HIPOGLIKEMIA
HIPOGLIKEMIA
A. PENGERTIAN HIPOGLIKEMIA
Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah hingga dibawah 60mg/dL. Dalam keadaan normal, tubuh mempertahankan kadar gula darah antara 70-110 mg/dL. Pada pasien hipoglikemia kadar gula darahnya telalu rendah.
Hal ini sangat membahayakan bagi tubuh, terutama otak dan sistem syaraf yang membutuhkan glukosa dalam darah yang berasal dari makanan karbohidrat dalam kadar yang cukup. Kadar gula darah normal adalah 80-120 mg/dL. Pada kondisi puasa, atau 100-180 mg/dL pada kondisi setelah makan.
Kadar gula darah yang rendah berbagai sistem organ tubuh mengalami kelainan fungsi. Otak sebagai organ yang sangat peka terhadap kadar gula darah yang rendah, akan memberikan respon melalui sistem saraf, merangsang kelenjar adrenal untuk melepas epinefrin (adrenalin). Hal ini akan selanjutnya merangsang untuk melepaskan gula darah agar kadarnya dalam darah tetap terjaga. Jika kadar gula dara turun, maka akan terjadi, gangguan fungsi otak.
B. TYPE HIPOGLIKEMI
Hipoglikemi dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, yakni :
a. Transisi dini neonatus (early transitional neonatal): ukuran bayi yang besar ataupun normal yang mengalami kerusakan system produksi pankreas sehingga terjadi hiperinsulin.
b. Hipoglikemi klasik sementara (Classic transient neonatal) : terjadi jika bayi mengalami malnutrisi sehingga mengalami kekurangan cadangan lemak dan glikogen.
c. Sekunder (secondary) : disebabkan oleh adanya kerusakan enzimatis, atau metabolisme.
Menurut Styohadi (2012) dan Thompshon (2011) dalam Afriana dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Hipoglikemi ringan (glukosa darah 50-60 mg/dL)
Terjadi jika kadar glukosa menurun, sistem saraf simpatik akan terangsang. Pelimpahan adrenalin kedalam darah menyebabkan gejala seperti tremor, takikardi, palpitasi, kegelisahan dan rasa lapar.
2. Hipoglikemia sedang (glukosa darah < 50mg/dL)
Penurunan kadar glukosa dapat menyebabkan sel-sel otak tidak memperoleh bahan bakar untuk bekerja dengan baik. Tanda-tanda gangguan fungsi pada sistem saraf pusat mencakup ketidakmampuan berkonsentrasi, sakit kepala, vertigo, konvusi, penurunan daya ingat, bicara pelo, gerakan tidak tekoordinasi, pengliatan ganda dan dan perasaan ingin pinsan.
3. Hipoglikemi berat (glukosa darah < 35 mg/dL)
Terjadi gangguan pada system saraf pusat sehingga pasien memerlukan pertolongan orang lain untuk mengatasi hipoglikeminya. Gejalanya mencakup disorientasi, serangan kejang, sulit dibangunkan bahkan kehilangan kesadaran.
C. ETIOLOGI
Hipolikemia bisa disebabkan oleh :
a. Pelepasan insulin yang berlebihan oleh pankreas.
b. Dosis insulin atau obat lainnya terlalu tinggi, yang diberikan kepada penerita diabetes untuk menurunka kadar gulanya.
c. Kelainan pada kelenjar hipofisa atau kelenjar adrenal.
d. Kelainan pada penyimpanan karbohidrat atau pembentukan glukosa di hati.
D. TANDA DAN GEJALA
Hipoglikemia terjadi karena adanya kelebihan insulin dalam darah sehingga menyebabkan rendahnya gula darah. Kadar gula darah yang dapat menimbulkan gejala-gejala hipoglikemia, bervariasi antara satu dengan yang lain. Pada awalnya tubuh memberikan respon terhadap rendahnya kadar gula darah dengan melepaskan epinefrin (adrenalin) dari kelenjar adrenal dan beberapa ujung saraf. Epinefrin merangsang pelepasan gula dari cadangan tubuh. Tetapi juga menyebabkan gejala yang menyerupai serangan kecemasan (kecemasan, berkeringat, gemetar, pingsan jantung berdebar-debar dan kadang kadang rasa lapar). Hipoglikemia yang lebih berat menyebabkan berkurangnya glukosa ke otak dan menyebabkan pusing, lelah, lemah,sakit kepala, perilaku tidak biasa, tidak mampu berkonsentrasi, gangguan penglihatan, kejang, koma. Hipolikemi yang berlangsung lama dapat menyebabkan kerusakan otak yang permanen. Gejala yang menyerupai kecemasanmaupun gangguan fungsi otak bisa terjadi secara perlahan ataupun tiba-tiba. Hal ini paling sering terjadi pada orang yang memakai insulin maupun obat glikemik per-oral.
Tanda dan gejala dri hipoglikemi terdiri dari dua fase antara lain :
1. Fase pertama yaitu gejala-gejala yang timbul akibat aktivasi pusat autonom di hipotalamus sehingga dilepaskannya hormone epinefrin. Gejalanya berupa palpitasi, keluar banyak keringat, tremor, ketakutan, rasa lapar dan mual (glukosa turun 50 mg %).
