TABLIG, KHOTBAH DAN DAKWAH


TABLIG, KHOTBAH DAN DAKWAH

A.    Ruang lingkup
1.      Pengertian Tablig, Khotbah, Dan Dakwah

Pengertian Tabligh
Tablig secara etimologi/bahasa berasal dari kata ballaga-yuballigu-tabligan yang artinya menyampaikan atau memberitahukan dengan lisan.
Adapun menurut terminologi/istilah, tablig berarti menyampaikan ajaran Islam baik dari Al-Quran maupun Hadist yang ditujukan kepada umat manusia.
Tablig juga dapat diartikan sebagai kegiatan menyampaikan ‘pesan’ Allah Subhanahu Wata’ala secara lisan kepada satu orang Islam atau lebih untuk diketahui dan diamalkan isinya.
Misalnya, Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam memerintahkan kepada sahabat di majlisnya untuk menyampaikan suatu ayat kepada sahabat yang tidak hadir.
Seseorang yang melakukan tabligh disebut dengan muballig. Muballig ini biasanya menyampaikan tablignya dengan gaya dan retorika yang menarik. Sobat pasti sering mendengar istilah tabligh akbar, istilah tersebut dapat diartikan sebagai kegiatan menyampaikan ‘pesan’ Allah Subhanahu Wata’ala dalam jumlah pendengar yang banyak.

Pengertian Khutbah
Khutbah secara bahasa berarti ceramah atau pidato. Selain itu juga, khutbah dapat bermakna memberi peringatan, pembelajaran atau nasehat dalam kegiatan ibadah seperti : salat(salat Jumat, Idul Adha, Istisqa’, Kusuf) wukuf dan nikah.
Sedangkan pengertian khutbah secara istilah yaitu kegiatan ceramah yang disampaikan kepada sejumlah orang Islam dengan syarat dan rukun tertentun yang erat kaitannya dengan keabsahan dan/atau kesunahan ibadah (misalnya khutbah Jumat untuk solat Jumat, khutbah nikah untuk kesunahan akad nikah).
Berdasarkan penjelasan di atas, maka kita dapat menyimpulkan beberapa macam khutbah, yaitu : khutbah Jumat, khutbah Idul Fitri, khutbah Idul Adha, khutbah Istisqa’, maupun khutbah dalam rangkaian salat Kusuf dan Khusuf.

Pengertian Dakwah
Dakwah berasal dari Bahasa Arab yaitu da’a – yad’u – da’watan yang berarti memanggil, menyeru atau mengajak. Menurut istilah, dakwah adalah kegiatan untuk mengajak orang lain ke jalan Allah Subhanahu Wata’ala secara lisan atau perbuatan untuk kemudian diamalkan dalam kehidupan nyata supaya mendapat kebahagiaan yang hakiki baik di dunia dan akhirat.
Seseorang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Adapun macam-macam dakwah berdasarkan bentuk penyampaiannya yaitu :
·         Dakwah dengan lisan (kultum, kajian, khutbah).
·         Dakwah dengan tulisan (majelis buku, membuat artikel lalu diletakkan di majalah dinding atau diunggah ke internet).
·         Dakwah dengan perilaku (memberi contoh kepada orang lain agar berperilaku baik sesuai syariat Islam).
Selain itu, kegiatan dakwah dapat berupa aksi sosial yang nyata. Misalnya santunan kepada anak yatim, sumbangan untuk membangun fasilitas umum, dan sebagainya.

2.      Hukum Menyampaikan Tablig, Khotbah, dan Dakwah (Surat Al Imran Ayat 104 Dan 110,An nahl Ayat 125

Berdakwah dengan segala bentuknya adalah wajib hukumnya bagi setiap muslim. Misalnya amar ma’ruf, nahi munkar, berjihad, memberi nasihat dan sebagainya. Hal ini menunjukkan bahwa hukum islam tidak mewajibkan bagi umatnya untuk selalu mendapatkan hasil semaksimalnya, akan tetapi usahanyalah yang diwajibkan semaksimalnya sesuai dengan keahlian dan kemampuannya. Adapun orang yang diajak, ikut ataupun tidak ikut itu urusan Allah.Pada dasarnya setiap muslim dan muslimah di wajibkan untuk mendakwahkan islam kepada orang lain baik muslim maupun non muslim.

Adapun ayat al-qur’an dan hadits yang mewajibkan atau menyerukan agar berdakwah adalah sebagai berikut ;

Ø  Surat Ali-Imran ayat 104
Artinya : Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.

