Strategi Distribusi dan Promosi Produk Susu
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat waktu. Penulisan makalah
ini banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari semua pihak, oleh karena itu penyusun
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulisan
makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat penyusun harapkan. Demikianlah makalah ini kami buat semoga
dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penulis khususnya.
Bogor, Desember
2013
Penyusun
|
PENDAHULUAN
Industri susu
di Indonesia saat ini sangat menggairahkan karena potensi pasar susu di
Indonesia masih terbuka lebar mengingat Indonesia merupakan negara yang
memiliki jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dan juga tingkat konsumsi
susu di Indonesia yang masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan
Negara-negara lain. Oleh karena itu, industri susu di Indonesia terus bertumbuh
demikian halnya juga untuk industri susu cair.
Distribusi adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari
produsen ke konsumen dan para pemakai, sewaktu dan di mana barang atau jasa
tersebut diperlukan. Proses distribusi tersebut pada dasarnya menciptakan
faedah (utility) waktu, tempat, dan
pengalihan hak milik. Distribusi barang merupakan bagian dari kegiatan perusahaan
yang mana pada tahap ini merupakan kesempatan bagi perusahaan untuk menjual
produknya secara maksimal.
Strategi itu sendiri merupakan bagian dari strategi marketing setiap perusahaan dalam
memasarkan produknya. Bagaimanapun juga bagian ini merupakan bagian penting
yang mana tanpa penjualan yang bagus maka suatu perusahaan tidak akan bisa
bertahan.
Promosi adalah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam
mempengaruhi ”konsumen aktual” maupun ”konsumen potensial” agar mereka mau
melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan, saat ini atau dimasa yang
akan datang. Konsumen aktual adalah konsumen yang langsung membeli produk yang
ditawarkan pada saat atau sesaat setelah promosi produk tersebut dilancarkan
perusahaan. Dan konsumen potensial adalah konsumen yang berminat melakukan
pembelian terhadap produk yang ditawarkan perusahaan dimasa yang akan datang.
STRATEGI DISTRIBUSI DAN PROMOSI PRODUK SUSU
Strategi Distribusi Produk Susu
Secara garis besar, pendistribusian dapat diartikan sebagai
kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian
barang dan jasa dari produsen ke konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan
yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan). Dengan
kata lain, proses distribusi merupakan aktivitas pemasaran yang mampu:
1. Menciptakan
nilai tambah produk melalui fungsi-fungsi pemasaran yang dapat merealisasikan
kegunaan/utilitas bentuk, tempat, waktu, dan kepemilikan.
2. Memperlancar
arus saluran pemasaran (marketing channel
flow) secara fisik dan non-fisik. Yang dimaksud dengan arus pemasaran yaitu
aliran kegiatan yang terjadi antara lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat di
dalam proses pemasaran. Arus pemasaran tersebut meliputi arus barang fisik,
arus kepemilikan, arus informasi, arus promosi, arus negosiasi, arus
pembayaran, arus pendanaan, arus penanggungan resiko, dan arus pemesanan.
Kemudahan konsumen memperoleh produk susu, belum banyak menjadi
perhatian dari produsen, biasanya lokasi produksi susu jauh dari kota. Bahkan
beberapa peternakan sapi/kambing perah berlokasi di lereng-lereng gunung yang
sulit dijangkau. Hal ini menjadi permasalahan juga dalam usaha peternak
memasarkan susu kambing hasil produksinya. Dampak lain dari letak peternakan
yang tidak strategis adalah membengkaknya biaya distribusi, biasanya hal ini
dijadikan senjata oleh pengepul untuk menekan harga jual peternak.
Distribusi produk susu adalah membicarakan tentang bagaimana
membawa produk susu kepada pasarnya (konsumen). Cara sederhana yang bisa
dilakukan produsen susu adalah mempekerjakan tenaga penjual (sellesman) untuk menjual produk susu ke distributor
(pengepul), agen, pengecer atau langsung pada konsumen. Aplikasi proses
distribusi susu, harus memperhatikan cara pengepakan (packaging) dan alokasi waktu yang dibutuhkan. Hal ini menjadi
penting mengingat susu segar harus dikirim dan diterima dalam keadaan beku (frozen) untuk menjaga kualitasnya. Menciptakan
nilai tambah produk susu melalui pengolahan maupun pengemasan juga bisa
dilakukan.
Saluran distribusi yang bisa diterapkan dalam pemasaran susu dan
hasil olahannya antara lain:
1. Produsen
– Konsumen
Bentuk saluran
distribusi ini merupakan yang paling pendek dan sederhana karena tanpa
menggunakan perantara. Produsen susu dapat menjual barang yang dihasilkannya
melalui pos atau langsung mendatangi rumah konsumen (dari rumah ke rumah). Oleh
karena itu saluran ini disebut saluran distribusi langsung.
Produsen susu selain
menjual susu segar/murni juga dapat mengolah produk susunya menjadi produk yang
lebih bernilai dan tahan lama dengan mengolahnya atau pengemasan menjadi produk
susu pasteurisasi atau fermentasi (yoghurt) dan lain-lain, kemudian baru
disalurkan ke konsumen.
2. Produsen
– Pengecer – Konsumen
Susu segar atau yang
telah diolah dibeli oleh pengecer dari produsen, dan pembelian oleh konsumen
dilayani pengecer.
