanjang
kehidupan manusia senantiasa dihadapkan
dan bergelut dengan konflik baik itu secara individu maupun organisasi. Konflik
merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindarkan.
Demikian
halnya dengan kehidupan organisasi, setiap anggota organisasi senantiasa dihadapkan
pada konflik. Agar konflik tidak jadi berlarut-larut maka konflik dapat dicegah
atau dikelola dengan :
1. Disiplin
Mempertahankan disiplin dapat digunakan untuk mengelola dan mencegah konflik. Manajer perawat harus mengetahui dan memahami peraturan-peraturan yang ada dalam organisasi. Jika belum jelas, mereka harus mencari bantuan untuk memahaminya.
Mempertahankan disiplin dapat digunakan untuk mengelola dan mencegah konflik. Manajer perawat harus mengetahui dan memahami peraturan-peraturan yang ada dalam organisasi. Jika belum jelas, mereka harus mencari bantuan untuk memahaminya.
2. PertimbanganPengalamandalamTahapanKehidupan
Konflik dapat dikelola dengan mendukung perawat untuk mencapai tujuan sesuai dengan pengalaman dan tahapan hidupnya. Misalnya; Perawat junior yang berprestasi dapat dipromosikan untuk mengikuti pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, sedangkan bagi perawat senior yang berprestasi dapat dipromosikan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi.
Konflik dapat dikelola dengan mendukung perawat untuk mencapai tujuan sesuai dengan pengalaman dan tahapan hidupnya. Misalnya; Perawat junior yang berprestasi dapat dipromosikan untuk mengikuti pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, sedangkan bagi perawat senior yang berprestasi dapat dipromosikan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi.
3. Komunikasi
Suatu Komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan yang terapetik dan kondusif. Suatu upaya yang dapat dilakukan manajer untuk menghindari konflik adalah dengan menerapkan komunikasi yang efektif dalam kegitan sehari-hari yang akhirnya dapat dijadikan sebagai satu cara hidup.
Suatu Komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan yang terapetik dan kondusif. Suatu upaya yang dapat dilakukan manajer untuk menghindari konflik adalah dengan menerapkan komunikasi yang efektif dalam kegitan sehari-hari yang akhirnya dapat dijadikan sebagai satu cara hidup.
4. Mendengarkansecaraaktif
Mendengarkan secara aktif merupakan hal penting untuk mengelola konflik. Untuk memastikan bahwa penerimaan para manajer perawat telah memiliki pemahaman yang benar, mereka dapat merumuskan kembali permasalahan para pegawai sebagai tanda bahwa mereka telah mendengarkan.
Mendengarkan secara aktif merupakan hal penting untuk mengelola konflik. Untuk memastikan bahwa penerimaan para manajer perawat telah memiliki pemahaman yang benar, mereka dapat merumuskan kembali permasalahan para pegawai sebagai tanda bahwa mereka telah mendengarkan.
Dalam
mengelola konflik tidak bisa begitu saja tapi di perlukan teknik atau keahlian
untuk mengelola konflik seperti pendekatan dalam resolusi konflik tergantung
pada :
1.
Konflik itu
sendiri
2.
Karakteristik
orang-orang yang terlibat di dalamnya
3.
Keahlian
individu yang terlibat dalam penyelesaian konflik
4.
Pentingnya isu
yang menimbulkan konflik
5.
Ketersediaan
waktu dan tenaga
Metode
Penanganan Konflik
Dalam
menyelesaikan konflik kita membutuhkan beberapa metode. Metode yang sering
digunakan untuk menangani konflik adalah :
1.
Mengurangi Konflik
Untuk
metode pengurangan konflik salah satu cara yang sering efektif adalah dengan
mendinginkan persoalan terlebih dahulu (cooling thing down). Meskipun demikian
cara semacam ini sebenarnya belum menyentuh persoalan yang sebenarnya. Cara
lain adalah dengan membuat “musuh bersama”, sehingga para anggota di dalam
kelompok tersebut bersatu untuk menghadapi “musuh” tersebut. Cara semacam ini
sebenarnya juga hanya mengalihkan perhatian para anggota kelompok yang sedang
mengalami konflik.
2.
Menyelesai Konflik
Dengan
cara metode penyelesaian konflik yang ditempuh adalah sebagai berikut :
a. Dominasi
(Penekanan)
Metode-metode
dominasi biasanya memilki dua macam persamaan, yaitu
1)
Mereka menekan
konflik, dan bahkan menyelesaikannya dengan jalan memaksakan konflik tersebut
menghilang “di bawah tanah”;
2)
Mereka
menimbulkan suatu situasi manang-kalah, di mana pihak yang kalah terpaksa
mengalah karena otoritas lebih tinggi, atau pihak yang lebih besar kekuasaanya,
dan mereka biasanya menjadi tidak puas, dan sikap bermusuhan muncul.
b.
Penyelesaian Secara Integratif
Dengan menyelesaikan konflik secara integratif, konflik
antar kelompok diubah menjadi situasi pemecahan persoalan bersama yang bisa
dipecahkan dengan bantuan tehnik-tehnik pemecahan masalah (problem solving).
Pihak-pihak yang bertentangan bersama-sama mencoba
memecahkan masalahnya,dan bukan hanya mencoba menekan konflik atau berkompromi.