Isi Kandungan ayat:
Pada ayat 104 ini, Allah memerintahkan untuk menempuh jalan yang berbeda, yaitu menempuh jalan yang luas dan lurus serta mengajak orang lain menempuh jalan kebajikan dan makruf, dan mencegah mereka dari yang munkar yaitu dari yang nilai buruk. Manusia dan masyarakat perlu selalu di ingatkan dan diberi keteladanan inilah inti dakwah islamiah dari sini pula terlihat keterkaitannya.

Kata (ْمِنْكُم) menurut sebagian pandangan ulama mengandung dua macam perintah
-          kepada seluruh umat islam agar membentuk dan menyiapkan satu kelompok khusus yang bertugas melaksanakan dakwah
-          kelompok khusus itu untuk melaksanakan dakwah kepada kebajikan makruf serta mencegahkemunkaran.
Tafsir ini mengaitkan al-khair dengan mengajak, al-ma;ruf dengan memerintah dan al-munkar dengan melarang.


Ø   
Ø  Surah Al-Imran ayat 110
Artinya : Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.

Isi Kandungan ayat :
-          Ayat ini mengemukakan bahwa kewajiban berdakwah pada hakikatnya lahir dari kedudukan umat ini sebagai sebaik-baik umat, umat terbaik itu adalah umat Muhammad saw.
-          Orang yang menjalankan ayat ini adalah umat yang paling baik , karena mereka melaksanakan ajaran amal ma’ruf dan nahimungkar.
-          Kemungkaran yang paling di ingkari adalah kafir terhadap allah.
-          Umat yang terbaik di datangkan kepada mereka disaat leher mereka terbelenggu kekafiran sehingga mereka dapat masuk islam.

Ø  Surah An-Nahl ayat 125
Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

Isi Kandunga ayat :
Surah An-Nahl terdiri atas 128 ayat. Banyak ulama menilainya makkiyah, yakni surah yang turun di kota makkah. Nama Al-Nahl terambil dari kata nahl yang berarti lebah,

Adapun isi kandungan dari surah An-Nahl ayat 125  antara lain
-          Perintah allah swt. Kepada rasulnya untuk menyerukan perkara yang baik dan batil.
-          Allah swt.menjelaskan kepada rasulnya bahwa sesungguhnya dakwah adalah untuk agama allah semata bukan kepentingan pribadi pendakwah ataupun golongannya dan umatnya.
-          Allah swt. menjelaskan kepada rasul agar berdakwah dengan hikmah
-          Allah swt. mengajarkan kepada rasul agar dakwah dijalankan dengan pengajaran yang baik, lemah-lembut, sehingga dapat diterima dengan baik.
-          Allah swt menjelaskan apabila apabila terjadi perdebatan dengan kaum musyrikin hendaknya rasul membantah mereka dengan cara yang baik

Hadits Yang Berkaitan Dengan Hukum
Dakwah merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Berikut ini hadist tentang perintah berdakwah menurut kemampuan masing-masing.
Artinya: dari Abdullah ibn Amr Bahwa Nabi Saw. Bersabda, “sampaikanlah dariku walaupun hanya satu ayat.[6] Ceritakanlah apa yang telah aku beritahukan mengenai bani israil karena demikian itu tidak berdosa. Batang siapa yang sengaja berdusta tentang aku, kelak tempatnya dineraka” (H.R. al-Bukhari no. 3202)
Isi Kandungan Hadits :
Hadis ini menjelaskan tentang perintah Rasulullah saw. Kepada umatnya untuk menyampaikan ajaran-ajaran beliau. Kata (و لو اية) menunjukkan bahwa dakwah dilakukan menurut kemampuan masing-masing. Meskipun hanya satu ayat (sedikit ajaran Islam) yang kita terima, kita mempunyai kewajiban untuk menyampaikannya kepada orang lain.Dalam berdakwah, kita juga diperbolehkan menyampaikan tentang kisah-kisah Bani Israil sebagai ibrah (pelajaran) tentang perjalanan umat terdahulu. Dengan catatan, kisah-kisah itu yang sudah disampaikanRasulullah saw.