3. Produsen
– Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
Produsen susu hanya
melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual
kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani pedagang besar, dan pembelian
oleh konsumen dilayani pengecer saja.
Beberapa strategi distribusi yang dapat
digunakan untuk produk susu maupun olahannya, yaitu :
·
Strategi saluran distribusi, menentukan jumlah
perantara yang digunakan untuk mendistribusikan susu dari produsen ke konsumen
untuk mencapai jumlah pelanggan yang optimal pada waktu yang tepat dengan biaya
yang rendah.
·
Distribusi intensif, produsen susu menyediakan
produknya di semua retail.
·
Distribusi selektif, yaitu strategi penempatan
produk susu di beberapa retail outlet di daerah tertentu
·
Distribusi Ekslusif, yaitu produsen susu
menunjuk satu perantara di daerah tertentu dengan syarat perantara itu tidak
boleh menjual produk produsen lain.
·
Strategi saluran berganda, yaitu penggunaan
lebih dari satu saluran yang berbeda untuk melayani beberapa segmen pasar
tujuannya adalah untuk memperoleh akses yang optimal pada setiap segmen.
Strategi Promosi Produk Susu
Promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya
aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk,
dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia
menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang
bersangkutan. Promosi dilakukan oleh produsen maupun fungsi saluran distribusi
yang ada.
Komunikasi atau promosi produk, tidak bisa dilepaskan oleh
produsen susu dalam upaya menyukseskan penjualan. Cukup banyak contoh sederhana
upaya promosi yang telah dilakukan produsen susu, antara lain adalah dengan
membagi-bagikan brosur, iklan surat kabar, memasang spanduk, baliho hingga
promosi melalui radio atau iklan di televisi.
Bentuk-bentuk promosi yang bisa dilakukan untuk produk susu maupun
olahannya antara lain:
1.
Personal
selling
Komunikasi langsung
(tatap muka) antara penjual susu dan calon pelanggan untuk memperkenalkan
produk susu kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap
produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.
Personal selling dapat memakai beberapa bentuk antara lain
kunjungan wakil perusahaan ke tempat pembeli, (salesman/salesgirl), pelayanan penjualan toko eceran. Personal
selling juga digunakan untuk macam-macam tujuan, seperti misalnya untuk
menimbulkan minat pada calon pembeli, menimbulkan preferensi terhadap barang
tertentu, mengadakan transaksi jual beli dan lain-lain.
2. Sales Promotion (Promosi Penjualan)
Merupakan suatu bujukan
langsung yang menawarkan insentif atau nilai lebih untuk suatu produk pada sales force, distributor atau konsumen
langsung dengan tujuan utama yaitu menciptakan penjualan yang segera. Inti dari
kegiatan promosi adalah manfaat, atau alasan mengapa calon pembeli harus
membeli produk atau jasa yang kita tawarkan.
3.
Mass
seling
Pendekatan yang
menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai
dalam satu waktu. Metode ini memang tidak sefleksibel personal selling namun merupakan alternatif yang lebih murah untuk menyampaikan
informasi ke khalayak (pasar sasaran) yang jumlahnya sangat banyak dan tersebar
luas. Ada dua bentuk utama mass selling,
yaitu periklanan dan publisitas.
Produk susu maupun
hasil olahan susu bisa dipromosikan melalui iklan, yang merupakan salah satu
bentuk promosi yang paling banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan
produknya. Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada
informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun
sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah
pikiran seseorang untuk melakukan pembelian.
Publisitas adalah
bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa secara non personal, yang
mana orang atau organisasi yang diuntungkan tidak membayar untuk itu.
Publisitas merupakan pemanfaatan nilai-nilai berita yang terkandung dalam suatu
produk untuk membentuk citra produk yang bersangkutan.
Dibandingkan dengan
iklan, publisitas mempunyai kredibilitas yang lebih baik, karena pembenaran
(baik langsung maupun tidak langsung) dilakukan oleh pihak lain selain pemilik
iklan. Di samping itu karena pesan publisitas dimasukkan dalam berita atau
artikel koran, tabloid, majalah, radio, dan televisi, maka khalayak tidak
memandangnya sebagai komunikasi promosi. Publisitas juga dapat memberi
informasi lebih banyak dan lebih terperinci daripada iklan. Namun demikian
karena tidak ada hubungan perjanjian antara pihak yang diuntungkan dan pihak
penyaji, maka pihak yang diuntungkan tidak dapat mengatur kapan publisitas itu akan
disajikan atau bagaimana publisitas tersebut disajikan. Selain itu publisitas
tidak mungkin diulang-ulang seperti iklan.
Strategi Promosi berkaitan dengan masalah-masalah perencanaan
pelaksanaan, dan pengendalian komunikasi dan persuasif dengan pelanggan. Bauran
strategi promosi berupaya memberikan distribusi yang optimal dari setiap metode
promosi, Pada tahap perkenalan, produk susu yang baru harus lebih gencar
melaksanakan promosi, memasuki tahap pertumbuhan iklan dikombinasikan dengan personal selling. Setelah tahap ini
segala aktivitas promosi mulai menurun. Sehingga pada tahap kedewasaan pemasar
dapat memperkenalkan produk baru lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/strategi-promosi-penjualan-definisi.html
http://kuliah.dagdigdug.com/2008/04/22/consumer-sales-promotion-promosi-penjualan
http://kandangbambu.wordpress.com/2011/08/06/pemasaran-produk-susu-kambing/
Comments
Post a Comment