Meskipun hal ini merupakan cara yang terbaik bagi organisasi, dalam prakteknya
sering sulit tercapai secara memuaskan karena kurang adanya kemauan yang
sunguh-sungguh dan jujur untuk memecahkan persoalan yang menimbulkan persoalan.
c. Kompetisi
Penyelesaian konflik yang menggambarkan satu pihak
mengalahkan atau mengorbankan yang lain. Penyelesaian bentuk kompetisi dikenal
dengan istilah win-lose orientation. Win-Lose Orientation terdiri dari lima
orientasi sebagai berikut:
·
Win – Lose (
Menang – Kalah )
Paradigma
ini mengatakan jika “saya menang, anda kalah “. Dalam gaya ini seseorang
cenderung menggunakan kekuasaan, jabatan, mandat, barang milik, atau
kepribadian untuk mendapatkan apa yang diinginkan dengan mengorbankan orang
lain.
Dengan
paradigma ini seseorang akan merasa berarti jika ia bisa menang dan orang lain
kalah. Ia akan merasa terancam dan iri jika orang lain menang sebab ia berpikir
jika orang lain menang pasti dirinya kalah.
Jika
menang pun sebenarnya ia diliputi rasa bersalah karena ia menganggap
kemenangannya pasti mengorbankan orang lain. Pihak yang kalah pun akan
menyimpan rasa kecewa, sakit hati, dan merasa diabaikan.
Sikap
menang – kalah dapat muncul dalam bentuk :
a)
Menggunakan
orang lain , baik secara emosional atau pun fisik, untuk kepentingan diri.
b)
Mencoba untuk
berada di atas orang lain.
c)
Menjelek-jelekkan
orang lain supaya diri sendiri nampak baik.
d)
Selalu mencoba
memaksakan kehendak tanpa memperhatikan perasaan orang lain.
e)
Iri dan dengki
ketika orang lain berhasil
·
Lose – Win ( Kalah – Menang )
Dalam
gaya ini seseorang tidak mempunyai tuntutan, visi, dan harapan. Ia cenderung
cepat menyenangkan atau memenuhi tuntutan orang lain. Mereka mencari kekuatan
dari popularitas atau penerimaan.
Karena
paradigma ini lebih mementingkan popularitas dan penerimaan maka menang
bukanlah yang utama. Akibatnya banyak perasaan yang terpendam dan tidak
terungkapkan sehingga akan menyebabkan penyakit psikosomatik seperti sesak
napas, saraf, gangguan sistem peredaran darah yang merupakan perwujudann dari
kekecewaan dan kemarahan yang mendalam.
F.
LANGKAH – LANGKAH MANAJEMEN MENANGANI KONFLIK
Langkah
– langkah manajemen untuk menangani konflik diantaranya :
·
Menerima dan
mendefinisikan pokok masalah yang menimbulkan ketidak puasan.
Langkah ini sangat penting karena kekeliruan dalam mengetahui masalah yang sebenarnya akan menimbulkan kekeliruan pula dalam merumuskan cara pemecahannya.
Langkah ini sangat penting karena kekeliruan dalam mengetahui masalah yang sebenarnya akan menimbulkan kekeliruan pula dalam merumuskan cara pemecahannya.
·
Mengumpulkan
fakta/ keterangan. Fakta yang dikumpulkan haruslah lengkap dan akurat,
tetapi juga harus dihindari tercampurnya dengan opini atau pendapat. Opini atau
pendapat sudah dimasuki unsur subyektif. Oleh karena itu pengumpulan fakta
haruslah dilakukan denganm hati-hati.
·
Menganalisa dan
memutuskan dengan evaluasi terhadap keadaan
·
Memberikan
jawaban. Meskipun manajemen kemudian sudah memutuskan.
·
Tindak lanjut.
Langkah ini diperlukan untuk mengawasi akibat dari keputusan yang telah dibuat.
G. PENGEMBANGAN
ORGANISASI
Pengembangan organisasi adalah suatu usaha jangka panjang
untuk memperbaiki proses – proses pemecahan masalah dan perubahan organisasi.
Terutama melalui manajemen budaya organisasi yang lebih efektif dan kolaboraty
dengan tekanan khusus pada budaya tim – tim kerja formal, dengan bantuan
pengantar perubahan.
Faktor – faktor penyebab dilakukannya perubahan
pengembangangan organisasi adalah :
1. Kekuatan eksternal
• Kompetisi yang semakin tajam antar
organisasi.
• Perkembangan IPTEK.
• Perubahan lingkungan baik lingkungan fisik
maupun sosial yang membuat organisasi
berfikir bagaimana mendapatkan sumber diluar organisasi untuk masa depan
organisasi.
2. Kekuatan internal
Struktur,
sistem dan prosedur, perlengkapan dan fasilitas, proses dan sasaran bila tidak
cocok akan membuat organisasi melakukan perbaikan. Perubahan organisasi
dilakukan untuk mencocokkan dengan kebutuhan yang ada.
BAGIAN III
PENUTUP
Demikianlah pembahasan mengenai Perubahan dan Pengembangan
Organisasi, serta macam – macam konflik dan cara mengatasinya. Semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Semoga makalah ini dapat dikaji lebih dalam lagi oleh
Mahasiswa khususnya dan Masyarakat umumnya. Kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan makalah ini agar lebih baik kedepannya.
CATATAN
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
·················································································································
Comments
Post a Comment