Sebutan Orang Yang Menyampaikan Tablig, Khotbah, dan Dakwah
-          Orang yang bertablig disebut mubalig (laki-laki) dan mubaligah (perempuan).
-          Orang yang menyampaikan khotbah disebut khatib
-          Orang yang menyampaikan dakwah disebut Da`I (juru dakwah)


B.     Perbedaan dan tata cara Tablig, Khotbah, Dan Dakwah
Perbedaan
No.
Khutbah
Tablig
Dakwah
1.
Ada syarat dan rukun
Tidak ada syarat dan rukun
Tidak ada syarat dan rukun
2.
Dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu
Dapat dilakukan kapan saja
Dapat dilakukan kapan saja
3.
Waktunya terbatas
Ada yang tidak terbatas dan ada yang dibatasi waktunya
Tidak dibatasi waktu
4.
Dilakukan secara khusus dan memiliki tata cara tertentu
Dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti seminar, lokakarta, sarasehan atau pelatihan
Dapat dilakukan tanpa melalui acara formal karena dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja
5.
Dilakukan oleh seorang yang memiliki kemampuan berorasi dan memiliki pengetahuan yang cukup
Bisa dilakukan oleh siapa saja yang memiliki kemampuan berorasi dan pengetahuan agama
Boleh dilakukan siapa saja, karena setiap muslim wajib, mempelajari, mengamalkan, dan mendakwahkan Islam
6.
Orang yang melaksanakan disebut khatib
Orang yang melaksanakan disebut mubaligh/mubaligah
Orang yang melaksanakan disebut dengan da’i
7.
Ada mimbar khusus untuk melaksanakannya
Ada yang menggunakan mimbar dan ada yang tidak, tergantung tempat pelaksanaannya
Tidak perlu ada mimbar khusus dalam pelaksanaannya


Ø   
Ø  Tata Cara Tabligh
Dalam tabligh ada hal-hal yang harus disiapkan dan diperhatikan sebelum seseorang menjalankan tanggung jawab untuk menyampaikan ajaran Islam. Hal tersebut adalah sebagai berikut
·         Bersikap lemah lembut, tidak berhati besar, dan tidak merusak.
·         Menggunakan akal dan selalu dalam koridor mengingat Allah Swt.
·         Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
·         Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
·         Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
·         Tidak meminta upah atas dakwah yang dilakukannya.
·         Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, harus sesuai dengan waktu, kepada orang dan tempat yang tepat.
·         Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
·         Melakukan dakwah dan disertai dengan beramal saleh atau perbuatan baik.
·         Tidak menjelek-jelekkan atau membeda-bedakan orang lain karena inti yang harus disampaikan dalam berdakwah adalah tentang tauhid dan ajaran agama Islam yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw.

Ø  Tata Cara Khutbah
·         Khatib naik ke atas mimbar, kemudian memberi salam dan duduk.
·         Muadzin mengumandangkan adzan
·         Pada Khutbah pertama: Khatib berdiri untuk melaksanakan khutbah yang dimulai dengan hamdalah, kemudian membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Kemudian memberikan nasehat kepada para jama’ah yang berisi tentang taqwa dengan suara yang keras. Kemudian khatib duduk sebentar dengan tuma’ninah (istirahat sejenak).
·         Pada Khutbah kedua: Khatib memulai khutbah yang kedua dengan hamdalah. Kemudian melanjutkan khutbahnya sama seperti dengan khutbah pertama sampai selesai
·         Kemudian khatib membaca doa untuk umat muslim
·         Kemudian khatib turun dari mimbar. lalu muadzin melaksanakan iqamah

Ø  Tata Cara Dakwah
Ketentuan-ketentuan umum tentang dakwah adalah  sebagai berikut:
1.      Dakwah harus ditujukan untuk mengajak orang masuk ke dalam agama Islam, dan menegakkan amar makruf nahi ‘anil munkar. Allah Swt berfirman, yang artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung”. [QS Ali Imr n (3): 104]

2.      Dakwah harus dilengkapi dengan etika dakwah. Etika dakwah telah dijelaskan Allah Swt dalam QS AnNahl 16): 125, yakni: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”. [QS An-Nahl (16): 125] Dakwah “bil hikmah” adalah dakwah dengan memberikan hujjah (argumentasi) yang kuat.  Dakwah “bil mau’i ah al-hasanah” adalah dakwah dengan cara memberi contoh dan pelajaran-pelajaran baik, sehingga memberi pengaruh kepada perilaku audiens. Dakwah “wa j dilhum bil-lati hiya a san” adalah berdiskusi dengan cara yang baik; yaitu dengan penjelasan dan argumentasi yang jelas dan kuat.

3.      Dakwah tidak boleh dibatasi hanya untuk memperbaiki individu-individu masyarakat saja. Tetapi, dakwah harus ditujukan untuk memperbaiki masyarakat dan negara. Untuk itu, seorang da’i tidak boleh hanya menyibukkan diri pada seruan-seruan yang bersifat individual dan nasehat-nasehat belaka. Akan tetapi, ia harus berjuang bersama-sama umat untuk memperbaiki keadaan masyarakat dan negaranya agar sejalan dengan ‘aqidah dan syariat Islam.