2. Fase kedua yaitu gejala-gejala yang terjadi akibat terjadinya gangguan fungsi otak, gejalanya berupa pusing, pandangan kabur, ketajaman mental turun, hilangnya keterampilan motorik halus, penurunan kesadran, kejang-kejang dan koma (glukosa darah 20mg %).
Adapun gejala-gejala hipoglikemi yang tidak khas adalah sebagai berikut :
a. Perubahan tingkah laku
b. Serangan sinkop yang mendadak.
c. Pusing pagi hari yang hilang dengan makan pagi
d. Keringat berlebihan waktu tidur malam.
e. Bangun malam untuk makan.
f. Hemiplegi/afasia sepintas.
g. Angina pectoris tanpa kelainan arteri koronaria.
Dikutip dari Karen Bruke 2005 ada beberapa tanda dan gejala, meliputi :
a. Lapar
b. Mual-muntah
c. Pucat, Kulit dingin
d. Sakit kepala
e. Nadi cepat
f. Hipotensi
g. Irritabilitas
Manifestasi sebab perubahan fungsi serebral, yakni :
a. Sakit kepal
b. Koma
c. Kesulitan dalam berfikir
d. Ketidak mampuan dalam berkonsentrasi
e. Perubahan dalam sikap emosi
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Gula darah puasa
Diperiksa untuk mengetahui kadar gula darah puasa (sebelum diberi glukosa 75gram oral) dan nilai normalnya antara 70-110 mg/dL.
2. Gula darah 2 jam post parandial
Diperiksa setelah 2 jam setelah diberi glukosa dengan nilai normal < 140 mg/dL/ 2 jam.
3. HBA 1 c
Pemeriksaan deng meggunakan bahan darah untuk memperoleh kadar gula darah yang sesungguhnya karena pasien tidak dapat mengontrol hasil test dalam waktu 2-3 bulan. HB 1 c menunjukkan bahwa orang tersebut menderita DM dan beresiko komplikasi
4. Elektrolit, terjadi peningkatan ceratinin jika fungsi ginjalnya telah terganggu.
5. Leukosit, terjadi peningkatan jika sampai terjadi infeksi.
F. KOMPLIKASI
Komplikasi dari hipoglikemia pada gangguan tingkat kesadaran yang berubah selalu dapat menyebabkan gangguan pernafasan, selain itu hipoglikemia juga dapat mengakibatkan kerusakan otak akut. Hiperglikemia berkepanjangan parah bahkan dapat menyebabkan gangguan neuropsikologis sedang sampai dengan gangguan psikologis berat karena efek hipoglikemia berkaitan sistem saraf saraf pusat yang biasanya ditandai oleh perilaku dan pola bicara abnormal (Jevon, 2010) dan menurut kedia (2011) hipoglikemia yang langsung yang beerlangsung lama bisa menyebabkan kerusakan otak yang permanen, hipoglikemia juga dapat menyababkab koma sampai kematian.
G. MASALAH KEPERAWATAN
a. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidak efektifan bersihan jalan nafas b.d inflamasi, obstruksi dan jalan nafas
2. Gangguan perfusi jaringan serebral b.d disfungsi system saraf pusat akibat hipoglikemia.
3. Perubahan nutrisi kurang atau lebih dari kebutuhan tubuh yang b.d perubahan metabolism, dan kurang dari asupan makan.
b. Intervensi Keperawatan
No
|
Dignosa Keperawatan
|
Intervensi
|
1.
|
Penurunan perfusi jaringan serebral b.d kurangannya suplai glukosa ke otak
|
1. Kaji tingkat kesadaran dan TTV
2. Pertahankan keefektifan jalan nafas.
3. Berikan posisi suspinasi
4. Kolaborasi memberikan O2, glukosa 5%, 10%, atau 40% / IV
|
2.
|
Resiko ketidak stabilan kadar glukosa darah b.d penurunan produksi energy metabolik.
|
1. Kaji keadaan umum dan TTV
2. Kaji kadar GDS dan 1 jam sesudah pemberian terapi, anjurkan keluarga memberikan pasien minuman manis.
3. Kolaborasi dalam pemberian terapi glukosa 5%, 10%, atau 40% per-IV
4. Pantau laboratorium seperti gula darah.
|
3.
|
Resiko kebutuhan cairan kurang b.d intake tidak adekuat, peningkatan metabolisme, diaporesis
|
1. Kaji keadaan umum dan TTV
2. Kaji intake out put
3. Kaji membrane mukosa, tugor kulit dan rasa haus
|
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
No
|
Pemeriksaan Diaknostik
|
Hasil
|
1.
|
GDA
|
44 mg/dL
|
2.
| ||
3.
|
DAFTAR PUSTAKA
Academia.edu. 2020. Makalah Hipoglikemia, https://www.academia.edu/11934160/MAKALAH_HIPOGLIKEMIA, diakses pada tanggal 30 januari 2020
Haritsah. 2020. Laporan Pendahuluan Hipoglikemia, https://www.academia.edu/31514164/LAPORAN_PENDAHULUAN_HIPOGLIKEMIA, diakses pada tanggal 30 januari 2020.
Scribd. 2014. Definisi Hipoglikemia, https://www.scribd.com/doc/232395645/DEFINISI-HIPOGLIKEMIA, diakses pada tanggal 30 januari 2020.
Scribd. 2020. Etiologi Hipoglikemia, https://www.scribd.com/doc/260602374/ETIOLOGI-HIPOGLIKEMIA, diakses pada tanggal 30 januari 2020.
Comments
Post a Comment