4.      Dakwah yang dilakukan secara berkelompok (berjama’ah) harus sejalan dengan manhaj dakwah Rasulullah Saw. Sebagaimana dalam urusan-urusan lainnya, seperti urusan jaul beli, sewa menyewa, salat, wudu, haji dan jihad maka dalam urusan dakwah berjamaah pun sudah barang tentu dicontohkan oleh Rasulullah. Rasulullah adalah sebaik-baik tauladan dalam berdakwah.
C.    Contoh Dakwah
Contoh Dakwah Tentang Sabar
Assalamualaikum wr.wb

Segala puji bagi Allah atas segala nikmat yang telah Dia berikan kepada seluruh umat Islam di seluruh Dunia. Shalawat serta salam tentu tak kan pernah terlupa untuk nabi Besar Muhammad SAW yang telah memberikan cahaya sehingga kita bisa keluar dari jaman kebodohan.

Kaum Muslimin yang semoga selalu dalam naungan Allah
Dalam kehidupan umat manusia, ada tiga kehidupan yang akan dilewati saat masih berda dalam kandungan, pada saat hidup di dunia dan pada saat kita mati yaitu kehidupan di akherat. Pada saat kita hidup di alam kandungan, maka kita belum dapat dikatakan sebagai manusia secara utuh karena secara akal kita belum memilikinya sehingga bentuk kewajiban ibadah juga belum ditanggungkan kepada kita. Kemudian selanjutnya adalah kehdupan dunia dan kehidupan akherat. Jika dibandingkan dengan kehidupan di akherat maka kehidupan di dunia merupakan kehidupan yang sangat singkat. Namun meski hidup di dunia itu sangat singkat berbagai kejadian telah banyak terjadi di kehidupan dunia baik itu suka dan duka akan selalu menghiasi kehidupan setiap manusia.

Kaum muslimin yang selalu dalam lindungan dan Rahmat Allah SWT
Manusia seringkali digelayuti oleh nasib yang berbeda dalam menjalani hari-harinya tanpa ada kepastian apa sebenarnya yang akan terjadi. Semuanya tentu merupakan hak prerogatif Allah. Kita sebagai manusia tentunya hanya harus tunduk dibawah keputusan dan juga kehendakNya. Namun bukan berarti terus kemudian sebagai manusia pasrah karena memang Allah sendiri tidak akan merubah suatu kaum jika kaum itu sendiri tak merubahnya. Untuk itu seringkali Allah menguji hambaNya untuk memberikan kepada pilihan kepada manusia, apakah ia akan terus menjadi seorang hamba yang taat atau mungkin juga ia akan menjadi seorang hamba yang ingkar. Dan salah satu cara untuk dapat melalui itu semua adalah dengan cara sabar.

Kaum muslimin yang selalu dalam naungan Allah
Seorang Imam besar yaitu Imam Ghazali mengatakan bahwa sabar merupakan menguatkan dorongan agama untuk mengalahkan dorongan hawa nafsu manusianya. Jasi sabar merupakan sebuah konsep agresif untuk terus selalu maju dengan cara melepaskan diri dari segala masalah dan juga kesedihan. Kesabaran seharusnya tidak selalu diartikan untuk menerima segala bentuk kesedihan dan keadaan yang tidak kita inginkan, namun juga sabar yang bisa diaplikasikan ke segala aspek kehidupan termasuk bersabar pada saat kita mendapatkan nimat.

Dalam agama Islam, sabar merupakan bagian dari tubuh amal. Bahkan sifat sabar menempati pada bagian kepala. Sehingga tidak akan ada keimanan bagi orang yang tidak mampu bersabar.

Kaum muslimin yang selalu dalam naungan Allah
Kita sebagai muslim yang beriman, tentunya harus bersabar atas segala apa yang telah digariskan oleh Allah. Karena terkadang, apa yang baik bagi seorang hamba belum tentu dianggap baik bagi Allah. Dan Allah mengetahui atas segala apa yang tidak kita ketahui.
 Demikian sedikit dakwah tentang sabar yang dapat kami sampaikan.

Billahi atufik wal hidayah.
Wassalamuailaikum warohmatullahi wabarokatuh


DOWNLOAD

Comments

Popular posts from this blog

DOWNLOAD CONTOH SURAT LAMARAN DAPUR MBG

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN AN. M.A DENGAN DIAGNOSA MEDIS KEJANG DEMAM (HIPERTERMIA)

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN SYOK SEPSIS DI RUANG ICU